Selasa 18 Apr 2023 09:00 WIB

Jadi Biaya Transaksi Jaringan Crypto, Ini Maksud Gas Fee, Kisaran Tarif, Hingga Cara Hitungnya

Jika kamu ingin tahu selengkapnya mengenai apa itu gas fee, berikut ini pengertian gas fee, alasan biaya tersebut ada, kisaran tarif, dan cara menghitungnya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Ketika membahas tentang dunia crypto, kebanyakan orang pasti memahami jika instrumen investasi berbentuk aset digital tersebut memiliki fluktuasi nilai yang ekstrem. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, harga dari sebuah produk crypto bisa melonjak atau merosot cukup tajam. 

Tapi, selain volatilitasnya tersebut, ada beragam hal lain yang penting diperhatikan oleh investor aset digital ini agar mampu optimal menjalani aktivitas investasinya. Salah satunya adalah terkait gas fee yang merupakan suatu nilai yang harus dibayarkan seseorang agar bisa melakukan transaksi maupun menyusun kontrak yang baru pada jaringan blockchain Ethereum

Sebagai sistem blockchain terbesar sandingan Bitcoin saat ini, penjelasan tentang gas fee pada jaringan Ethereum ini penting untuk dipahami oleh investor crypto. Lantas, apa maksud dari gas fee ini dan perannya pada aktivitas transaksi pada blockchain Ethereum? Nah, jika kamu ingin tahu selengkapnya, ini pengertian gas fee, alasan biaya tersebut ada, kisaran tarif, hingga cara menghitungnya. 

 

Selengkapnya tentang Gas Fee atau Biaya Gas

gas fee for crypto

Pada dasarnya, gas fee pada jaringan blockchain Ethereum bisa dipahami sebagai biaya admin yang biasa dibebankan pada transaksi di platform konvensional. Sehingga, pengertian gas fee atau biaya gas adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh pengguna saat ingin memproses suatu transaksi pada jaringan blockchain. 

Biaya ini juga dapat diartikan sebagai biaya kompensasi atas daya komputasi yang dibutuhkan untuk melakukan validasi dan verifikasi terhadap transaksi dalam sebuah jaringan blockchain. Terkait nominal tarif yang harus dibayarkan sendiri ditentukan dari tingkat permintaan pada pasaran.

Selain itu, biaya gas juga kerap dikeluarkan oleh seseorang yang ingin menyusun kontrak yang baru pada jaringan blockchain. Dalam kata lain, gas fee ini mengacu pada biaya transaksi yang berlaku pada ranah sistem blockchain Ethereum. 

Dalam kegiatan rutin pada sistem Ethereum, biaya gas dipakai guna mengalokasikan sumber energi atau daya dari EVM atau Ethereum Virtual Machine. Sehingga, aplikasi terdesentralisasi atau DApps yang beroperasi di atas jaringan blockchain tersebut, sebagai contoh smart contract, bisa secara mandiri berjalan dan keamanannya tetap terjamin. 

Pada jaringan blockchain Ethereum, biaya gas ini biasanya dihitung dengan satuan Gwei, yaitu  fraksi kecil ETH atau Ether yang merupakan aset crypto resmi di jaringan Ethereum. Tergantung dari tingkat permintaan dan penawaran di proses lelang antara pengguna dengan penambang jaringan Ethereum, tarif dari gas fee bisa berubah. 

Baca Juga: Transaksi Mata Uang Crypto Lebih Mudah dengan Crypto Wallet, Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Alasan Gas Fee Perlu Diterapkan

Lalu, kenapa gas fee ini perlu diterapkan dan dibebankan pada setiap pengguna jaringan Ethereum setiap kali bertransaksi? Jawabannya cukup sederhana. Adanya biaya gas ini mampu menjadikan jaringan tersebut lebih aman serta terhindar dari modus spam maupun indikasi kecurangan lain yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. 

Selain itu, penerapan dari biaya gas ini juga mampu menjadikan sistem DeFi atau decentralized finance yang berjalan pada jaringan blockchain lebih terjamin keamanannya, khususnya saat pengguna melakukan transaksi. Penggunaan dari gas fee ini bertujuan agar mengalokasikan sumber energi dari EVM atau mesin virtual Ethereum. 

Selain itu, dijelaskan pula jika fungsi dari penerapan gas fee adalah untuk membayar jasa yang diberikan oleh miner atau validator yang sudah membantu proses validasi dari setiap transaksi pada blockchain Ethereum. Tentunya, semakin besar nilai gas yang diterima oleh para miner tersebut, semakin cepat dan aman pula kinerja jaringannya. 

Terkait Fluktuasi Tarif Gas Fee dan Faktor Pengaruhnya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, biaya gas atau gas fee juga mengalami fluktuasi selayaknya nilai aset crypto. Nilai dari biaya gas ini bisa melonjak secara signifikan di waktu tertentu yang berkaitan dengan kondisi pasar crypto secara umum.

Misalnya, ketika marak terjadi ICO atau Initial Coin Offering di dunia crypto pada tahun 2017 lalu, biaya gas ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal serupa juga pernah terjadi ketika ledakan decentralized finance atau aplikasi finansial terdesentralisasi di tahun 2020 lalu. Bahkan, pada beberapa kasus, tarif dari biaya gas ini dapat melonjak secara ekstrem imbas dari banyaknya aktivitas yang berjalan pada jaringan blockchain Ethereum

Mengetahui hal tersebut, pada dasarnya bisa diketahui jika terdapat sejumlah faktor yang mampu mempengaruhi besaran tarif biaya gas ini. Selain di jaringan Ethereum beberapa platform lain yang menyediakan jasa komputasi guna melakukan transaksi dan pencetakan crypto maupun NFT juga bisa beragam. 

Secara umum, berikut adalah beberapa faktor pengaruh dari fluktuasi dan perbedaan biaya gas atau gas fee.

  • Nilai aset crypto terkini
  • Kompleksitas transaksi yang dilakukan
  • Jumlah pengguna atau individu yang melakukan transaksi

Jadi, tergantung dari ketiga faktor tersebut, tarif gas fee bisa berubah dan terus berfluktuasi seiring berjalannya waktu. 

Kisaran Tarif Gas Fee NFT Saat Ini

NFT

Tergantung dari kebijakan jaringan blockchain dan tingkat popularitasnya, platform marketplace NFT bisa menetapkan biaya gas fee berbeda. Ada yang terbilang tinggi, ada pula yang tergolong murah dan terjangkau. 

Sebagai contoh, pada platform OpenSea, saat pengguna melakukan listing produk NFT, biaya gas yang dibebankan pada proses inisiasi akun dengan nominal yang bervariasi. Akan tetapi, biaya tersebut umumnya sedikit lebih besar dibanding biaya transaksi pada blockchain Ethereum secara umum.

Jika melihat data, kisaran gas fee NFT pada platform tersebut adalah sekitar 70 USD sampai 300 USD. Sedangkan untuk kebutuhan minting NFT, platform OpenSea memberlakukan transaksi bebas biaya gas setelah terjadi metode yang disebut lazy minting. 

Sementara untuk platform lainnya, semisal Foundation, nominal gas fee cenderung tak bisa diprediksi. Alasannya karena fluktuasinya bergantung dari sejumlah faktor yang menentukan biaya minting seperti yang dijelaskan sebelumnya. Walaupun begitu, kisaran harganya cenderung tak jauh berbeda dengan yang dibebankan pada platform OpenSea.  

Baca Juga: Market Cap Saham dan Market Cap Crypto, Apa Itu?

Cara Hitung Gas Fee NFT

Pada platform Ethereum, gas fee dibayar dengan menggunakan ETH. Sedangkan untuk harga gasnya dilambangkan dengan GWEI yang merupakan denominasi token ETH. Tiap 1 token GWEI sendiri setara dengan 0,000000001 ETH dan menjadi unit terkecil token ETH. 

Nilai gas limit atau batas gas yang dibutuhkan untuk memproses transaksi ialah 21 ribu unit. Sedangkan untuk nilai biaya gas berkisar sekitar 200 sampai 300 GWEI. Istilah gas limit mengacu pada jumlah maksimal gas atau daya yang bersedia digunakan ketika memproses suatu transaksi. 

Semakin besar daya gas yang dipakai, semakin cepat pula transaksi diproses pada smart contract, pun sebaliknya. Walaupun begitu, tingginya daya gas yang digunakan akan membuat biaya yang harus dibayarkan lebih tinggi.

Rumus perhitungan gas fee sendiri adalah sebagai berikut. 

Gas fee = batas gas x nilai gas GWEI

Misalnya, kamu ingin mengirim dana pada rekening lain sejumlah 1 ETH dan memiliki gas limit mencapai 21 ribu, dan 200 GWEI. Berdasarkan informasi tersebut, maka perhitungan gas fee adalah:

Gas fee = batas gas x GWEI

Gas fee = 21 ribu x 200 = 4,2 juta GWEI, atau setara 0,0042 ETH.

Meski begitu, pasca diberlakukannya London Upgrade, ada sedikit perubahan terhadap cara perhitungan gas fee, yakni:

Gas fee = batas gas x ( biaya dasar + tip)

Contohnya, saat ingin mengirim 1 ETH pada rekening lain dengan batas gas sejumlah 21 ribu dan 100 GWEI, kamu juga memberi tip sejumlah 10 GWEI. Jadi, perhitungan dari biaya gas tersebut akan menjadi:

Batas gas x (biaya dasar + tip)

21 ribu x (100 + 10) = 2.31 juta GWEI, atau setara 0,00231 ETH

Tingginya Biaya Gas Menjadi Masalah Utama yang Dihadapi Dunia Crypto Saat Ini

Walaupun memiliki beragam kegunaan, tapi penerapan gas fee nyatanya tengah menjadi perhatian utama dari para pegiat crypto dan jaringan blockchain. Pasalnya, seiring dengan semakin populernya dunia aset digital tersebut dan membludaknya jumlah pengguna, biaya gas kian melambung tinggi hingga terasa memberatkan.

Karenanya, untuk menyiasatinya, kini telah muncul beragam jaringan dan proyek blockchain yang berusaha mencarikan solusi terkait masalah tingginya biaya gas agar perkembangan dunia crypto tak tersendat. 

Baca Juga: Kartu Debit Crypto, Alat Pembayaran Masa Depan yang Tawarkan Banyak Keuntungan

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement