Kamis 18 Aug 2022 07:00 WIB

Mengulik SushiSwap Alias SUSHI, Platform Decentralized Exchange untuk Bertransaksi Cryptocurrency

SushiSwap adalah decentralized exchange yang dilengkapi smart contract. Berikut adalah penjelasan mengenai SushiSwap / SUSHI selengkapnya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Decentralized Finance, bisa juga disingkat sebagai DeFi, adalah sektor finansial terdesentralisasi yang telah tumbuh serta berkembang dengan rangkaian produk inovatif dan hadir untuk menyediakan cara baru pada investor, masyarakat, ataupun pihak lain mengenai sistem keuangan yang baru. Proyek platform dan layanan pada sektor keuangan terdesentralisasi tersebut pun juga cukup beragam.

Salah satu contohnya adalah SushiSwap. Secara umum, SushiSwap ialah proyek yang sudah cukup menggemparkan sektor yang digelutinya. Alasannya karena proyek tersebut tumbuh dari fork atau garpu Uniswap. 

Artinya, proyek tersebut telah menjadi protokol yang memiliki basis pengguna aktif sendiri serta ratusan juta USD tersimpan di dalamnya di waktu yang cenderung singkat. Tentunya, ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari mengulik tentang salah satu jenis protokol DeFi ini. Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu SushiSwap alias SUSHI, cara kerja, sejarah, keunikan, hingga nilainya, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Mengenal Uniswap, Cara Kerja dan Mata Uang Digitalnya

Pengertian SushiSwap atau SUSHI

SUSHI

SUSHI

SushiSwap merupakan decentralized exchange atau pertukaran terdesentralisasi yang dilengkapi smart contract alias kontrak pintar yang membuat pasar otomatis (automated market maker). Decentralized exchange atau DEX ini memiliki customnya sendiri dan diciptakan oleh Chef Nomi. Protokol ini berjalan pada blockchain Ethereum. 

Proyek decentralized exchange menawarkan wadah untuk bertransaksi cryptocurrency atau mata uang crypto peer-to-peer alias P2P. Melalui wadah tersebut, transaksi cryptocurrency dapat berlangsung dengan lebih aman tanpa pihak ketiga sebagai perantaranya. 

Tidak hanya itu, DEX ini dilengkapi pula dengan AMM atau automated market maker miliknya sendiri dan berarti jika algoritme penetapan nilai dipakai guna menentukan harga dari aset. Dalam kata lain, penetapan harga tersebut tak lagi memakai buku pesanan selayaknya pertukaran tradisional atau konvensional. 

SushiSwap merupakan proyek DeFi yang operasionalnya dilakukan oleh komunitas. Tujuannya adalah untuk menyamakan insentif dengan optimal untuk anggota jaringan via pembagian pendapatan serta efek jaringan dengan basis komunitas.

Kehadiran SushiSwap adalah untuk menjadi cabang Uniswap dan termasuk sebagai salah satu protokol atau proyek DeFi terpopuler berdasarkan volume pada 2020. Kodenya termasuk ke dalam kategori open source serta developers proyek ini juga memerhatikan jika terdapat sejumlah inovasi dan perbaikan yang harus ditambahkan. 

Pada awal memulainya, SushiSwap menarik pengguna serta likuiditas Uniswap dengan menyediakan insentif yang ditambahkan pada penyedia likuiditas atau liquidity providers. Langkah tersebut dikenal sebagai proses yang kontroversial dan dikenal dengan sebutan “Vampire Attack”. Namun, strategi tersebut bisa dibilang sukses karena 90 persen lebih likuiditas dari sejumlah kumpulan Uniswap berhasil ditransfer pada SushiSwap.

Cara Kerja dari SushiSwap

Adanya SushiSwap memungkinkan transaksi jual beli cryptocurrency berbeda antara pengguna. Siapa saja bisa menambahkan likuiditas pada kumpulan SushiSwap dengan menghubungkan wallet Ethereum pada akun layanan ini

Lalu, pengguna mengunci aset kumpulan pada smart contracts dengan rasio setara alias 1:1. Misalnya, pengguna ingin menambahkan 2 ETH pada kumpulan ETH-SUSHI, maka mereka harus mentransfer dulu 1 ETH ke jenis SUSHI via fungsi Swap.

Selain itu, pengguna juga bisa memilih untuk melakukan stok likuiditas pada pasangan perdagangan atau transaksi yang belum dimiliki dengan cara menyediakan cryptocurrency ke kumpulan yang baru. Sebagai liquidity provider atau LP pertama, mereka bisa menetapkan rasio penukaran awal atau harganya, dan kemungkinan besar bakal terkoreksi dengan sendirinya ketika ada pihak lain yang menambahkan token pada kumpulan tersebut via arbitrase. 

User yang memasok cryptocurrency pada kumpulan likuiditas bakal mendapatkan token SLP atau SushiSwap Liquidity Provider, dan mewakili bagian proporsional terhadap aset yang terkumpul. Hal tersebut juga memungkinkan user untuk melakukan klaim kembali terhadap dana mereka serta biaya kripto apa saja yang didapatkan kapan pun diinginkan. 

Sejarah Singkat SushiSwap dan Pendirinya

Diciptakannya SushiSwap berawal pada bulan Agustus 2020 oleh 2 individu yang memiliki nama samaran 0xMaki dan Chef Nomi. Proyek tersebut berhasil menarik sejumlah pengguna tidak lama setelah diluncurkan serta mendapatkan listing pada crypto exchange di Binance di tanggal 1 September tahun yang sama. 

Kemudian, di tanggal 6 September 2020, kendali dari SushiSwap diambil secara de facto oleh Sam Bankman-Fried. Lalu, pada tanggal 9 September, dilakukan perpindahan token yang awalnya di Uniswap ke SushiSwap.

Baca Juga: Ethereum - Pengertian, Keuntungan dan Cara Kerja

Hal Menarik dan Keunikan dari SushiSwap

Sebagai AMM, SushiSwap berbeda dari decentralized exchange tradisional dengan cara menghilangkan buku pesanan dan tetap menghindari problem likuiditas. Meski memiliki beragam kesamaan dengan AMM Uniswap atau semacamnya, SushiSwap membuat sejumlah perubahan penting guna meningkatkan dampak dari peserta jaringan pada masa mendatang. 

Beberapa user Uniswap merasa tak puas dengan yang dipikirkan dan dianggap sebagai tingkat fee yang rendah bagi penyedia likuiditas. Selain itu, ada pula kritikan terkait keterlibatan dari venture capitalist dalam platform serta minimnya desentralisasi pada tata kelola dari Uniswap. 

Kendati demikian, inovasi utama dari protokol ini adalah token SUSHI di mana pihak LP memperoleh hadiah. Namun, tak seperti Uniswap, token tersebut juga memberi hak pada pemiliknya agar terus mendapatkan sebagian biaya, bahkan jika mereka sudah secara aktif berhenti menyediakan likuiditas. 

Tidak hanya itu, SUSHI juga memecahkan problem desentralisasi Uniswap melalui pemberian hak terkait tata kelola pada pemiliknya. Melalui semangat dan motivasi yang sama, SushiSwap meniru pendekatan “fair launch” pada proses distribusi, sehingga tak ada alokasi token bagi venture capitalist. 

Value SushiSwap

Nilai dari SUSHI didapat dari akses pada hak tata kelola serta imbalan selamanya untuk investornya. Siapa saja dapat mengajukan proposal dan melakukan perubahan terhadap ekosistem protokol ini asal memiliki SUSHI. Walaupun kontrak pengambilan suara saat ini tak mengikat, pengguna SushiSwap bermaksud melakukan transisi pada tata kelola menjadi organisasi decentralized autonomous atau DAO sehingga hal tersebut bakal mengikat suara serta hasilnya akan dieksekusi secara otomatis oleh smart contract.

Tak seperti sejumlah proyek DeFi lain, awalnya SUSHI diciptakan tanpa stok maksimal sehingga harga dan nilai market cap tak didorong kelangkaan. Sebab inflasi stok token melemahkan market, pengguna umumnya mengharapkan hal tersebut berdampak buruk terhadap harga SUSHI. 

Tapi, guna mendistribusikan 0,05 persen volume transaksi pada pemilik SUSHI, SushiSwap perlu membeli token tersebut untuk membayarkan hadiah dan memicu tekanan pembelian pada pasar crypto dan bisa melawan inflasi serta mempertahankan nilai SushiSwap apabila volume perdagangan relatif tinggi. 

Pada September 2020, pemilik SUSHI memutuskan mengubah jadwal emisi token tersebut dan memberlakukan stok maksimum. Perubahan tersebut serta kemampuan dalam melakukan perbaikan lain berpengaruh terhadap potensi pemasukan masa mendatang dari protokol tersebut. Dampaknya akan muncul kenaikan permintaan token serta meningkatkan harga juga market cap dari SUSHI.

Contoh Penggunaan SushiSwap

Siapa saja bisa menukar aset kripto via SushiSwap dengan cara menghubungkan wallet crypto dengan bursa atau exchanges. Ketika terhubung, user bisa menyediakan likuiditas pada kumpulan protokol tersebut dan menarik penghasilan kapan saja via token SLP sambil memperoleh SUSHI atas partisipasinya untuk mendiskusikan proposal pada forum lalu memberi suara via sistem voting pada SushiSwap Snapshot

SushiSwap Staking

Pihak pengguna yang mau memperoleh lebih banyak kripto pada token SUSHI bisa melakukan taruhan atau staking via aplikasi SushiBar. Dengan mempertaruhkannya pada smart contract, pengguna akan mendapatkan token xSUSHI. Token tersebut mewakili token dari SushiSwap dan dipertaruhkan user ditambah hasil yang didapatkan ketika mempertaruhkannya. 

Siap Beli dan Jadi Pemilik Koin Crypto SushiSwap?

Itulah penjelasan mengenai apa itu SushiSwap, cara kerja, sejarah perkembangan, sampai nilainya. Jika kamu tertarik untuk membeli koin kripto ini, ada beragam jenis platform yang bisa digunakan. Tentunya, apabila berencana untuk membeli dan menjadi pemilik dari koin crypto SushiSwap, pastikan untuk memilih platform yang resmi dan terpercaya agar terhindar dari risiko penipuan atau semacamnya. 

Baca Juga: Market Cap Saham dan Market Cap Crypto, Apa Itu?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement