Rabu 28 Aug 2024 00:10 WIB

KBRI Moskow Gelar Respsi Diplomatik HUT ke-79 RI

Dalam 79 tahun ini, Indonesia telah bertransformasi menjadi negara demokrasi terbesar ketiga dii dunia.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

KBRI Moskow menggelar resepsi diplomatik pada Jumat (23/8/2024) di ballroom hotel Carlton, di jantung kota Moskow. (Dok. Istimewa)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- KBRI Moskow menggelar resepsi diplomatik pada Jumat (23/8/2024) di ballroom hotel Carlton, di jantung kota Moskow. Ratusan undangan termasuk 118 Dubes dan diplomat asing berbagai negara sahabat, termasuk Iran, Inggris, Kanada, Perancis, UEA, Vatikan, Belanda, Polandia, India, Italia, Belarus, Oman, Suriah, DCM Amerika Serikat, Dubes negara ASEAN, dan sebagainya, pejabat Federasi Rusia dan kota Moskow, pengusaha Rusia, kalangan akademisi, media, dan friends of Indonesia, hadir pada acara tersebut.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Tavares dan istri didampingi DCM Berlian Helmi dan istri serta Atase Pertahanan Marsekal Jatmiko Adi dan istri, menyambut satu demi satu undangan. Alunan tembang Ladrang Wilujeng, Ladrang Asmarandana, Ladrang Ayun-Ayun, Lagu Ayo Ngguyu, Lagu Aja Dipleroki, dan Ladrang Soran Megar Semu yang dimainkan 12 anggota grup gamelan Dadali binaan KBRI Moskow yang mayoritas warga Rusia, serta pameran foto-foto wisata Indonesia di kiri kanan koridor foyer hotel menghibur antrian tamu.

Tepat pukul 19.00 waktu setempapt resepsi diplomatik dimulai. Himne Indonesia Raya dan "Gosudarstvenniy Gimn Rossiiskoi Federatsii" apik dibawakan grup vokal TRIO binaan KBRI Moskow, terdiri dari Tiro Turnip, Raymond Sihombing, dan Hosea Manurung. Raymond adalah diaspora Indonesia di Moskow yang memenangkan festival nyanyi internasional “Road to Yalta” 2023 sedangkan Tiro yang mahasiswa S1 jurusan Manajemen di Southern Federal University kota Rostov on Don adalah juara ketiga festival yang sama tahun 2024, sementara Hosea adalah Sekretaris Pertama Ekonomi KBRI Moskow.

Dubes Jose Tavares dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh pendiri bangsa, Presiden Soekarno, dalam keadaan yang sulit pada akhir Perang Dunia II. Politik luar negeri bebas aktif dicetuskan Wakil Presiden pertama RI, Muhammad Hatta pada 2 September 1948 dalam rangka mengarungi bahaya rivalitas Perang Dingin, Dubes Jose Tavares juga menyinggung peran penting Indonesia dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan pembentukan Gerakan Non-Blok serta peran Uni Soviet di masa lalu dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia.