Rabu 28 Aug 2024 06:33 WIB

Kontribusi Sawit tak Hanya untuk Negara, tapi Juga Masyarakat Sekitar

Industri sawit di Belitung Timur merekrut 1.131 karyawan lokal sejak 2019.

Press Tour Belitung 2024, Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian, yang digelar Kementerian Keuangan di Belitung Timur, Selasa (27/8/2024) malam. Narasumber dari kiri ke kanan: Kabul Wijayanto (Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana, sekaligus Plt Direktur Kemitraan BPDPKS);  Nursidik Istiawan (Analis Kebijakan Madya PKPN BKF);  Drs Burhanudin (Bupati Belitung Timur); Moch Fitriansyah (Direktur ANJ Group);  Eddy Martono (Ketua Umum GAPKI).
Foto: Dok istimewa
Press Tour Belitung 2024, Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian, yang digelar Kementerian Keuangan di Belitung Timur, Selasa (27/8/2024) malam. Narasumber dari kiri ke kanan: Kabul Wijayanto (Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana, sekaligus Plt Direktur Kemitraan BPDPKS); Nursidik Istiawan (Analis Kebijakan Madya PKPN BKF); Drs Burhanudin (Bupati Belitung Timur); Moch Fitriansyah (Direktur ANJ Group); Eddy Martono (Ketua Umum GAPKI).

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG TIMUR -- Kelapa sawit telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Komoditas ini tidak hanya menyumbang devisa negara yang signifikan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat sekitar perkebunan.

Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) Mohammad Fitriyansyah mengatakan, ekspor kelapa sawit merupakan salah satu sumber devisa negara. Selain itu kontribusi sawit dalam bentuk pajak dan retribusi juga meningkatkan pendapatan nasional.

Baca Juga

Berdasarkan data di tahun 2023, PPh Sawit mencapai Rp 12 triliun. Sementara PPN mencapai Rp 10 triliun. Retribusi perizinan Rp 3 triliun, PBB Rp 2 triliun dan terakhir pungutan ekspor sebesar Rp 32,29 triliun.

Nilai ekonomi yang dihasilkan dan telah didistribusikan juga rata-rata stabil. Pada 2021 nilai ekonomi yang dihasilkan dari industri ini sebesar 270 juta dolar AS dan telah didistribusikan sebesar 229,1 juta dolar AS. Pada 2022 nilai ekonomi yang dihasilkan 272,5 juta dolar dan telah didistribusikan 261,9 juta dolar AS. Angka ini mengalami sedikit penurunan di 2023, dengan nilai ekonomi sebesar 239,9 juta dolar AS dan telah didistribusikan 24,8 juta dolar AS.

Untuk ANJ sendiri menurut Fitriyansyah, melalui anak usahanya PT Sahabat Mewah Makmur (SMM) yang beroperasi di Belitung Timur, telah banyak berkontribusi. Tak hanya melalui pajak dan retribusi, tapi juga bagi masyarakat sekitar Belitung Timur.

Sejak 2019 hingga 2024, SMM telah membuka lapangan pekerjaan dan merekrut sebanyak 1.131 karyawan lokal. SMM juga sudah menghasilkan kemitraan berupa 7 koperasi plasma, dan satu BUMD dengan total luas lahan 884 hektare.

Dari 575 orang anggota koperasi mereka bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 1,5 juta per hektare per bulan. SMM menurutnya menciptakan lapangan kerja padat karya.

“Dalam satu kebun ada 2.000 orang terlibat dalam produksi kami. Sekitar 1.000an-nya warga lokal. Kelapa sawit ini bersinggungan langsung dengan masyarakt sekitar,” ” kata Fitriyansyah saat acara Press Tour Belitung 2024, Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian, yang digelar Kementerian Keuangan di Belitung Timur, Selasa (27/8/2024) malam.

ANJ juga memiliki sejumlah CSR yang memberdayakan masyarakat sekitar. Seperti pembinaan budidaya kacang edamame, pengembangan UMKM seperti madu dan kopi, hingga budidaya padi, sayur, serta ikan air tawar.

Merespons mengenai kontribusi sawit bagi perekonomian, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana, Plt Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, mengatakan sektor sawit di Indonesia secara nasional telah menciptakan 16,2 juta tenaga kerja dengan 4,2 juta tenaga kerja langsung. "Ada 2,4 juta merupakan petani swadaya," kata Kabul.

Sementara PDB di sektor perkebunan sawit ada pada angka yang positif di Triwulan II yakni 3.25 persen. Ini membuat PDB Indonesia di Triwulan II 2024 bertumbuh positif di angka 5,05 persen.

Maka dalam upaya terus mendorong industri sawit, BPDPKS menurut Kabul, melakukan sejumlah hal. Antara lain mempercepat peremajaan sawit rakyat, perbaikan rantai pasukan melalui bantuan sarana prasarana, pengembangan SD, insentif biodiesel, pendanaan penelitian hingga peningkatan nilai positif kelapa sawit

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement