Kamis 29 Aug 2024 19:56 WIB

Ingin Sholat Tahajud, Bolehkah Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Intim? 

Dalam Islam, tahajud adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ingin Sholat Tahajud, Bolehkah Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Intim? Foto: Ilustrasi Pernikahan
Foto: Pixabay
Ingin Sholat Tahajud, Bolehkah Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Intim? Foto: Ilustrasi Pernikahan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada kalanya, seorang istri menolak ajakan suaminya untuk melakukan hubungan intim dengan alasan karena ingin melaksanakan sholat Sunnah Tahajud. 

Dalam Islam, tahajud adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Namun, terkait dengan hubungan suami-istri, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga

Lalu bolehkah Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Intim dengan alasan sholat tahajud? 

Menjawab pertanyaan tersebut, ulama ahli tafsir Alquran, Prof M Quraish Shihab menjelaskan, sholat Tahajud baik sekali dikerjakan. Tetapi, harus disadari bahwa sholat ini tidak wajib. Banyak ibadah lain yang dapat dikerjakan sebagai alternatif penggantinya.

Menurut alumnus Al Azhar University ini, Alquran menyebutkan tiga alasan untuk tidak melakukannya dan sekaligus memberi alternatif penggantinya: ... Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

۞ اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙوَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖفَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ 

Artinya: "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menghitungnya (secara terperinci waktu-waktu tersebut sehingga menyulitkanmu dalam melaksanakan salat malam). Maka, Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur’an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur’an). Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

(QS Al-Muzzammil [73]:20)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement