REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto secara terang-terangan ingin 'mengambil' beberapa menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf untuk dilanjutkan pada kabinetnya mendatang. Permintaan itu diucapkan langsung oleh Prabowo di depan Presiden Jokowi dalam pidato politiknya dalam Apel Kader Partai Gerindra, Sabtu (31/8/2024).
"Pak, maaf, Pak. Karena Bapak milih orang-orang hebat, maka sebagian dari mereka (masuk) kabinet saya nanti ini," kata Prabowo saat pidato dalam Apel Kader Partai Gerindra di hadapan Jokowi, Sabtu (31/8/2024) malam.
Diketahui, terdapat sejumlah menteri yang hadir dalam kegiatan yang digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta itu. Para menteri yang hadir adalah Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkumham Supratman Andi Atgas, Mentan Andi Amran Sulaiman, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Investasi Roesan Roeslani, dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
Selain itu, ada pula Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menparekraf Sandiaga Uno, Kepala Staf Kepresiden Moeldoko, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas.
Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan daftar menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tersebar di media sosial bukan merupakan draf resmi. Menurut dia, draf itu tak lebih dari aspirasi dari masyarakat.
"Ya kita anggap draf menteri yang beredar itu adalah sebagian daripada aspirasi atau dinamika, tapi saya pastikan kalau draf itu bukan yang nanti akan menjadi draf resmi daripada kabinet Prabowo-Gibran," kata dia di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024) malam.
Menurut Dasco, Prabowo masih terus membahas nama-nama pasti yang akan mengisi kabinetnya untuk lima tahun mendatang. Ia mengatakan, sudah ada beberapa nama yang terus dibahas. Namun, ia masih belum bisa mengumumkan nama-nama tersebut.
Ia menambahkan, pembahasan itu juga dilakukan dengan melibatkan seluruh partai koalisi. Meski demikian, ia belum mau memastikan partai mana saja yang diajak untuk melakukan pembahasan.
"Seperti yang pernah disampaikan Pak Prabowo, bahwa bangsa kita ini adalah sebuah negara yang besar, yang harus kemudian kita sama-sama membangunnya," kata dia.
Ihwal kemungkinan partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendapatkan jatah kursi menteri, Dasco juga belum mau memberikan jawaban. Ia meminta masyarakat menunggu kepastian dari Prabowo. "Ya nanti lihat aja," ujar Dasco.