Balap mobil bergengsi F1 musim 2023 telah memasuki beberapa putaran. Di seluruh dunia, para penggemar setia lomba balap ini tentu tak mau ketinggalan siaran langsungnya. Tak terkecuali juga dengan para fans F1 dari Indonesia.
Di Indonesia, F1 live bisa disaksikan secara langsung melalui streaming di beIN SPORTS CONNECT. Saat ini, beIN Media Group menjadi pihak pemegang lisensi penayangan F1 di Indonesia.
Sebagai informasi, beIN Asia telah mengakuisisi hak eksklusif penayangan F1 2023 di sepuluh negara. Kesepuluh negara Asia tersebut mencakup Singapura, Hong Kong, Malaysia, Timor-Leste, Brunei, Thailand, Filipina, Kamboja, Laos, serta Indonesia.
Menurut Mike Kerr selaku Managing Director beIN Asia Pacific, setiap sesi F1 yang mencakup latihan bebas, kualifikasi, sprint race dan balapannya, akan tayang di kanal beIN SPORTS yang tersedia di pelbagai TV berbayar tiap negara dan platform live streaming beIN SPORTS CONNECT.
Baca Juga: Rekomendasi Film dan Series Netflix yang Cocok untuk Menemani Keseharian
Cara Menonton F1 Live Streaming Melalui Platform
Menonton Formula 1
Untuk para penggemar F1 yang ingin menonton siaran resmi tanpa melalui TV kabel, bisa menyaksikan siaran resmi ajang balap ini melalui streaming. Unduh platform beIN SPORTS CONNECT di AppStore atau PlayStore terlebih dahulu.
Setelah aplikasi berhasil dibuka, klik Channels, lalu klik pengaturan akunnya yang berada di pojok kanan atas. Kamu bisa masuk dengan menggunakan akun Google, beIN, atau akun tercantum lainnya.
Untuk tarif paket berlangganannya, tersedia paket tahunan Rp399.000, paket bulanan Rp50.000 (single bill), serta paket bulanan Rp45.000 (monthly pass). Pengguna bebas memilih paket sesuai kebutuhan.
Adapun metode pembayarannya bisa dilakukan melalui kartu debit/ kredit, dompet digital dan lainnya. Sebagai catatan, setiap sesi F1 akan ditayangkan di channel beIN1 Sports Premium.
Kalender dan Jadwal Lengkap Formula One Grand Prix 2023
Jangan sampai ketinggalan dan catat tanggal mainnya, agar kamu bisa menonton hebatnya aksi para pembalap kelas dunia dalam balapan F1 musim 2023. Berikut selengkapnya seperti dikutip dari situs resmi F1:
Round
|
Tanggal
|
Negara
|
Kota/ Sirkuit
|
1.
|
05 Maret 2023
|
Bahrain
|
Sakhir
|
2.
|
19 Maret 2023
|
Arab Saudi
|
Jeddah
|
3.
|
02 April 2023
|
Australia
|
Melbourne
|
4.
|
30 April 2023
|
Azerbaijan
|
Baku
|
5.
|
07 Mei 2023
|
Miami, AS
|
Miami
|
6.
|
21 Mei 2023
|
Emilia-Romagna, Italia
|
Imola
|
7.
|
28 Mei 2023
|
Monako
|
Monte Carlo
|
8.
|
04 Juni 2023
|
Spanyol
|
Barcelona-Catalunya
|
9.
|
18 Juni 2023
|
Kanada
|
Montreal
|
10.
|
02 Juli 2023
|
Austria
|
Spielberg/ Red Bull Ring
|
11.
|
09 Juli 2023
|
Inggris
|
Silverstone
|
12.
|
23 Juli 2023
|
Hungaria
|
Hungaroring
|
13.
|
30 Juli 2023
|
Belgia
|
Spa-Francorchamps
|
14.
|
27 Agustus 2023
|
Belanda
|
Zandvoort
|
15.
|
03 Sept 2023
|
Italia
|
Monza
|
16.
|
17 Sept 2023
|
Singapura
|
Marina Bay
|
17.
|
24 Sept 2023
|
Jepang
|
Suzuka
|
18.
|
08 Okt 2023
|
Qatar
|
Lusail
|
19.
|
22 Okt 2023
|
Amerika Serikat
|
Circuit of The Americas, Austin
|
20.
|
29 Okt 2023
|
Meksiko
|
Autodromo Hermanos Rodriguez
|
21.
|
05 Nov 2023
|
Brasil
|
Interlagos
|
22.
|
18 Nov 2023
|
Las Vegas
|
Las Vegas
|
23.
|
26 Nov 2023
|
Abu Dhabi
|
Yas Marina
|
Daftar Peserta Pembalap dan Tim Mobil F1 2023
F1 sendiri diikuti oleh dua puluh orang pembalap dan sepuluh tim mobil. Setiap tim mobil mempunyai dua orang pembalap yang mengikuti lomba.
Pada dasarnya, para pembalap yang mengikuti perlombaan ini dituntut untuk melaju sekencang dan secepat mungkin. Sedangkan untuk tim manufakturnya, rakit, rancang, konstruk, dan ciptakanlah mobil balapan tercanggih dan terbaik. Mengingat—baik pembalap maupun tim mobil—keduanya sama-sama dinilai dan diperlombakan.
Itulah juga mengapa perlombaan ini dinamakan Formula Satu. Disebut “Formula”, karena mengandung seperangkat aturan yang mencakup desain mobil, ukuran mesin, penggunaan komponen dsb yang harus dipatuhi oleh semua pesaing.
Sedangkan “Satu”, untuk menunjukkan premiere formula alias “formula utama” yang layak menjadi nomor satu di seluruh dunia. Demikian maknanya, seperti dikutip dari situs resmi F1. Lebih lanjut, berikut daftar nama pembalap beserta tim mobil mereka:
Tim
|
Pembalap
|
|
1
|
AlfaRomeo
|
Valtteri Bottas, Zhou Guanyu
|
2
|
Alpha Tauri
|
Nyck De Vries, Yuki Tsunoda
|
3
|
Alpine
|
Esteban Ocon, Pierre Gasly
|
4
|
Aston Martin
|
Fernando Alonso, Lance Stroll
|
5
|
Ferrari
|
Carlos Sainz, Charles Leclerc
|
6
|
Haas
|
Nico Hulkenberg, Kevin Magnussen
|
7
|
McLaren
|
Lando Norris, Oscar Piastri
|
8
|
Mercedes
|
Lewis Hamilton, George Russell
|
9
|
Red Bull
|
Max Verstappen, Sergio Perez
|
10
|
Williams
|
Alexander Albon, Logan Sargeant
|
Sumber: Formula1.com
F1 Gabungan dari Cabang Olahraga dan Eksperimen Sains
Menggali dan mengulas fakta seputar F1 memang tidak ada habisnya, karena banyak informasi seru dan pembelajaran menarik yang terkandung di dalamnya. Banyak yang mengatakan bahwa F1 adalah cabang olahraga untuk para nerds.
Semua ini dikarenakan F1 bukan hanya sekedar olahraga balap, melainkan sebuah hiburan masif sekaligus kompetisi dan eksperimen sains. Bisa dibilang, mobil balapan F1 merupakan simfoni dari aerodinamika yang lebih teknologinya bahkan lebih canggih dari pesawat terbang.
Seperti diketahui, mobil F1 menggunakan mesin turbo-hybrid yang kapasitasnya 1.600 cc, V6, turbocharged. Jika hendak dibandingkan, mobil Formula E hanya menggunakan powertrain listrik dari baterai dengan hasil tenaga 335 dk.
Untuk merampungkan satu mobil F1, ribuan orang dipekerjakan dalam satu tim. Tim manufaktur produksi mobilnya tak hanya sekadar mengembangkan teknologi baru, tapi juga menyempurnakan apa yang sudah ada.
Baca Juga: Menyingkap Serba-Serbi Mobil Hidrogen—Kelebihan, Kekurangan, hingga Harganya
Mobil F1 Diklaim Lebih Canggih dari Pesawat Terbang
Sebagai kontras, pesawat komersial Boeing 737-800 Max dapat take off pada kecepatan sekitar 130 Knots (250km/jam), maka mobil F1 andaikan bisa melawan gravitasi, bisa berjalan menempel terbalik di atap terowongan Monako di kecepatan 160km/jam.
Artinya, sistem aerodinamika pada pesawat Boeing tersebut dapat menghasilkan gaya angkat sebesar bobot pesawat dalam kecepatan 130 Knots (250 km/jam). Sedangkan mobil F1 dengan keajaiban sistem aerodinamikanya dapat menghasilkan downforce atau gaya tekan ke bawah sebesar bobot mobil searah gravitasi di kecepatan 160 km/jam.
Downforce inilah yang menghasilkan daya cengkeraman (grip) yang luar biasa. Inilah sebabnya mengapa F1 kerap disebut sebagai puncaknya teknologi kendaraan, lantaran konsep aerodinamikanya yang diklaim lebih sukar dan rumit ketimbang aerodinamika pesawat udara.
Fakta inilah yang mendasari mengapa F1 bukan sembarang balap dan kerap dijuluki dengan “jet darat.” Sedangkan driver mereka malahan sering disebut “pilot.”
Mengapa Setiap Pembalap F1 Memiliki Leher Besar dan Tebal?
Sebagai informasi, setiap pembalap F1 berleher besar dan tebal, serta harus ditimbang bobot tubuhnya. Dengan begitu, kondisi berat mobil tetap berada di bobot yang semestinya, yang telah ditentukan oleh FIA. Sehingga pembalap pun terhindar dari diskualifikasi dan penalti.
Selain itu, semua pembalap F1 berleher tebal dan besar lantaran saat berada di lintasan, mereka mengalami tekanan terus menerus yang disebabkan oleh G-force (tekanan gravitasi). G-force ini pun menjadi istilah untuk mengukur atau menunjukkan nilai gaya yang dialami tubuh selama akselerasi dan delerasi.
F1 Populer dan Disebut Kompetisi Termahal di Dunia, Berikut Alasannya
Faktanya, F1 yang digelar pertama kali pada tahun 1950 ini memang menjadi kompetisi populer dan bergengsi di dunia. Salah satunya karena perlombaan ini memakan biaya yang sangat mahal.
Jangankan soal perhitungan biaya logistik keseluruhannya. Untuk harga satu unit mobil F1 saja membutuhkan kucuran dana yang luar biasa. Melansir halaman Chase Your Sport, sebuah mobil Formula Satu edisi 2021 saja ditaksir mencapai 12,2 juta Dollar AS (Rp177 miliar).
Adapun bagian termahalnya adalah mesin. Satu unit mesinnya bisa dibanderol 10,5 juta (Rp152 miliar). Sementara itu, harga satu setir mobil F1 saja bisa menembus 600 ribu Dollar AS (Rp851 juta).
Ini berarti, harga setirnya saja bisa digunakan untuk membeli empat unit Toyota Avanza atau Mitsubishi Xpander varian termurah. Atau bahkan satu hingga dua unit rumah di Indonesia.
Sedangkan setiap set ban F1 harganya bisa mencapai 2.700 Dollar AS (Rp39,8 miliar). Sehingga per musimnya, total biaya ban untuk satu pembalap saja bisa mencapai 35.100 Dollar AS (Rp517,1 miliar).
Dan seperti diketahui, tim membutuhkan 13 set ban per balapan agar dapat bersaing dengan baik. Lebih dari 21 balapan per musim, tim akan menghabiskan lebih dari 5 juta Dollar AS (Rp73,7 miliar) hanya untuk ban mobil saja.
Mengapa harganya begitu mahal? Semua ini dikarenakan bahan, teknologi dan proses manufakturnya yang harus serba berkualitas tinggi demi standar keamanan, keselamatan dan lainnya. Sehingga tak heran jika semua itu membutuhkan biaya yang extravaganza.
Ban untuk mobil F1 dibuat dengan teknologi ban terbaru yang paling hebat. Ban-ban itu dirancang khusus untuk balap kecepatan tinggi dan menampilkan pola tapak yang mengoptimalkan cengkeraman, stabilitas, dan performa terbaik saat tikungan.
Adapun bahan ban-ban mobilnya juga harus berkualitas tinggi. Karena ketidaksempurnaan apapun dapat menyebabkan masalah besar yang membahayakan nyawa manusia ketika melaju di lintasan, termasuk porpoising (mobil terombang-ambing) salah satunya. Ban dibuat dengan campuran karet organik dan sintetis, tali logam, serta berbagai jenis kompon karet.
Kemudian proses manufakturnya juga membutuhkan dana yang tak kalah spektakuler. Memproduksi ban F1 merupakan proses rumit yang membutuhkan teknisi yang sangat terampil guna memastikan setiap ban memenuhi spesifikasi yang tepat.
Tentunya, tingkat presisi seperti ini juga memakan biaya produksi ban F1 secara signifikan. Dan faktor-faktor inilah yang membuat gelaran F1 selalu mengundang decak kagum, menjadi perhatian publik dan juga sorotan dunia.
Baca Juga: Daftar Film Religi Indonesia yang Sangat Menginspirasi