Selasa 20 Aug 2024 06:00 WIB

Larangan Mencari Rezeki untuk Bermegah-megahan

Rezeki adakalanya ditujukan untuk sekadar mencukupi kebutuhan hidup.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Rezeki (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Rezeki (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ajaran agama Islam mengajarkan untuk giat mencari rezeki. Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan, meski umat Islam dianjurkan giat mencari rezeki tapi dilarang untuk bermegah-megahan atau foya-foya.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin dijelaskan bahwa mencari rezeki adakalanya ditujukan untuk sekadar mencukupi kebutuhan hidup, dan adakalanya ditujukan untuk menumpuk-numpuk harta. Usaha mencari rezeki yang dilakukan untuk menumpuk-numpuk harta merupakan cara yang dilarang aturan agama. Sebab, usaha menumpuk-numpuk harta untuk tujuan bermegah-megahan (foya-foya) merupakan sumber kezaliman yang berakibat dosa dan siksa.

Baca Juga

Oleh karena itu, Imam Al Ghazali ulama bergelar Hujjatul Islam Zainuddin al-Thusi mengingatkan, orang yang mencari rezeki untuk kepentingan bermegah-megahan atas dunia, niscaya ia akan terperosok dalam kehinaan nanti saat berada di alam akhirat.

Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW menerangkan cara burung mencari makan. Rasulullah SAW bersabda, "Mereka keluar pagi-pagi dengan kantung makanan yang kosong, dan pulang sore hari dengan kantung makanan yang penuh terisi." (Diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah)