REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat juang Relawan Lampung Selatan Maju Bersama Bang Radityo Egi (Laju Bara) terjun langsung ke masyarakat terus berkobar. Meski mendapat ancaman intimidasi dan fitnah dari pihak lawan politik, tidak memudarkan semangat relawan untuk menyosialisasikan program serta gagasan Calon Bupati lampung Selatan, Radityo Egi Pratama.
Seperti diketahui, relawan Laju Bara diduga mendapat perlakukan intimidasi dan fitnah hingga pengusiran dari oknum-oknum perangkat desa dan oknum dari kecamatan. Para relawan yang berasal dari masyarakat akar rumput difitnah membagikan uang untuk kepentingan politik yang sedianya hanya membagikan leaflet, kalender program Lamsel Baru demi masyarakat.
Koordinator Laju Bara, Wahyu Putra menegaskan tidak pernah ada kegiatan membagikan uang. Relawan Laju Bara hanya melakukan kegiatan bagi-bagi kaos dan sosialisasi program Radityo Egi kepada masyarakat setempat.
"Kita melakukan sosialisasi untuk pemenangan Bang Egi. Semua calon melakukan hal yang sama. Namun kenapa ada tindakan seperti ini, melakukan intimidasi hingga pengusiran," kata Wahyu saat dikonfirmasi, Kamis (22/8/2024).
Menurut Wahyu, tindakan yang dilakukan bersama rekan-rekan relawan tidak menyalahi aturan apapun. Terlebih, rumah yang dijadikan posko juga merupakan kediaman warga setempat dan sudah mendapat persetujuan secara sah.
Sehingga, kegiatan yang dilakukan relawan Laju Bara sudah sesuai dengan hukum yang berlaku. Terlebih, kegiatan tersebut juga mendapat respons positif dari masyarakat setempat.
"Pemilik rumah yang kita jadikan posko sedih, kenapa kok sampai diusir adik-adik relawan. Padahal aktivitas mereka positif untuk mensosialisasikan sosok pemimpin muda yang akan membangun Lampung Selatan," tuturnya.
Meski demikian, Wahyu mengatakan rekan-rekannya tidak hilang semangat. Kejadian tersebut justru mendongkrak perjuangan relawan untuk melawan tindakan anarkis dari oknum-oknum perangkat desa yang terhasut kekuasaan.
"Saya tanya ke kawan-kawan relawan, apakah mereka takut? Mereka justru jawab, 'kalau sudah mandi, ya basah sekalian'," ujar Wahyu.
Semangat para relawan semakin membara seiring adanya tindakan intimidasi dari oknum-oknum yang mengaku dari pemerintah setempat. Wahyu bersama rekan-rekan lainnya semakin yakin untuk memperjuangkan hak-hak politik rakyat dalam memilih dan mendukung siapun calon pemimpinnya.
Lanjut Wahyu, semangat rekan-rekannya semakin besar mendukung Radityo Egi untuk membawa perubahan nyata bagi Lampung Selatan. Kejadian tersebut memperbesar tekad Relawan Laju Bara untuk terus melakukan sosialisasi politik ke masyarakat.
"Semakin semangat mereka untuk turun ke masyarakat melakukan sosialisasi untuk kemenangan Bang Egi," tuturnya.
Adapun dugaan intimidasi tersebut, dianggap Wahyu sebagai bagian dari perjuangan dalam meraih keadilan dan kemajuan untuk Lampung Selatan. Hal itu justru menjadi bahan bakar para relawan untuk terus bersosialisasi kepada masyarakat tanpa terintimidasi.
Wahyu mengatakan, sikap oknum perangkat desa yang mengintimidasi itu tidak mencerminkan motto Ragom Mupakat yang berarti segala sesuatu harus didasari mufakat kebersamaan. Padahal, motto itu adalah warisan daerah yang sudah ada sejak jaman dulu.
"Kami meyakini bentuk intervensi semacam ini hanya untuk menyerang psikologis para relawan agar takut turun ke lapangan menemui masyarakat, namun justru relawan semakin bersemangat” tandasnya.