Kamis 22 Aug 2024 06:11 WIB

Jokowi Singgung Si Tukang Kayu dan Putusan MK

Jokowi sebut Si Tukang Kayu tak ambil keributan antara MK dan DPR.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Munas XI partai Golkar tersebut menyetujui dan menetapkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Munas XI partai Golkar tersebut menyetujui dan menetapkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung perihal Si Tukang Kayu, dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) 60/2024 dan 70/2024 di arena Munas ke-11 Partai Golkar. Jokowi mengaku, memantau perbincangan publik di media sosial yang menyeret-nyeret Si Tukang Kayu terkait dengan putusan MK yang memapas ambang batas syarat pencalonan kepala daerah (cakada), dan perihal pengembalian minimal usia cakada untuk Pilkada 2024.

Jokowi mengatakan, sampai hari ini, putusan MK tersebut, pun masih menjadi fokus tunggal dalam pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dan Jokowi mengaku mengetahui siapa yang dimaksud oleh nitizen soal Si Tukang Kayu yang dikait-kaitkan dengan putusan MK, dan situasi di DPR.

Baca Juga

“Saya lihat di media sosial salah-satu yang paling ramai tetap soal Si Tukang Kayu. Sering buka media sosial, pasti tahu Tukang Kayu ini siapa,” kata Jokowi saat memberikan sambutan penutupan Munas ke-11 Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/8/2024).

Namun kata Jokowi, tak ada peran Si Tukang Kayu terkait putusan MK, yang saat ini dibahas oleh DPR itu. “Padahal kita tahu semuanya, yang membuat keputusan itu adalah MK. Itu ada di wilayah yudikatif. Dan yang saat ini sedang dirapatkan di DPR, yang itu adalah di wilayah legislatif,” ujar Jokowi.

Akan tetapi, kata presiden, tetap saja publik di media sosial (medsos), menjadi Si Tukang Kayu sebagai bahan pembicaraan. “Tetapi yang dibicarakan, tetap adalah Si Tukang Kayu,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, tak masalah dengan penilaian publik yang menuding Si Tukang Kayu ada ambil peran dalam masalah putusan MK, dan pembahasannya di DPR itu. Presiden menganggap tudingan terhadap Si Tukang Kayu itu, adalah bagian dari hak berpendapat. “Ya tidak apa-apa. Itu warna-warni sebuah demokrasi,” ujar Jokowi.

Akan tetapi dia menegaskan, Si Tukang Kayu yang dimaksud publik tersebut, merupakan pelaksana eksekutif yang tak ambil ‘keributan’ antara MK sebagai yudikatif dengan, DPR sebagai legislatif. 

“Saya ingin sampaikan, bahwa saya sebagai lembaga eksekutif, saya berada di sini. Berada di lembaga eksekutif sebagai presiden, saya sangat menghormati yang namanya lembaga yudikatif, dan badan legislatif,” kata Jokowi.

Karena itu, dia menegaskan, sebagai ekseutif yang disebut-sebut sebagai Si Tukang Kayu, tetap menghargai seluruh proses konstitusional yang dilakukan oleh MK, pun juga DPR. “Mari kita menghormati keputusan dan kepercayaan bagi pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan proses secara konstitusional,” begitu ujar Jokowi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement