Ahad 25 Aug 2024 13:41 WIB

Gak Ada Otak! Tentara Israel Bakar Alquran di Masjid 

Pembakaran Alquran oleh Tentara Israel dilakukan di sebuah masjid di Gaza.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Tangkapan layar video yang dirilis Al Jazeera menunjukkan tentara Israel merobek dan membakar Alquran.
Foto: akun youtube times of india
Tangkapan layar video yang dirilis Al Jazeera menunjukkan tentara Israel merobek dan membakar Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Hamas telah meminta negara-negara dan organisasi Arab dan Muslim untuk mengutuk dan menyatakan kemarahan terhadap pasukan Israel karena membakar salinan Alquran di sebuah masjid di Gaza.

“Pembakaran salinan Alquran dan penodaan serta penghancuran masjid menegaskan sifat ekstremis entitas ini dan tentara kriminalnya yang penuh kebencian serta perilaku fasis mereka terhadap apapun yang terkait dengan identitas dan kesucian bangsa kita,” kata kelompok Palestina itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/8/2024).

Baca Juga

Al Jazeera Arabic telah menayangkan rekaman yang diperoleh dari kamera tentara Israel, yang menunjukkan mereka merobek halaman-halaman dari kitab suci Muslim dan membakarnya di Masjid Bani Saleh di Gaza utara, Palestina.

Saluran itu juga menerbitkan video dari pesawat nirawak Israel yang menunjukkan pengeboman Masjid Agung yang bersejarah di Khan Younis, Palestina.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, Israel telah menghancurkan 610 masjid dan tiga gereja selama 10 bulan terakhir di Gaza.

Pada Sabtu, Hamas menyerukan kepada "rakyat bebas di dunia" untuk bertindak guna membela tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Palestina dan mengakhiri "perang pemusnahan" terhadap Jalur Gaza.

Serangan Israel telah membunuh lebih dari 40.200 warga Palestina dan mengubah sebagian besar wilayah Palestina yang terkepung menjadi puing-puing.

The Council on American-Islamic Relations (CAIR) sebuah kelompok advokasi Amerika Serikat (AS), mengatakan penodaan salinan Alquran dan penargetan masjid di Gaza membuktikan bahwa perang Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza juga merupakan perang terhadap Islam itu sendiri.

Kelompok itu juga menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk mengecam pelanggaran Israel.

"Pemerintahan Biden harus mengutuk penodaan agama ini dan menangguhkan transfer senjata kepada pemerintah Israel untuk memaksa diakhirinya kampanye pembantaian dan kelaparan di Gaza," kata direktur eksekutif CAIR, Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Aljazeera, Ahad (25/8/2024).

Umat Muslim Palestina di Gaza terus mengadakan sholat berjamaah di samping reruntuhan masjid yang hancur. Namun, para jamaah telah diserang oleh pemboman Israel selama sholat berjamaah pada beberapa kesempatan.

Bulan lalu, serangan Israel terhadap jamaah yang berkumpul untuk sholat di dekat masjid yang hancur di kamp pengungsi Shati di Gaza utara membuat sedikitnya 20 orang wafat dan syahid.

Awal bulan ini, tentara Israel juga mengebom sebuah sekolah yang menampung warga sipil yang mengungsi di Kota Gaza saat sholat subuh, lebih dari 100 orang wafat dan syahid.

Tentara Israel telah berulang kali dituduh melakukan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci umat Islam.

Pada bulan Desember tahun lalu, pasukan Israel melafalkan doa-doa Yahudi dan lagu-lagu Hanukkah dari mimbar sebuah masjid yang mereka razia di Jenin di Tepi Barat yang dijajah zionis Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement