Senin 26 Aug 2024 16:15 WIB

Setelah Perundingan Gencatan Senjata di Kairo, Ini Kata Hamas

Hamas telah mendengar dari mediator tentang hasil putaran terakhir perundingan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pejuang Hamas, ilustrasi
Pejuang Hamas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Tim perunding Hamas meninggalkan Kairo setelah meninjau hasil putaran terakhir perundingan gencatan senjata Gaza dengan Israel dari mediator Mesir dan Qatar, kata kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu.

Izzat al-Rishq seorang pemimpin Hamas mengatakan di Telegram bahwa delegasi mereka meninggalkan Kairo malam ini setelah bertemu dengan mediator dari Mesir dan Qatar. Hamas telah mendengar dari mediator tentang hasil putaran terakhir perundingan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

"Delegasi (Hamas) menuntut agar pendudukan (Israel) mematuhi apa yang disepakati pada 2 Juli, berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Izzat al-Rishq, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (26/8/2024).

Hamas menegaskan kembali kesiapannya untuk melaksanakan apa yang telah disepakati untuk mencapai kepentingan yang lebih tinggi dari rakyatnya dan untuk menghentikan agresi terhadap mereka. Ia mengatakan delegasi tersebut menekankan perlunya kesepakatan apapun yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza, pemulangan penduduk ke daerah mereka, bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi, dan kesepakatan pertukaran sandera yang serius.

Sebelumnya, tim negosiasi Israel kembali ke Tel Aviv dari Kairo setelah mengambil bagian dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina, penyiar publik Israel KAN melaporkan.

Otoritas tersebut, mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, mengindikasikan bahwa peluang untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan hari ini sangat kecil.

Mandat delegasi tidak memungkinkan tercapainya kesepakatan mengenai Koridor Philadelphia di kota perbatasan Rafah dengan Mesir, yang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras untuk tetap mempertahankan kendali militernya, demikian kata para pejabat Israel menambahkan.

Situs berita Israel Walla melaporkan bahwa David Barnea, kepala Mossad, ikut serta dalam pertemuan empat pihak yang dihadiri oleh kepala CIA, William Burns, kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel, dan perdana menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

 

sumber : Anadolu Agency
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement