Kedatangan buah hati tentu menjadi hal yang sangat dinanti oleh hampir semua pasangan yang telah menikah. Mampu meneruskan tali keturunan, banyak orang berharap untuk bisa segera memiliki momongan. Tapi, terkadang, kejutan memiliki anak ini jauh lebih besar karena dikaruniai dengan sepasang bayi kembar di dalam kandungan.
Tentunya, persiapan untuk menyambut bayi kembar ini sedikit banyak perlu dimaksimalkan lagi oleh calon orang tua. Meski secara persalinan bayi kembar sejatinya tak jauh berbeda dibanding proses persalinan pada umumnya, tapi memang terdapat sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan untuk melakukan proses kelahiran bayi kembar.
Tidak hanya pada proses persalinan bayi kembar, calon ibu juga perlu rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan demi menjaga kondisinya serta bakal bayi. Nah, agar mampu menjalani proses persalinan bayi kembar dengan lancar, simak segala hal penting seputarnya berikut ini.
Kedatangan buah hati tentu menjadi hal yang sangat dinanti oleh hampir semua pasangan yang telah menikah. Mampu meneruskan tali keturunan, banyak orang berharap untuk bisa segera memiliki momongan. Tapi, terkadang, kejutan memiliki anak ini jauh lebih besar karena dikaruniai dengan sepasang bayi kembar di dalam kandungan.
Tentunya, persiapan untuk menyambut bayi kembar ini sedikit banyak perlu dimaksimalkan lagi oleh calon orang tua. Meski secara persalinan bayi kembar sejatinya tak jauh berbeda dibanding proses persalinan pada umumnya, tapi memang terdapat sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan untuk melakukan proses kelahiran bayi kembar.
Tidak hanya pada proses persalinan bayi kembar, calon ibu juga perlu rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan demi menjaga kondisinya serta bakal bayi. Nah, agar mampu menjalani proses persalinan bayi kembar dengan lancar, simak segala hal penting seputarnya berikut ini.
Baca Juga: Sebelum Hamil, Ini 6 Tes Kesehatan untuk Calon Ibu
Tentang Kelahiran Bayi Kembar
Sesuai namanya, kelahiran bayi kembar adalah kondisi di mana ibu hamil tengah mengandung 2 janin secara bersamaan. Terjadinya kehamilan bayi kembar ini dipengaruhi jumlah sperma dan sel telur yang mengalami proses pembuahan.
Secara umum, terdapat 2 jenis kelahiran bayi kembar, yakni kembar identik serta tidak identik atau fraternal. Untuk kembar tidak identik adalah jenis kelahiran kembar paling umum terjadi karena 2 sel telur ataupun lebih dibuahi 2 sel sperma ataupun lebih.
Karena proses pembuahan tersebut, penampilan fisik dari bayi kembar tidak identik atau fraternal alias tak sama persis. Dalam kata lain, walaupun dikandung dan dilahirkan dalam waktu yang sama, bayi kembar ini hanya mirip selayaknya saudara kandung, dan jenis kelaminnya juga bisa berbeda.
Sementara untuk jenis yang kedua, yaitu kembar identik dapat terjadi karena 1 sel telur dibuahi oleh 1 sel sperma dan terbelah serta berkembang menjadi 2 janin ataupun lebih. Alhasil, akibat pembelahan tersebut muncul lebih dari 1 janin yang terus tumbuh dan berkembang dengan penampilan fisik sama persis, termasuk jenis kelaminnya.
Faktor yang Pengaruhi Potensi Terjadinya Persalinan Bayi Kembar
Beberapa orang mungkin memiliki keinginan untuk dikaruniai dengan bayi kembar karena termasuk sebagai hal yang langka terjadi. Walaupun secara umum termasuk sebagai suatu hal yang acak dan tak selalu terjadi pada setiap orang, tapi ada sejumlah faktor yang mampu meningkatkan peluang hamil bayi kembar. Berikut diantaranya.
1. Memiliki Riwayat Bayi Kembar di Keluarga
Apabila mempunyai riwayat anak kembar di dalam keluarga ibu hamil, khususnya jenis fraternal atau tidak identik, peluangnya untuk bisa mengalami hal yang sama akan menjadi lebih tinggi. Sebab, apabila memiliki riwayat melahirkan bayi kembar di keluarga, hal tersebut memungkinkan seorang wanita untuk mewarisi gen yang menjadikan ovarium mampu melepaskan 2 atau lebih sel telur ketika proses ovulasi.
2. Umur Ibu Hamil
Faktor lainnya yang meningkatkan peluang seseorang bisa mengandung bayi kembar adalah pihak ibu yang hamil berada di kisaran di atas 30 tahun. Dengan usia melebihi 30 tahun, peluang ibu untuk bisa mengandung anak kembar terbilang menjadi lebih tinggi dibanding wanita di usia kurang dari 30 tahun.
Sebagai contoh, wanita yang hamil di usia antara 35 sampai 40 tahun serta sebelumnya pernah melangsungkan proses persalinan mempunyai potensi lebih besar hamil kembar. Penyebabnya karena proses pelepasan 2 sel telur bersamaan lebih mungkin terjadi di kondisi tersebut.
Di samping kedua faktor diatas, yaitu usia dan keturunan, melakukan program bayi tabung agar bisa mendapatkan keturunan juga mampu memperbesar potensi seorang wanita untuk bisa mengandung anak kembar. Oleh karena itu, jika kamu bersama pasangan ingin mendapatkan bayi kembar, perhatikan sejumlah faktor di atas untuk meningkatkan peluangnya.
Baca Juga: Tidak Boleh Sembarangan! ini 6 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Jenis Persalinan Bayi Kembar
Selayaknya persalinan normal secara umum, terdapat 2 metode atau jenis persalinan bayi kembar. Berikut adalah penjelasan terkait masing-masing jenis persalinan bayi kembar tersebut.
1. Persalinan Normal
Berdasarkan data, sekitar satu dari tiga bayi kembar lahir dengan menggunakan metode persalinan normal. Jenis persalinan ini bisa dilakukan apabila posisi dari kepala salah satu janin kembar telah berada pada jalan lahir. Akan tetapi, pihak ibu yang tengah hamil bayi kembar dan memilih melakukan proses persalinan normal ini biasanya memerlukan suntik bius jenis epidural guna meredam rasa sakit yang dideritanya selama melahirkan.
2. Persalinan dengan Operasi Caesar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagian besar atau sekitar 2 dari 3 proses lahir bayi kembar dilakukan melalui metode operasi Caesar. Mengapa jenis persalinan ini lebih sering dilakukan? Alasannya karena walaupun kepala bayi ada di bawah serta bayi pertama bisa lahir dengan normal, tapi bayi kedua umumnya bakal mengalami kesulitan agar bisa dilahirkan melalui cara yang normal pula.
Persalinan dari bayi kembar menggunakan operasi Caesar secara umum amat dianjurkan di sejumlah kondisi sebagai berikut.
- Bayi kembar 3 atau lebih
- Ibu hamil yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Bayi berada di posisi sungsang
- Proses persalinan ataupun pembukaan berlangsung terlalu lama
- Bayi kembar memiliki bagian plasenta sama
- Kondisi saat tali pusar turun serta menutup jalur kelahiran bayi.
Risiko Persalinan Bayi Kembar
Dibandingkan dengan mengandung seorang bayi, ada lebih banyak risiko yang mengancam ibu hamil bayi kembar. Umumnya, mengandung anak kembar meningkatkan risiko komplikasi, tidak hanya bagi ibu hamil, tapi juga calon bayi dalam kandungan. Sebagai antisipasi, berikut adalah sejumlah risiko persalinan bayi kembar.
1. Kelahiran Prematur
Risiko pertama yang paling sering terjadi pada kehamilan bayi kembar adalah kelahiran prematur. Karena ada lebih banyak bayi dalam kandungan, risiko kelahiran prematur juga menjadi lebih tinggi.
Kondisi ini mampu mempengaruhi tumbuh kembang janin, baik ketika masih dalam kandungan maupun setelah lahir kelak. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kandungan jika sedang mengandung anak kembar.
2. Keguguran
Berkaitan dengan risiko sebelumnya, saat melahirkan dalam kondisi prematur, risiko ibu hamil mengalami keguguran akan menjadi lebih tinggi. Pada kasus tertentu, salah satu janin bahkan dapat menghilang, khususnya di trimester pertama kehamilan, atau disebut sebagai vanishing twin syndrome.
3. Twin to Twin Transfusions Syndrome
Selain itu ada pula risiko sindrom twin to twin transfusion, di mana bayi kembar membagi pembuluh darah di plasenta dan berpotensi menyebabkan pembagian darah secara tak seimbang. Dalam kondisi tersebut, satu bayi bisa memperoleh asupan darah lebih banyak, sementara bayi lainnya kekurangan aliran darah. Sindrom ini bisa memicu komplikasi serius terhadap kedua bayi serta umumnya ditangani melalui proses persalinan lebih awal.
4. Ibu Hamil Alami Tekanan Darah Tinggi
Risiko terakhir adalah ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi, termasuk anemia, diabetes gestasional, dan preeklampsia. Tidak hanya itu, ibu hamil bayi kembar juga lebih berisiko mengalami sejumlah keluhan lain, seperti, morning sickness lebih parah, varises dan wasir, berat badan meningkat, hingga perut kembung dan nyeri pada pinggang serta punggung.
Tips Persiapkan Persalinan Bayi Kembar
Guna meminimalkan risiko di atas, ada sejumlah tips saat mempersiapkan persalinan bayi kembar, antara lain:
- Rutin berolahraga
- Menjalani pola makan lebih sehat, bergizi seimbang, dan memenuhi segala kebutuhan ibu hamil serta janin.
- Memiliki waktu istirahat yang cukup
- Menjaga tingkat stres dan beban pikiran
- Mempersiapkan dana persalinan dan membesarkan anak lebih banyak
Khusus untuk tips yang terakhir ini, karena harus merawat serta membesarkan 2 anak sekaligus, usahakan untuk menambah armada perlengkapan bayi, seperti pakaian dan kebutuhan hariannya. Hal serupa juga perlu dilakukan pada biaya pendidikan anak di waktu mendatang.
Dengan kebutuhan dana yang berlipat ganda, usahakan untuk mengumpulkannya dengan investasi sedini mungkin. Selain itu, guna mengantisipasi risiko masalah dan hal tak terduga, siapkan pula asuransi melahirkan sesuai kebutuhan.
Minimalkan Risiko Persalinan Bayi Kembar dengan Persiapan yang Matang
Itulah segala hal yang penting untuk diketahui seputar persalinan bayi kembar. Memiliki risiko lebih tinggi, persalinan bayi kembar ini perlu dipersiapkan dengan lebih matang, khususnya terkait finansial dengan berinvestasi dan mengajukan asuransi melahirkan. Dengan persiapan yang lebih matang, dijamin proses kehamilan dan persalinan bayi kembar bisa dilalui dengan lebih lancar dan aman.
Baca Juga: 5 Layanan untuk Ibu Hamil yang Ditanggung BPJS Kesehatan