REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) untuk mendongrak peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Program itu dicanangkan untuk dapat mencapai target indeks inklusi keuangan mencapai 98 persen pada 2045 mendatang.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan ada sejumlah tantangan dalam pengembangan industri sektor jasa keuangan di Indonesia. Di antara yang masih terus disorot adalah mengenai masih belum optimalnya literasi dan inklusi keuangan.
“Kami meyakini bahwa literasi dan inklusi keuangan yang kuat menjadi kunci peningkatan likuditas pendalaman pasar dan penyaluran pembiayaan untuk memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mahendra dalam acara Peluncuran Gencarkan di Kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Di antara tantangan utama yang dihadapi adalah masih maraknya aktivitas ilegal dan judi online. OJK diketahui telah memerintahkan bank untuk memblokir lebih dari 6.000 rekening dan meminta perbankan untuk menutup rekening yang dimiliki konsumen yang sama, serta menghentikan 10.000 entitas keuangan ilegal.