MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- KBRI Moskow menggelar resepsi diplomatik pada Jumat (23/8/2024) di ballroom hotel Carlton, di jantung kota Moskow. Ratusan undangan termasuk 118 Dubes dan diplomat asing berbagai negara sahabat, termasuk Iran, Inggris, Kanada, Perancis, UEA, Vatikan, Belanda, Polandia, India, Italia, Belarus, Oman, Suriah, DCM Amerika Serikat, Dubes negara ASEAN, dan sebagainya, pejabat Federasi Rusia dan kota Moskow, pengusaha Rusia, kalangan akademisi, media, dan friends of Indonesia, hadir pada acara tersebut.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Tavares dan istri didampingi DCM Berlian Helmi dan istri serta Atase Pertahanan Marsekal Jatmiko Adi dan istri, menyambut satu demi satu undangan. Alunan tembang Ladrang Wilujeng, Ladrang Asmarandana, Ladrang Ayun-Ayun, Lagu Ayo Ngguyu, Lagu Aja Dipleroki, dan Ladrang Soran Megar Semu yang dimainkan 12 anggota grup gamelan Dadali binaan KBRI Moskow yang mayoritas warga Rusia, serta pameran foto-foto wisata Indonesia di kiri kanan koridor foyer hotel menghibur antrian tamu.
Tepat pukul 19.00 waktu setempapt resepsi diplomatik dimulai. Himne Indonesia Raya dan "Gosudarstvenniy Gimn Rossiiskoi Federatsii" apik dibawakan grup vokal TRIO binaan KBRI Moskow, terdiri dari Tiro Turnip, Raymond Sihombing, dan Hosea Manurung. Raymond adalah diaspora Indonesia di Moskow yang memenangkan festival nyanyi internasional “Road to Yalta” 2023 sedangkan Tiro yang mahasiswa S1 jurusan Manajemen di Southern Federal University kota Rostov on Don adalah juara ketiga festival yang sama tahun 2024, sementara Hosea adalah Sekretaris Pertama Ekonomi KBRI Moskow.
Dubes Jose Tavares dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh pendiri bangsa, Presiden Soekarno, dalam keadaan yang sulit pada akhir Perang Dunia II. Politik luar negeri bebas aktif dicetuskan Wakil Presiden pertama RI, Muhammad Hatta pada 2 September 1948 dalam rangka mengarungi bahaya rivalitas Perang Dingin, Dubes Jose Tavares juga menyinggung peran penting Indonesia dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan pembentukan Gerakan Non-Blok serta peran Uni Soviet di masa lalu dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia.
“Dalam 79 tahun ini, Indonesia telah bertransformasi menjadi negara demokrasi terbesar ketiga dii dunia, ekonomi ketujuh berdasarkan PPP, memiliki demographic dividend 149 juta usia kerja produktif, serta limpahan sumber daya alam,” ujar Dubes Tavares.
Terkait kerjasama bilateral dengan Rusia, Dubes Tavares menyinggung trend dalam 5 tahun belakangan ini sangat baik. “Nilai perdagangan kedua negara menunjukan peningkatan, bahkan nilai investasi Rusia naik lebih dari 270 persen pada tahun 2023 dan juga peningkatan angka kunjungan warga Rusia ke Indonesia melampaui jumlah sebelum pandemi. Di bidang pendidikan, tercatat lebih dari 170 kesepakatan kerja sama pendidikan yang terjalin antara perguruan tinggi kedua negara,” ujar Dubes Tavares.
Sedangkan Guest of Honor, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin, menyebut setelah melalui berbagai kesulitan, Indonesia kini menjelma sebagai most dynamically developing country in the world dan juga a key player at the regional and global levels. Mantan Dubes Rusia di Indonesia ini menyatakan kesiapan Rusia untuk bekerjasama dengan Indonesia di bidang energi, pertanian, pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kebudayaan.
“Interaksi tingkat tinggi kedua negara terlihat dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow pada 30 Juni 2022, kunjungan Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada 31 Juli 2024, pertemuan Menlu RI dan Menlu Rusia di Laos dan penandatanganan Plan of Consultation 2024 – 2026, rencana pembukaan kantor Konsulat Jenderal Rusia di Bali, dan kunjungan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam rangka persiapan Sidang Komisi Bersama ke-13 bidang Ekonomi, Perdagangan dan Kerjasama Teknik akhir tahun 2024,” ujar Galuzin.
“Saya juga berkeyakinan bahwa dengan dasar hubungan yang solid ini kerja sama kedua negara akan naik ke tingkat Strategic Partnership,” pungkasnya.
Dubes Jose Tavares dari atas panggung selanjutnya mengajak seluruh undangan bersulang demi persahabatan dan kesejahteraan bersama.
Suguhan kuliner dan budaya Indonesia
Usai bersulang, seluruh hadirin beramah tamah sambil menikmati hidangan nasi goreng telur sayur, sate ayam bumbu kacang, sate sapi, salad, dimsum udang, basil mozzarella tomat, samosa kentang, salad zucchini jamur, salad feta cheese, pai buah, dan coklat tiramisu yang khusus dibuat chef hotel Carlton untuk resepsi.
“Nikmat sekali nasi gorengnya, sesuai dengan lidah orang Rusia, tidak terlalu pedas,” ujar Prof. Viktor Pogadayev, Indonesianis yang meyusun kamus Indonesia – Rusia.
Agar tidak mengganggu obrolan para tamu, pada resepsi diplomatik ini juga digelar pertunjukan seni budaya Indonesia di ruangan Moscow Room yang bersebelahan dengan ballroom hotel Carlton. Grup vokal TRIO binaan KBRI Moskow menghibur para tamu dengan lagu-lagu Rayuan Pulau Kelapa dalam bahasa Indonesia dan Rusia, Tanah Airku, Wanita karya Ismail Marzuki, Indonesia Jaya, Indonesia Pusaka, Sempurna, dan Anak Medan, serta suguhan tarian Nusantara medley oleh grup tari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow dan ditutup tarian Ge Mu Fa Mi Re yang mengajak para tamu menari bersama. n Agus Yulianto