REPUBLIKA.CO.ID MOSKOW -- Perdana Menteri Rusia Mikhail Fradkov periode 2004-2007 berkesempatan membuka seminar yang diadakan KBRI Moskow di Moscow State of International Relation, Rabu (19/2) waktu setempat. Seminar tersebut bertemakan "Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Tantangan dan Peluang" dalam rangka 70 tahun kemitraan strategis kedua negara.
Indonesia dan Rusia memasuki dimensi baru di abad ke-21. Peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara 2020 menjadi momentum untuk menuju tingkat kemitraan strategis. Indonesia dan Rusia telah memiliki dasar-dasar hubungan yang kuat sebagai pondasi dalam kerja sama di berbagai bidang. Fradkov mengatakan, hubungan Indonesia dan Rusia dalam tingkat pembaharuan di tengah perkembangan situasi yang kompleks dan dinamis yang terjadi di kawasan dan dunia internasional saat ini.
Kerja sama bidang tradisional kedua negara masih menjadi fokus, seperti teknik mesin, teknik militer, pariwisata dan pertanian. "Akan tetapi terdapat peluang besar mengembangkan kerja sama di bidang lainnya, seperti kesehatan dan industry farmasi, penerbangan sipil, energi, keamanan siber, pendidikan dan pelatihan," kata dia dalam rilis persnya, Rabu.
Seminar tiga sesi tersebut menghadirkan pembicara dari Indonesia, yaitu Hariyadi Wirawan Ph.D, Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia yang mengangkat tema Towards Indonesia-Russia Strategic Partnership, dan Fajrin Rasyid, CEO Bukalapak yang menyampaikan tema Bridging Indonesia-Russia: Digital Economy Way. Sedangkan seorang pembicara lainnya adalah Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Ahmad Fahrurodji yang mengulas tema Indonesia-Russia: Challenges of Multi-Cultural Society. Adapun moderator seminar tersebut adalah M. Prayoga Permana, kandidat doktor dari Department of Public Policy and Management Universitas Groningen Belanda.
Fajrin menilai besarnya peluang kerja sama ekonomi digital. Perkembangan ekonomi digital yang sangat cepat di era revolusi industri 4.0 saat ini, menurutnya berpeluang lebih meningkatkan kerja sama di antara para pelaku ekonomi Indonesia dengan Rusia. Dalam hal ini Bukalapak siap menjalin kerja sama dengan perusahaan startup Rusia.
Duta Besar Wahid mencatat bahwa pada peringatan 70 tahun hubungan diplomatik dapat dilihat kerja sama kedua negara di berbagai bidang pada tingkat yang lebih tinggi. Kedekatan ikatan personal dan saling pengertian dari pemimpin kedua negara menjadi pusat kesuksesan hubungan dan kerja sama.
"Indonesia memiliki dialog yang intensif dengan Rusia, seperti di bidang politik, ekonomi, pertahanan, keamanan, dan budaya yang menunjukan luas dan dalamnya hubungan kedua negara kita," kata Dubes Wahid.
Selain seminar, peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia di MGIMO University dirangkai juga dengan pameran foto Indonesia "Faces of Indonesia" karya fotografer Rusia, Sergey Kovalchuk. Sebanyak 23 foto berukuran besar menampilkan beragam wajah dan aktifitas warga Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia, menghiasi Atrium Hall MGIMO University. Pameran berlangsung tanggal 15-21 Februari 2020.
Hadir dalam seminar tersebut M. Wahid Supriyadi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus, Anatoly Torkunov, Rektor MGIMO University, dan Victor Sumsky, Direktur ASEAN Centre di MGIMO University. Seminar dihadiri oleh korps diplomatik, perwakilan kementerian terkait, pakar dan akademisi bidang hubungan internasional dan politik Rusia, pelaku bisnis, mahasiswa, pemerhati dan pecinta Indonesia di Rusia.