Gojek dan GoTo Financial, bagian dari Grup GoTo, berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UN Women, dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) untuk mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia melalui program ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya’ yang diwujudkan dalam rangkaian pelatihan yang dirancang berdasarkan tiga pilar edukasi: pemahaman gender dalam wirausaha, perencanaan bisnis, dan pengembangan bisnis.
Chief of Public Policy and Government Relations GoTo, Shinto Nugroho, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini berangkat dari komitmen Grup GoTo dalam menghadirkan solusi melalui ekosistem digital yang inklusif dalam membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan kepada peluang dan kesempatan yang ada dalam kewirausahaan digital. Khususnya selama pandemi, digitalisasi menjadi jawaban dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan dan menguatkan peran perempuan, khususnya dalam kewirausahaan digital. Kami percaya guna mencapai hal tersebut, diperlukan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak. Lewat kolaborasi tersebut, kami ingin melihat lebih banyak lagi mencetak womenpreneur yang berjaya dan berdaya,” jelas Shinto.
Laporan Gender Global 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), sebanyak 39% perempuan kehilangan pekerjaan atau penghasilannya selama pandemi. Seiring terjadinya pemulihan secara bertahap menuju kondisi pascapandemi, diharapkan perempuan Indonesia termasuk mereka yang terpaksa kehilangan pekerjaan atau penghasilan akibat dampak pandemi dapat meraih kesuksesan di bidang wirausaha digital.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan berbagai isu perempuan khususnya dalam masa pemulihan pandemi COVID-19 merupakan isu yang kompleks dan multisektoral. Strategi penyelesaiannya pun tidak bisa dilakukan melalui satu pendekatan atau hanya melibatkan peran KemenPPPA saja, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberikan perhatian.
"Kami berharap program kolaborasi penta-helix antara Pemerintah, swasta, organisasi, dan komunitas ini dapat menciptakan lebih banyak lagi pemimpin perempuan maju dan berdaya usahanya. Kami yakin program ini dapat menciptakan lebih banyak lagi womenpreneur berdaya dan berjaya, sehingga dapat menerobos stigma keterbatasan perempuan untuk berperan lebih, dalam keluarga, hal ini bisa menjadi kekuatan bagi kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan serta keluarga di masa depan,” ungkap Menteri PPPA.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan RI, saat ini 52% dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Untuk tingkat usaha kecil, 56% dari 193.000 usaha kecil pemiliknya adalah perempuan, dan untuk usaha menengah, 34% dari 44.700 pelaku usahanya adalah perempuan.
Di samping materi pelatihan wirausaha, seluruh peserta juga difasilitasi dengan berbagai solusi baik teknologi maupun non-teknologi dari ekosistem digital GoTo yang inklusif dan holistik, semisal dukungan teknologi untuk solusi pembayaran non-tunai dari aplikasi GoPay, Gobiz PLUS dan Midtrans. Juga menghilangkan proses manual untuk manajemen pesanan, pembukuan atau laporan keuangan, hingga manajemen karyawan dan pengiriman barang lewat Selly, Gobiz, Moka, dan Gokasir, serta mengoptimalkan pemasaran dengan GoFood, dan GoStore, serta solusi logistik lewat GoSend.
Sementara itu dukungan non teknologi dihadirkan lewat berbagai wadah komunitas mulai dari kelas pelatihan yang dinamakan A Cup of Moka, Bincang Biznis, dan Temu Midtrans, serta Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG) sebagai wadah bertukar informasi.
“Riset UN Women terkait digitalisasi mengungkap bahwa platform digital menjadi salah satu strategi bertahan utama bagi perempuan pengusaha dalam menghadapi pandemi. Meskipun digitalisasi membuka banyak potensi untuk memajukan pemberdayaan perempuan, tetapi perempuan belum memanfaatkan teknologi secara optimal untuk pengembangan usahanya,” kata Dwi Faiz, Head of Programmes, UN Women Indonesia.
Upaya pemberdayaan perempuan yang diwujudkan melalui program ini juga sejalan dengan komitmen Tiga Nol (Three Zeroes) Grup GoTo untuk tahun 2030, yaitu Nol Emisi Karbon (Zero Emissions), Nol Sampah (Zero Waste), dan Nol Hambatan (Zero Barriers).
RELX Internasional menggandeng Komerce dan Let’s Play Indonesia untuk membuat program RELX Academy, wadah untuk mencetak generasi muda menjadi wirausaha. Kerja sama tersebut resmi dimulai pada 14 Juli 2022, dengan penandatanganan MoU yang dilakukan secara daring di Jakarta.
Menurut Yudhistira Eka Saputra selaku General Manager RELX Indonesia, RELX Academy akan menargetkan untuk mencetak 600 generasi muda menjadi wirausaha. Semangat ini, katanya, merupakan salah satu bentuk janji RELX untuk komunitas dan masyarakat yang berada di lingkungan bisnis RELX.
“Nantinya akan diadakan pelatihan dan pendidikan praktis bagi anak muda, meliputi keterampilan digital, kewirausahaan, dan keterampilan keuangan umum,” terang Yudhi.
Program yang sebelumnya dilaksanakan di Filipina ini, kini merambah ke Indonesia dengan menggandeng dua organisasi sekaligus yakni Komerce dan Let’s Play Indonesia. Komerce merupakan lembaga penyelenggara pelatihan dari Purbalingga, Jawa Tengah, yang rutin memberikan pelatihan untuk UMKM agar bisa menjual produknya di marketplace.
Pelatihan biasanya fokus pada dekorasi toko, layanan pelanggan melalui fitur chat, pemesanan, dan penanganan keluhan untuk mengoptimalkan fitur.
“Pelatihan tersebut dilakukan agar UMKM memiliki toko yang terpercaya sehingga mampu memenangkan persaingan yang ketat di pasar,” ucap Nofi Bayu Darmawan, CEO Komerce.
Seperti Komerce, Let's Play Indonesia juga merupakan penyedia pelatihan bagi UMKM, profesional muda, dan pemuda di Jawa Timur dan Bali yang telah aktif sejak tahun 2019. Keunikan Let's Play Indonesia adalah menyelenggarakan sesi pembelajaran berbasis game offline dan online.
“Kami percaya bahwa pembelajaran berbasis game adalah alat yang efektif untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 bagi orang dewasa muda di Indonesia. Untuk mempertajam pemikiran kritis, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi generasi muda. Keterampilan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup dalam lingkungan bisnis,” kata Arif Bawono Surya, Project Manager Let’s Play Indonesia.
RELX optimistis kolaborasi bersama Komerce dan Let's Play Indonesia akan membawa banyak dampak positif untuk komunitas lokal di Indonesia.
Swa.co.id
Jakarta, 30 Juni 2022 - Perkembangan transformasi digital menuntut industri perbankan untuk menyediakan produk dan layanan digital yang mudah, terjangkau, dan aman sehingga kehadiran bank secara fisik dapat dikatakan semakin kasat mata atau ‘invisible’. Bank DBS Indonesia menghadirkan This is DBS digibanking, layanan perbankan digital yang intuitif dan pintar bagi nasabah ritel, korporasi maupun Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Layanan ini mengusung misi pelaksanaan inovasi digital secara berkelanjutan guna mendukung nasabah untuk lebih menikmati hidup tanpa dirumitkan dengan urusan perbankan atau ‘Live more, Bank less’. Peluncuran This is DBS digibanking ini dihadiri oleh Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Erline Diani, Head of Sales and Distribution PT Bank DBS Festia Pisa Valensia, dan Head Sales of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia Husin Hartono.
Menurut laporan Bain, Google, dan Temasek tahun 2021, disebutkan bahwa Indonesia berpeluang menjadi negara dengan perkembangan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara, di mana nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai US$124 miliar pada tahun 2025. Seiring dengan maraknya perkembangan ekosistem digital dan adopsi teknologi saat ini, Bank DBS Indonesia turut berperan aktif dalam mengakselerasi inklusif finansial dan juga literasi perbankan digital di tanah air.
CEO PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan, “Menjadi bank digital terdepan merupakan fokus dan komitmen kami untuk hadir dan melayani seluruh nasabah. This is DBS digibanking merupakan bukti kekuatan dan inovasi kami dalam memberikan layanan digital kepada nasabah ritel dan perusahaan agar nasabah kami dapat ‘Live more, Bank less’”. Lebih lanjut Paulus menjelaskan, “Pada prinsipnya, keunggulan This is DBS digibanking tercermin pada tiga hal, yaitu: 1) Memberikan pengalaman perbankan yang mudah, terjangkau, dan aman 2) Transaksi dan investasi yang intuitif dan pintar, serta 3) Tidak stres atau terbebani dengan urusan perbankan.”
Bank DBS Indonesia telah meluncurkan aplikasi digibank by DBS pada tahun 2017 dan kini telah bertransformasi menjadi full-fledged digital banking dengan beragam pilihan produk investasi yang mudah, fitur transaksi perbankan yang lengkap dan aman, serta proses pengajuan kartu kredit dan pinjaman yang cepat. Aplikasi digibank by DBS juga dilengkapi teknologi keamanan yang terdepan dengan menggunakan verifikasi biometrik untuk pembukaan rekening dan menggunakan soft token untuk keamanan bertransaksi.
Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Erline Diani mengungkapkan, “Melihat kebutuhan masyarakat saat ini, kami semakin bersemangat untuk memberikan pengalaman perbankan yang mudah, terjangkau, dan aman sesuai prinsip This is DBS digibanking. Saat ini, seluruh proses pembukaan rekening untuk tabungan, investasi, kartu kredit, maupun pinjaman sudah bisa dilakukan secara cepat, kapan saja, dan di mana saja. Selain itu, sejalan dengan upaya meningkatkan literasi keuangan, produk investasi digital dapat dibeli dengan penempatan awal mulai dari Rp 100.000. Kami percaya layanan perbankan yang intuitif dan pintar akan menjadi fitur unggulan yang akan menarik minat nasabah untuk memakai aplikasi digibank by DBS.”
Dalam mendukung nasabah DBS Treasures dan DBS Treasures Private Client untuk mengelola dan mengoptimalkan kekayaannya, transformasi digital juga kami lakukan secara internal untuk mendukung akurasi data dan kecepatan transaksi. Inisiatif di dalamnya mencakup Portfolio Advisory Enablement Tools, yaitu real-time online dashboard yang dapat menganalisis portofolio nasabah dengan cepat dan menghadirkan advisory yang unik untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan portfolio nasabah. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pihak ketiga yang independen dalam memberikan rekomendasi aset alokasi dan fund scoring yang dapat digunakan sebagai acuan yang transparan dan objektif. Selanjutnya adalah pengembangan sistem digimarket yang bertujuan mempersingkat proses transaksi obligasi hingga 67% (dari 1 jam ke 20 menit), sehingga interaksi Relationship Manager dan nasabah menjadi lebih efisien. Kami juga menghadirkan Smart Insights, notifikasi peluang tepat waktu berbasis data, sehingga sesuai dengan karakteristik dan aspirasi nasabah. Hal ini disampaikan melalui beragam media komunikasi berdasarkan preferensi mereka, seperti eNotes, In-App notification, ataupun email marketing.
Head of Sales and Distribution PT Bank DBS Indonesia Festia Pisa Valensia menjelaskan, “Kehadiran This is DBS digibanking memberikan manfaat bagi nasabah Treasures dan Treasures Private Client, tercermin dari tren revenue transaksi digimarket yang meningkat sebanyak 28% di paruh pertama 2022 dibandingkan dengan paruh pertama 2021. Hingga saat ini, pertumbuhan nasabah pengguna digibank by DBS pada produk wealth meningkat sebesar 240% untuk obligasi sejak diluncurkan pada tahun 2020 dan 65% untuk reksa dana yang diluncurkan pada tahun 2021.”
Bagi nasabah korporasi atau para pemilik bisnis (UKM), This is DBS digibanking menghadirkan fitur DBS IDEAL yang memudahkan proses pembayaran dan penerimaan dana serta konsolidasi laporan secara real time, pertukaran mata uang asing dan manajemen piutang tanpa perlu berganti sistem pembayaran. Selain DBS IDEAL, terdapat fitur DBS RAPID untuk membantu nasabah menjalankan bisnis tanpa hambatan dan DBS MAX QRIS yang mempermudah sistem penerimaan digital menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS). Bank DBS Indonesia juga turut berpartisipasi dalam program sistem pembayaran BI FAST tahap pertama oleh Bank Indonesia dalam mendukung inklusi keuangan dan digitalisasi di Indonesia.
Head Sales of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia Husin Hartono mengungkapkan, “Beyond Banking dalam This is DBS digibanking adalah pengalaman digital yang dialami oleh nasabah sehingga urusan banking merupakan keseharian yang tertanam secara otomatis di dalam kegiatan mereka. Sesuai dengan prinsip Industry 4.0 di mana kunci penting digitalisasi adalah automatisasi, maka Bank DBS menghadirkan DBS RAPID dan DBS IDEAL sebagai sarana untuk mendukung automatisasi tersebut.”
Tidak hanya mengutamakan transformasi digital, DBS Group (Bank DBS) juga berkomitmen untuk menjadi Best Bank for A Better World, di mana Bank DBS memiliki tiga pilar keberlanjutan: Responsible banking, responsible business practice, dan creating social impact beyond banking. Berupaya mencapai net zero pada tahun 2050 atau lebih awal, Bank DBS berfokus pada penyelesaian permasalahan lingkungan dan sosial. Hal tersebut dilakukan dengan mengurangi penggunaan kertas dan jejak karbon, memberdayakan wirausaha sosial, dan kegiatan sosial di masyarakat. Selain itu, Bank DBS turut mendukung literasi finansial di Indonesia, dengan secara aktif melakukan rangkaian kegiatan edukasi seperti Walk the Talk, e-Talk Series dan Kedai Belajar, serta secara aktif menjadi advokat dari green financing.
Informasi selengkapnya tentang This is DBS digibanking silakan mengikuti akun Instagram @dbsbankid dan @digibankid.
PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) melalui unit AXA Mandiri Syariah bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan kesehatan di tengah kasus COVID-19 yang kembali meningkat. Melalui webinar bertajuk ‘Tetap Aman dan Sehat, Kembali Sekolah Setelah Pandemi’, AXA Mandiri Syariah menghadirkan pakar kesehatan dan keuangan guna memberikan wawasan terkini dan komprehensif untuk membantu nasabah dan masyarakat menghadapi berbagai tantangan dalam pandemi ini dengan tetap menjaga kesehatan dan kesejahteraan.
“Seiring dengan angka kasus harian baru COVID-19 yang sudah kembali menembus seribu kasus, kami menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dengan menjalani protokol kesehatan. Sebagai penyedia jasa asuransi berbasis syariah, kami juga memiliki komitmen untuk memastikan nasabah kami dan masyarakat pada umumnya tetap terlindungi dari dampak pandemi yang berkepanjangan ini sesuai dengan prinsip syariah. Melalui penyampaian informasi berharga dari para pakar di bidangnya mengenai perkembangan di dunia kesehatan, termasuk cara terbaik melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan, kami harap kegiatan webinar ini membawa berkah bagi para peserta sekaligus dapat berkontribusi untuk meningkatkan tingkat literasi layanan keuangan syariah yang saat ini masih tergolong rendah,” kata Uke Giri Utama, Direktur AXA Mandiri.
Webinar yang dihadiri oleh nasabah Bank Syariah Indonesia ini menghadirkan pembicara mulai dari pakar kesehatan Dr. Marlyn Cecilia M., Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Tangerang, Regional CEO Bank Syariah Indonesia Wisnu Sunandar, dan Direktur AXA Mandiri Uke Giri Utama. Salah satu topik utama dari webinar adalah cara menyikapi biaya perawatan medis yang selalu meningkat dimana, menurut data Mercer Marsh Benefits tahun 2019, Indonesia mencatatkan salah satu peningkatan biaya medis tertinggi di antara negara Asia lainnya dengan pertumbuhan sebesar 11%.
“Selain terus meningkatnya biaya parawatan medis dan COVID-19, masyarakat dihadapi juga dengan berbagai risiko kesehatan lainnya, termasuk penyakit tropis seperti demam berdarah serta Hepatitis pada anak. Disinilah manfaat asuransi kesehatan berbasis syariah dapat menjadi solusi bagi keluarga karena memberikan manfaat klaim rawat inap dan rawat jalan untuk berbagai penyakit yang tetap berlaku jika berada di beberapa negara selain Indonesia,” tambah Uke Giri Utama.
Salah satu contoh produk asuransi syariah yang ditawarkan AXA Mandiri Syariah adalah Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah: Solusi Perlindungan Jiwa Syariah. Produk dari AXA Mandiri yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menawarkan keunggulan berupa, antara lain, perlindungan jiwa sampai dengan usia 100 tahun, perlindungan asuransi dasar apabila meninggal dunia karena sebab apapun, maslahat tambahan meninggal dunia dan ketidakmampuan karena kecelakaan, serta santunan asuransi maksimal sesuai kebutuhan keluarga pemegang polis.
Selain memberikan perlindungan, keunggulan dari asuransi berbasis syariah adalah fitur Wakaf yang memberikan pemegang polis kesempatan untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan memiliki polis asuransi syariah, pemegang polis dapat menjadi Wakif tanpa perlu menyediakan dana Wakaf secara langsung dan hanya perlu melakukan kontribusi secara berkala. Fitur ini memudahkan nasabah untuk dijadikan ladang pahala sekaligus membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan.
Mobilitas masyarakat kembali meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi. Hal tersebut membuat masyarakat, khususnya para investor harus kembali pada padatnya jadwal aktivitas mereka. Meningkatnya mobilitas tersebut tidak jarang membuat para investor kesulitan dalam membagi waktu untuk melakukan analisis mendalam tentang fundamental perusahaan untuk dijadikan pilihan investasi.
Untuk memudahkan investor dalam menganalisis saham, Ternak Uang meluncurkan fitur Saham Pilihan alias Stockpick ke dalam aplikasi. Stockpick bertujuan untuk membantu para investor yang mengalami kendala utama seperti tidak memiliki waktu intensif untuk mengamati pergerakan pasar secara harian dan memiliki waktu minim untuk melakukan analisis mendalam terhadap ratusan saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Saham yang masuk ke dalam Saham Pilihan Ternak Uang merupakan Investment Ideas yang diperoleh dari riset mendalam oleh analis saham Ternak Uang dengan potensi imbal hasil melebihi IHSG. Holding period adalah 3 bulan dan rebalancing akan dilakukan per bulan (jika ada potensi saham yang lebih baik),” kata Co-founder Ternak Uang Timothy Ronald.
Kriteria emiten saham yang dipilih dalam fitur Stockpick difokuskan pada saham yang memiliki potensi growth sustain dengan valuasi yang masih salah harga. Jadi, bukan hanya fokus pada saham yang valuasinya murah saja. "Untuk 1-3 bulan mendatang, kami lebih fokus pada emiten yang mendapatkan keuntungan dari reopening economy, defensive sector serta bisnis yang mulai bangkit setelah harga komoditas melandai secara bertahap," imbuhnya.
Fitur Stockpick juga ditujukan untuk memandu investor baru dan investor yang memiliki time horizon investasi selama 1-3 bulan. Sementara untuk sektor emiten yang masuk dalam kurasi fitur baru tersebut meliputi sektor Consumer, Banking, Energy, Infrastructure, dan Construction.
Timothy menyebutkan, ada tiga kelebihan yang dimiliki oleh fitur Stockpick, pertama, setiap saham yang ada di dalam Stockpick akan diperbaharui secara harian baik secara realtime market ataupun closing market. Kedua, setiap saham dalam Stockpick akan dilengkapi dengan ulasan fundamental komprehensif dan technical view yang diupdate harian. "Jika ada perubahan signifikan terhadap kondisi bisnis salah satu saham pilihan juga akan diinfokan," ujar Timothy.
Terakhir, setiap saham dalam Stockpick akan diberikan referensi area beli, harga wajar hingga risiko investasinya. Dengan begitu investor tidak hanya akan fokus pada reward saja, namun juga mengutamakan risk approachment.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Badan Riset dan Inovasi NasionaI (BRIN) akan mendukung penyelenggaraan Indonesia Research and Innovation Expo (INARIE) 2022 pada Oktober mendatang, di Gedung Innovation Convention Center, Kawasan Sains dan Teknologi - Cibinong. Sebelumnya pagelaran ini bernamakan RITECH EXPO (Riset, Inovasi, dan Teknologi Expo) kemudian bertransformasi menjadi INARIE.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, mengatakan tujuan pageralan ini untuk menyatukan para periset, inovator, dan inventor dari berbagai institusi riset; termasuk mitra dan para pemangku kepentingan, untuk saling mempromosikan, melihat, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam membentuk masa depan riset dan inovasi di Indonesia dan dunia. Di acara ini pihaknya ingin mendorong berbagai pihak untuk melakukan kolaborasi agar bisa memperkuat ekosistem riset dan inovasi demi mewujudkan ekonomi yang berbasis digital, berwawasan lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
Di tahun 2022, pameran ini akan mengusung tema Digital, Green, & Blue Economy. Di ajang ini akan dipamerkan berbagai karya anak bangsa yang meliputi pangan dan pertanian, kesehatan dan obat, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, energi, material maju, hankam, kemaritiman, penanggulangan bencana, dan sosial budaya. Selain itu, INARIE 2022 akan menjadi kegiatan pameran dan edukasi publik luring pertama yang didukung oleh BRIN dan melibatkan masyarakat umum.
Sebagai informasi, INARIE merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia 2022, di mana BRIN berperan sebagai pengampu kegiatan Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG) dan Space 20. INARIE 2022 juga terkoneksi dengan ASEAN Startup Festival yang diikuti oleh start-up dari negara anggota ASEAN dan India.
“Tahun ini, melalui INARIE 2022, Indonesia mendapat peluang untuk membangun kerja sama internasional dalam membangun kapasitas inovasi, memfasilitasi transfer teknologi, dan mempromosikan teknologi sebagai penggerak utama pembangunan berkelanjutan,” tutur Handoko.
INARIE 2022 akan melibatkan lebih dari 50 peserta pameran (exhibitor), baik dari lembaga riset, pemerintah, kalangan bisnis/pengusaha, maupun komunitas. Kegiatan ini menargetkan total sekitar enam ribu pengunjung yang akan hadir, yang berasal dari pemerintah pusat/daerah/regional termasuk lembaga pemerintah, industri/komersial, stakeholder iptek dan inovasi, lembaga riset, UMKM, komunitas, pengguna akhir dan masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa, serta media massa.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Asuransi kesehatan telah menjadi kebutuhan masyarakat mengingat risiko sakit bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Namun, faktor ekonomi kerap menjadi alasan masyarakat untuk menunda berasuransi padahal ketika sakit menyerang akan semakin sulit dalam menyediakan biaya yang besar dalam waktu singkat.
Latar belakang inilah yang membuat PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) berkolaborasi dengan Alodokter untuk meluncurkan asuransi Aloproteksi dengan premi terjangkau yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berasuransi.
Kolaborasi tersebut juga melibatkan Carmati Protect. Dengan begitu konsumen akan mendapatkan keamanan proses layanan nasabah dan kemudahan proses pembayaran premi. “Dari sisi Sequis, kerja sama strategis ini adalah wujud dari misi Sequis bagi para nasabah, yakni menyediakan produk asuransi berkualitas,” ujar Head of Health Strategic Business Unit Sequis Mitchell Nathaniel.
Mitchell menuturkan, kolaborasi diantara ketiganya menjadikan Sequis sebagai perusahaan yang mampu melakukan transformasi produk dan layanan, yakni mampu melakukan percepatan dan efisiensi proses kerja under writing dan klaim. Hal tersebut bisa terjadi berkat penggunaan big data dan target komunikasi dengan paparan yang lebih luas.
Pihaknya optimistis Aloproteksi dapat diterima oleh pasar sebab produk tersebut telah disesuaikan dengan profil masyarakat di era digital dan telah melalui proses penggaketorian berdasarkan gaya hidup, kemungkinan risiko, dan jumlah pembayaran premi. Produk dengan limit total pertanggungan hingga Rp100 juta per tahun ini juga dikatakan memililiki manfaat rawat jalan juga rawat inap untuk penyakit biasa, penyakit berat, dan penyakit kritis hingga maksimal 365 hari per tahun. Selain itu, produk tersebut dilengkapi dengan layanan konsultasi chat dengan dokter umum dan dokter spesialis, serta bisa mendapatkan obat dengan layanan antar ke rumah setelah resep diterima dan ditebus.
“Dari pengalaman kami sebagai broker yang sukses mendistribusikan jutaan produk asuransi sejak awal tahun 2022, membuka akses produk asuransi lewat kanal digital seperti smartphone app adalah cara paling efektif untuk mencapai misi meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia,” ujar Vice President of Insurance Cermati Protect, Juanri menutup pembicaraan.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Meski baru diperkenalkan di dibelahan dunia sana, Honda telah meluncurkan All New Honda CR-V generasi ke-enam, SUV ini sukses di jajaran produk Honda, termasuk di Indonesia. CR-V terbaru yang diluncurkan di di Amerika Serikat tersebut hadir dengan dua varian mesin yaitu; mesin turbo dan HEV (Hybrid Electric Vehicle). All New Honda CR-V kini hadir makin mewah, cita rasa berkendara yang makin menyenangkan dan lebih bertenaga.
Khusus untuk All New Honda CR-V varian HEV akan mulai diproduksi dan dijual pada musim gugur tahun 2022 ini. Varian SUV listrik ini diharapkan akan berkontribusi sebesar 50% dari total penjualan generasi terbaru All New Honda CR-V ini.
All New Honda CR-V generasi keenam hadir dengan teknologi serta fitur baru seperti; Retuned Real Time All-Wheel Drive with Intelligent Control, Hill Descent Control, Snow driving mode, next gen front airbags, new standard knee and rear passenger side-impact airbags, Honda Sensing yang hadir dengan new wide-view camera and radar, new Traffic Jam Assist (TJA), Low-Speed Braking Control serta Traffic Sign Recognition system (TSR).
Sementara itu untuk segi kenyamanan, All New Honda CR-V generasi keenam mempunyai kapasitas ruang kabin serta ruang kargo yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Sistem audio new 7-inch touchscreen (untuk varian EX & EX-L)dan untuk varian HEV menggunakan 9-inch touchscreen audio system, wireless Apple CarPlay & Android Auto, Qi-compatible 15W wireless smartphone charging serta 12-speaker Bose premium audio system.
All New Honda CR-V generasi keenam ditawarkan dalam empat varian yaitu EX, EX-L, Sport dan Sport Touring. Untuk varian All New CR-V tipe EX dan EX-L menggunakan mesin berkapasitas 1.5 liter turbocharged 4 silinder segaris yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 190 HP pada putaran mesin 6.000 rpm. Sementara itu untuk tipe Sport dan Sport Touring menggunakan mesin berkapasitas 2.0 liter 4 silinder segaris dipadu dengan dua motor sistem hybrid (two motor hybrid system) yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 204 HP.
Selain itu, mobil menghadirkan pilihan mode berkendara; ECON, Normal dan Snow untuk tipe EX & EX-L kemudian ECON, Normal, Snow dan Sport untuk tipe Sport dan Sport Touring.
Mike Kistemaker, Assistant Vice President of Honda Sales at American Honda Motor mengatakan, CRV merupakan model SUV dengan penjualan terbaik selama kurun waktu 25 tahun ini. Honda CR-V telah memainkan peranan penting bagi Honda di Amerika. “Kini pada Honda CR-V generasi keenam ini, kami juga berharap model ini kembali memainkan peranan penting dimana untuk varian HEV diharapkan dapat menyumbang 50% dari total penjualan model in,” katanya.
All New Honda CR-V generasi keenam diproduksi di the East Liberty Auto Plant di Ohio, the Indiana Auto Plant, serta Honda of Canada Mfg., Honda mulai memproduksi Honda CR-V di Amerika Utara pada 2006 lalu. Hingga kini CR-V telah terjual lebih dari lima juta unit di negara tersebut.. All New Honda CR-V generasi keenam akan mulai dijual di Amerika Serikat pada musim panas tahun 2022 ini.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Energi hijau merupakan sumber energi yang berasal dari bahan-bahan yang relatif aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Directory Journal of Economic menyebutkan energi hijau adalah energi bersih yang tidak mencemari atau menambah polutan di atmosfer.
PT Phapros Tbk menjadikan program green energy sebagai salah satu kebijakan dan standar produksinya. Emiten farmasi ini mengoptimalkan teknologi untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai unsur ekonomi hijau. Phapros berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 790 ton per tahun dan meningkatkan efisiensi perusahaan sebesar 12,9% per tahun
Hadi Kardoko, Direktur Utama Phapros menjelaskan, saat ini tingkat emisi karbon secara global sudah sangat tinggi sehingga mendorong negara-negara yang tahun lalu menggelar Konferensi Perubahan Iklim (COP 26) berkomitmen untuk menurunkan sampai level nol karbon (net zero carbon). Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan sektor industri berupaya untuk terus mencapai target tersebut hingga tahun 2060.
Perseroan berupaya mewujudkan target tersebut melalui program-program yang sudah menjadi komitmen perusahaan dalam mengusung konsep green energy. Salah satunya adalah mengonversi energi BBM solar ke CNG (Compressed Natural Gas) yang didukung dengan penggunaan Green Chiller Hydrokarbon dan panel solar. Hasilnya, Phapros berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 790 ton per tahun,” tutur Hadi di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Energi hijau tak hanya terakit upaya mengurangi karbon dioksida saja, namun juga tentang sumber daya air yang harus dihemat agar tidak terjadi pemborosan untuk produksi. Hadi, dalam keterangan tertulisnya ini, menjabarkan Phapros berkomitmen menurunkan konsumsi penggunaan air dengan memanfaatkan teknologi washing steriline pada fasilitas produksi produk injeksi Phapros. “Kami melakukan modifikasi pada mesin-mesin tersebut sehingga berhasil menurunkan konsumsi air hingga 50% atau 225 ribu liter per tahun,” ungkap Hadi
Phapros juga memanfaatkan generator N2 dan O2 untuk mereduksi penggunaan sampah (waste) tabung gas.“Secara umum, komitmen kami untuk energi hijau ini telah meningkatkan efisiensi perusahaan sebesar 12,9% per tahun. Tentu ini merupakan suatu hal yang sangat positif bagi sebuah perusahaan farmasi yang identik dengan polusi karbon dalam kegiatan manufakturnya. Sebagai bukti komitmen Phapros atas green business dan sustainability, kami berhasil memperoleh PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebanyak 8 kali sejak 2012 – 2020,” kata Hadi menjelaskan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 mencantumkan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim telah menjadi agenda prioritas nasional dalam kegiatan pembangunan di Indonesia. Pemerintah telah menyampaikan komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dalam kurun waktu tersebut.“Phapros ingin membantu pemerintah mencapai target tersebut. Dan apa yang telah Phapros upayakan saat ini bukanlah titik akhir. Kami akan terus berinovasi dalam mengurangi emisi gas karbon pada proses produksi sehingga nantinya dalam jangka panjang kita bisa berkontribusi terhadap perbaikan iklim dunia,” kata Hadi.
Swa.co.id
Sintesa Group adalah salah satu kelompok usaha ternama di Indonesia. Sebagai strategic investment company, Sintesa menaungi empat pilar bisnis utama: consumer product, industrial product, energi, dan properti. Ke-4 segmen bisnis ini dikelola oleh 16 anak perusahaannya, yang dua di antaranya sudah go public. Sintesa yang punya beragam usaha ini diperkuat sekitar 2.500 karyawan, yang bekerja di berbagai wilayah Indonesia.
Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group, mengatakan bahwa pandemi selama sekitar dua tahun secara umum telah mengakibatkan disrupsi pada bisnis kelompok usaha ini. Namun, kinerja anak-anak perusahaan itu bervariasi sesuai dengan sektor bisnisnya. “Pukulan terberat dialami pilar bisnis properti,” ungkap alumni Barnard College of Columbia University ini, seraya menyebutkan bahwa pihaknya mengelola bisnis hotel di beberapa lokasi di Indonesia.
Pilar-pilar bisnis Sintesa lainnya, menurut Shinta, relatif lebih stabil. Di pilar bisnis energi, Sintesa telah memiliki power purchase agreement jangka panjang dengan PT PLN (Persero). Di bisnis ini, pengaruh pandemi lebih pada rencana bisnis yang terpaksa dimundurkan.
Stabilitas juga dialami pilar bisnis industrial product, meskipun sempat terganggu oleh pasokan baja akibat kondisi global dan kebijakan impor yang diperketat. Namun, tahun lalu pilar bisnis ini masih bisa membukukan laba lewat bisnis penjualan gas dan manufaktur yang meningkat, sehingga mampu menutupi hasil penjualan unit bisnis lain yang menurun di pilar ini.
Pilar bisnis lainnya, consumer product, justru mengalami pertumbuhan. Pilar bisnis ini dikelola oleh PT Tigaraksa Satria Tbk. selaku distributor beragam produk konsumer, dan PT Sintesa Duta Sejahtera yang bergerak di bidang kesehatan.
Pandemi, dikatakan Shinta, telah memaksa mayoritas perusahaan di grup ini melakukan perubahan, mulai dari cara menjalankan operasional bisnis hingga pengembangan produk dan servis. “Tepat pada 100 tahun perjalanan bisnis Sintesa, kami melakukan transformasi penting yang menandai era baru Sintesa Group sebagai perusahaan dengan visi ‘Towards sustainable excellent company’,” kata perempuan yang menjabat sebagai Ketua B20 Indonesia 2022 ini.
Dengan demikian, kebijakan pengembangan bisnis sejak pandemi mengacu pada prinsip Responsible Invesment. Di antaranya, investasi yang dilakukan berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs). Prioritas investasi pun dilakukan pada sektor bisnis yang ditetapkan dalam Impact Investment Market Map, yang indikatornya dikembangkan oleh Global Investor for Sustainable Development (GISD) Alliance.
Karena concern-nya selama ini, Shinta terpilih menjadi salah seorang dari 30 member GISD Alliance yang ditunjuk oleh Sekjen PBB. Terkait dengan hal ini, Sintesa pun mengembangkan Road Map SDGs bertajuk Sintesa untuk Bumi, sebagai strategic action untuk penerapan SDGs di seluruh perusahaan grup ini. Dari hasil pemetaan itu, investasi berkelanjutan yang dilakukan Sintesa Group melalui tiga segmen: Sintesa Health, Sintesa Energy, dan Sintesa Ecotourism.
Sintesa Health terkait dengan komitmen pada SDGs nomor 3: Good Health and Well Being. Anak perusahaan bernama PT Sintesa Duta Sejahtera ⸺beroperasi sejak 2013⸺ berkontribusi pada perbaikan kondisi kesehatan. Dengan pola bisnis B2B, perusahaan ini menyediakan berbagai suplemen kesehatan, cosmeceutical, hingga produk farmasi berbahan dasar alami.
Sintesa Energy yang melakukan ekspansi usaha lewat impact investment akan berkontribusi pada SDGs nomor 7: Affordable and Clean Energy. Portofolio ini dikelola oleh dua perusahaan. Yang satu merupakan independent power producer untuk gas dan uap, dan satunya lagi merupakan perusahaan yang memperoleh izin eksplorasi dan eksploitasi geothermal yang merupakan energi bersih (energi baru dan terbarukan).
“Pemimpin yang berkarya berdasarkan nilai-nilai perusahaan dapat mendorong perusahaan berkembang lebih baik dan lebih efektif.”
Shinta Widjaja Kamdani , CEO Sintesa Group
Adapun Sintesa Ecotourism, dengan konsep pariwisata berkelanjutan, akan berkontribusi pada SDGs nomor 8: Decent Work and Economic Growth, juga SDGs nomor 12: Responsible Consumption and Production. Proyek ecotourism yang sedang dikembangkan adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, yang meliputi resor, akomodasinya, fasilitas entertainment, dan fasilitas MICE.
Demi memimpin transformasi perusahaan menuju bisnis berkelanjutan itu, Shinta menggunakan strategi memulainya dengan penanaman corporate values. “Pemimpin yang berkarya berdasarkan nilai-nilai perusahaan dapat mendorong perusahaan berkembang lebih baik dan lebih efektif,” kata Founder Indonesia Business Coalition for Women Empowerment ini.
Menurutnya, nilai-nilai yang tertanam ini bisa menjadi spirit yang menyatukan sistem, proses, dan strategi. Nilai-nilai korporat yang ditanamkan Sintesa Group ini disebut 4E: Empathy, Empowerment, Excellence, dan Entrepreneurship.
Dalam hal aspek bisnis, menurut Shinta, strategi bisnis yang dijalankan Sintesa Group adalah memperluas portofolio bisnis dengan bisnis-bisnis yang menghasilkan arus kas yang lebih besar (heavy cash flow) sekaligus memiliki dampak lingkungan-sosial. Selama pandemi, Sintesa juga melakukan pengawasan dan penyesuaian pada cash flow management di anak-anak usaha, khususnya yang bergerak di sektor yang terdampak.
Untuk mengeksekusi strategi-strategi tadi, ia menerapkan pendekatan Collective Leadership. Ini adalah model kepemimpinan yang melibatkan jajaran manajemen dan karyawan dari setiap perusahaan untuk bekerjasama. Ia mengakui butuh waktu agar semua lini memiliki visi yang sama.
Lalu, mengacu pada Road Map SDGs, Sintesa Group membentuk Sustainability Committee untuk membangun sinergi yang dapat mempercepat pencapaian SDGs di seluruh anak perusahaan. Organisasi Sustainability Committee yang beranggotakan perwakilan dari anak-anak perusahaan ini terdiri dari sejumlah tim, yakni Executive Committee, Working Group, Policy Committee, dan Task Force.
Teknologi informasi tentu tak lepas dari perkembangan bisnis Sintesa Group. Menurut Shinta, dalam 10 tahun terakhir pihaknya telah memanfaatkannya untuk mendukung bisnis, yang setiap tahun diperbarui. “Kami sudah melakukan transisi digital sejak masa prapandemi,” ujarnya. “Pandemi telah mengakselerasi transisi bisnis ke arah digitalisasi dengan lebih cepat,” ia menambahkan.
Sebagai hasil pengembangan tersebut, sejak masa pandemi anak-anak perusahaan di sektor/pilar consumer product telah menerapkan konsep omnichannel untuk meningkatkan layanan jual-beli dan distribusi produk. Yaitu, dengan menyediakan beragam kanal penjualan produk: toko fisik, kanal e-commerce, m-commerce, social commerce, dan sebagainya.
Sementara itu, dalam hal sistem kerja, sejak pandemi, Sintesa telah menerapkan pendekatan flexible work arrangement, yang antara lain memungkinkan karyawan bekerja dari rumah (work from home). Seluruh kegiatan meeting pun telah dialihkan ke platform virtual.
Hasil analisis pasar yang dilakukan tim Transformation Plan Sintesa Group menemukan bahwa setelah terjadi pandemi, ada sejumlah sektor yang justru mengalami peningkatan pertumbuhan usaha, yakni healthcare, renewable energy, logistics, F&B, dan e-commerce.
Dari segi kinerja bisnis, secara keseluruhan kinerja 2021 lebih baik dibandingkan 2020. Terjadi peningkatan revenue dari sekitar Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 13,8 triliun, atau meningkat 6%. Hal senada juga terjadi pada net income, yakni meningkat dari sekitar Rp 550 miliar pada 2020 menjadi sekitar Rp 580 miliar, atau naik 5,5%.
Shinta optimistis, dengan kondisi pandemi yang makin membaik, kinerja di tahun 2022 akan lebih baik lagi. “Strategi diversifikasi bisnis yang telah dilakukan juga membuat pilar-pilar bisnis yang ada saling bersinergi,” katanya. (*)
Joko Sugiarsono/Jeihan K. Barlian
Peran perempuan Indonesia dalam pembangunan nasional semakin meningkat seiring waktu. Hal ini terlihat dari meningkanya jumlah angkatan kerja perempuan di berbagai bidang pembangunan.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua Umum Panitia Nasional MCWE G20 2022 Lenny N. Rosalin dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bertema ‘Perempuan Berdaya untuk Pulih Bersama’ (14/7/22).
"Banyak bidang yang dulu belum bisa dimasuki oleh perempuan, sekarang perempuan sudah bisa masuk ke dalamnya," kata Lenny, yang juga merupakan Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA ini.
Namun menurutnya, kuatnya budaya patriarki yang dianut di sebagian besar daerah di Indonesia memberikan andil yang besar menghambat terciptanya keseteraan gender yang diinginkan. Budaya patriarki, jelas Lenny, masih menghambat perempuan untuk berperan lebih, utamanya dalam mendukung berbagai pembangunan nasional.
"Tetapi, ada juga yang masih menghambat perempuan untuk lebih berperan di bidang-bidang pembangunan. Jadi seperti kita semua tahu ya, salah satunya adalah budaya di masyarakat kita yang masih sebagian besar menerapkan budaya patriarki," paparnya.
Kendati menunjukan adanya peningkatan dari waktu ke waktu, Lenny menjelaskan, masih terdapat gap yang cukup besar antara partisipasi angkatan kerja perempuan dibandingkan laki-laki. Hingga saat ini, kata Lenny, angkatan kerja perempuan baru menyentuh angka 54,3% pada 2021, sementara laki-laki sudah mencapai 82%.
Padahal, kata Lenny, jika perempuan diberikan akses lebih agar bisa berpartisipasi dan ikut serta dalam pengambilan keputusan, maka Produk Domestik Bruto (PDB) akan naik. Bahkan mengutip studi McKinsey, Lenny menyampaikan, dengan menaikan 3 persen saja angkatan kerja perempuan, maka PDB akan naik mencapai US$135 milliar.
"Kita harus mengejar ketertinggalan ini, memberikan kesempatan kepada perempuan. Karena studi McKinsey menyebutkan kalau kita bisa menaikan partisipasi perempuan, maka sebetulnya produk domestik bruto kita bisa naik. Studi itu menyebutkan kalau kita bisa menaikkan partisipasi angkatan kerja perempuan 3% saja ya, itu PDB Indonesia tuh bisa naik US$ 135 miliar," paparnya.
Lenny berharap, melalui aliansi G20 Empower dan Engagement Group Women20 atau W20, seluruh pihak dapat meningkatkan kualitas hidup para perempuan Indonesia dengan bersinergi, bekerja sama memberikan ruang bagi perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya.
"Karena pepatah juga membuktikan bahwa memberdayakan perempuan, itu akan memberikan dampak multiplier. Jadi tidak hanya pada perempuan, tetapi juga pada keluarga, masyarakat dan bangsa," ujarnya.
Lenny memaparkan, badai pandemi covid-19 membawa dampak sangat negatif bagi pekerja perempuan. Sebagaimana mengutip data ILO (International Labour Organisation), selama masa pandemi, terdapat 41% persen perempuan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PKH), kehilangan kesempatan kerja dan lainnya.
"Kalau kita lihat juga data untuk Indonesia, data ILO misalnya menyebutkan 41% ada PHK, kehilangan kesempatan kerja, terus juga terjadi diskriminasi, belum lagi kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan dalam rumah tangga, karena semua aktivitas berada di rumah ya," paparnya. Selain itu, jelas Lenny, berdasarkan data secara global dari UN Women, perempuan juga terperangkap dalam skema pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan tidak berbayar.
"Yang terbaru dari UN women menyebutkan bahwa 60% perempuan itu sekarang memperoleh burden domestik dan under care work. Jadi pekerjaam dalam rumah dan pekerjaan yang tidak berbayar, itu juga dibebankan kepada perempuan," ungkapnya.
Soal isu ini, Lenny menyampaikan, pihaknya telah mengagendakan pembahasan secara khusus di G20 Empower dan Engagement Group Women20 atau W20 yang akan dilansungkan di Bali, pada Agustus 2022 mendatang. Isu ini, kata Lenny, akan dibahas melalui konsep investasi care economy.
"Jadi bagaimana kita berbagi peran dalam pembagian tugas bagi keluarga di tempat kerja, di masyarakat, di ruang publik. Dan bagaimana hambatannya di tingkat keluarga, masyarakat. Itu semuanya akan menjadi solusi care economy," tuturnya.
Swa.co.id
Oleh: Ricky Virona Martono – Core Faculty PPM School of Management
Susu sapi yang dipercaya masyarakat memberi gizi bagi semua usia masyarakat ternyata membutuhkan sangat banyak sumber daya di sepanjang jaringan Supply Chain-nya, bahkan berpotensi menurunkan kualitas lingkungan hidup dibandingkan dengan jumlah susu yang diproduksi.
Penelitian dari University of Oxford tahun 2018 menunjukkan bahwa segelas susu sapi menghasilkan tiga kali emisi gas rumah kaca dan membutuhkan sembilan kali luas tanah dibandingkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan segelas susu berbasis tanaman (misalnya: susu almon).
Total energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 Liter susu melalui peternakan adalah sebagai berikut:
Pada Ilustrasi di bawah terlihat energi terbesar dikonsumsi pada jaringan pasokan, di mana hasil akhir yang dikonsumsi ternyata jauh lebih kecil dibandingkan energi total yang dibutuhkan untuk menghasilkan segelas susu sapi.
Solusi inovatif yang ditemukan manusia adalah melalui proses modifikasi gen menggunakan DNA sapi untuk menghasilkan sumber protein, susu, dan produk olahan susu (contoh: keju, yoghurt) tanpa peternakan sapi dan tanpa tambahan zat pengawet. Contoh adalah yang dilakukan perusahaan Remilk asal Israel.
Proses modifikasi gen menggunakan DNA sapi ini dilanjutkan dengan proses fermentasi, dan akhirnya menghasilkan susu dengan proetein dan rasa yang sama seperti susu dari memerah sapi.
Berikut perbandingan energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 Liter susu sapi melalui jaringan Supply Chain peternakan sapi dan melalui modifikasi DNA:
Dari sini kita dapat melihat bahwa ada ada pandangan lain yaitu mengubah cara manusia menyediakan dan menyuplai (supply) makanan. Bukan tidak mungkin suatu hari nanti akan ada inovasi daur ulang sisa makanan dan kemasannya juga melalui teknologi rekayasa genetika sisa makanan.
Berikut adalah beberapa prinsip dari UN Sustainability Development Goals yang dicapai dengan metode Modifikasi DNA Sapi:
Pertanyaanya, apakah solusi dari Supply Chain makanan dan susu adalah dengan merekayasa gen dari teknologi pengembangan sel? Atau solusi ini sekaligus menerapkan prinsip reverse logistic dan circular economy? Jika rekayasa genetika ini digalakkan di semua komoditas, sehingga tidak perlu lagi proses pertanian -beserta industri pendukungnya- yang masif, namun manusia masih mampu menyediakan bahan makanan yang cukup.
Pertanyaan berikutnya, karena akan ada industri yang tidak diperlukan lagi, kemanakah tenaga kerja di seluruh proses Supply Chain ini akan memperoleh pekerjaan pengganti? Apakah ini paradoks dari sustainable yang ramah lingkungan tapi mengurangi lapangan pekerjaan?
Mari kita berefleksi!
Beberapa tahun terakhir menjadi titik balik yang menyadarkan setiap manusia untuk kembali kepada pentingnya arti keluarga. Betapapun kesulitan dan tantangan, pada akhirnya keluarga selalu menjadi tempat untuk pulang. Meluncurkan kampanye #InsuranceisLove, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mengajak masyarakat untuk melindungi masa depan keluarga tercinta. Kampanye ini dihadirkan sebagai wujud dari tagline Love Life yang telah dibawa secara konsisten sejak Astra Life pertama kali hadir di tahun 2014.
Windawati Tjahjadi, Presiden Direktur Astra Life, menuturkan, “Di Astra Life kami percaya, bahwa asuransi adalah bukti cinta yang nyata untuk keluarga. Untuk itu, melalui kampanye #InsuranceisLove Astra Life ingin mengajak masyarakat untuk kembali memaknai arti keluarga, tanggung jawab, dan komitmen untuk keluarga dengan melindungi masa depan mereka, sejalan dengan misi Astra Life untuk menghadirkan ketenangan pikiran dan kesejahteraan ke jutaan masyarakat Indonesia.”
Kampanye #InsuranceisLove ditandai dengan kolaborasi Astra Life bersama Kunto Aji, seorang musisi yang dikenal memiliki gaya bercerita yang kuat mengenai kehidupan melalui lagu. Kolaborasi ini menciptakan sebuah lagu berjudul “Salam Pada Rindu” yang terinspirasi berdasarkan pengalaman pasangan usia lanjut yang menceritakan pandangan mereka mengenai keluarga sebagai hal yang paling diutamakan dalam hidup. Karena pada akhirnya, rasa bahagia bisa dirasakan saat seseorang bisa memastikan bahwa keluarga yang dimiliki baik-baik saja. Lagu “Salam Pada Rindu” serta Informasi mengenai kampanye #InsuranceisLove dapat dilihat melalui tautan astralife.co.id/insuranceislove.
Dalam rangkaian kampanye #InsuranceisLove Astra Life juga menghadirkan kelas-kelas online dengan topik bahasan seputar perencanaan keuangan, kesehatan, hingga keluarga yang dikemas dalam rangkaian #ByeSandwichGeneration Masterclass. Windawati berharp, program ini dapat menjadi sarana edukasi dan memberikan solusi atas berbagai tantangan finansial yang dihadapi masyarakat, terutama bagi generasi sandwich.