Senin 02 Sep 2024 13:19 WIB

Indonesia Catat Inflasi Tahunan Pada Agustus 2024, Sebesar 2,12 Persen

Pada Juli 2024, inflasi tahunan Indonesia berada di level 2,13 persen.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Pedagang menunjukkan bawang merah di Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (11/6/2024). BPS mencatat indeks harga konsumen pada Agustus mengalami deflasi 0,03 persen.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menunjukkan bawang merah di Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (11/6/2024). BPS mencatat indeks harga konsumen pada Agustus mengalami deflasi 0,03 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2024 sebesar 2,12 persen. Sebelumnya pada Juli 2024, inflasi tahunan Indonesia berada di level 2,13 persen. 

Artinya kali ini sedikit mengalami penurunan.Lalu secara tahun kalender (year to date/ytd) terjadi inflasi 0,87 persen. Sebelumnya, BPS menyampaikan pada Agustus 2024 terjadi deflasi secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,03 persen. 

Baca Juga

Inflasi tahunan merupakan kondisi saat ini dibandingkan dengan Agustus 2023. Inflasi bulanan perbandingannya mengacu pada kondisi Juli 2024. Lalu secara tahun kalender, kondisi saat ini dibandingkan dengan Desember 2023.

"Secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,12 persen pada Agustus 2024," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers, di kantornya, di Jakarta pada Senin (2/9/2024).

Berdasarkan catatan BPS, terdapat beberapa peristiwa penting yang berpengaruh terhadap indikator-indikator harga pada bulan Agustus 2024. Pertama, Perkembangan harga BBM Nonsubsidi. Pt Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Agustus 2024. Pertamax naik Rp 400-Rp 800, atau sekitar 3-6 persen. Pertamax Turbo naik Rp 1.050-Rp 1400 atau 7-9 persen.

Dexlite, naik Rp 800-Rp 1.150, atau 5-8 persen. Pertamina Dex, naik Rp 500-Rp 900, atau naik 3-6 persen. Keterangan ini data bersumber dari Pertamina.com. Persentase penurunan harga, dibandingkan dengan kondisi 1 Juni 2024.

Berikutnya, peningkatan produksi bawang merah. Panen bawang merah di sentra-sentra produksi utama dengan produktivitas tinggi seperti di Brebes dan Nganjuk. 

Kemudian, Penurunan harga livebird tingkat produsen. Ini maksudnya jenis ayam ras pedaging (hidup). Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional livebird di tingkat produsen mengalami penurunan.

Terakhir, panen tomat. Panen komoditas ini berlangsung di beberapa daerah seperti Sorong, Jember, Klaten, Gorontalo, dan Baubau. Sehingga suplai tomat mengalami kenaikan di Agustus 2024 ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement