Selasa 03 Sep 2024 16:41 WIB

Kader PDIP Ini Laporkan FX Rudy ke Polisi Atas Dugaan Pengancaman

FX Rudy disebut naik pitam dan melakukan pengancaman.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Foto: Republika/Alfian choir
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo dilaporkan ke polisi oleh kadernya Wawanto. FX diduga melakukan pengancaman terhadap pelapor pada Selasa (3/9/2024).

Wawanto menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada 29 Agustus 2024 lalu ketika ada koordinasi terkait surat rekomendasi pilkada Solo. Di forum tersebut Ia mengaku sempat diancam dan mendapatkan tindak kekerasan.

Baca Juga

"Dengan insiden yang terjadi tanggal 29 kemarin di girli corner saya sudah merasa diancam dan sudah ada tindakan untuk menyakiti diri saya. Bahkan sudah ada ancaman pembunuhan," katanya ketika ditemui di Mapolresta Solo, Selasa (3/9/2024).

Pihaknya mengatakan dengan keluarnya rekomendasi Teguh Prakosa - Bambang Gage ada kader yang kecewa. Ia juga sempat mengatakan bagaimana sikapnya usai pengumuman rekomendasi tersebut. Namun, ia menyebut FX Rudy menanggapinya dengan emosi.

"Kami sampaikan kepada beliau bahwa dengan turunnya rekomendasi, teman-teman menyatakan kecewa. Lalu menyatakan sikap masing-masing. Dan saya menyatakan tidak akan ikut tim pemenangan," katanya.

"Saya juga tidak tahu tiba-tiba (Rudi) naik pitam. Berdiri menyerang saya sambil nunjuk-nunjuk kepada saya waktu itu saya masih tetap duduk "tak pateni-tak pateni".

Wawanto melanjutkan, terlapor sempat hendak memukulnya. Namun dilerai oleh teman-teman yang lain. "Begitu kuatnya pak Rudy berontak lepas dari pegangan teman-teman itu. Lalu dia bilang kursi mau dikepruk kan ke saya namun kursi itu bisa disaut sama Mucus," lanjut Wawanto.

Mengetahui kondisi tidak kondusif ia pun memutuskan untuk keluar dari forum. Namun, ia mengaku setelah itu ada sejumlah orang yang menyerangnya.

"Rheo itu sempat mukul saya dan masih bisa saya tangkis. Setelah itu kami digiring keluar oleh teman-teman," ujarnya. 

Wawanto menegaskan bahwa Rudy dan puteranya Dian ia laporkan ke polisi atas kejadian tersebut dengan tuduhan ancaman pembunuhan. Namun demikian, ia tidak melampirkan bukti apapun saat membuat laporan.

"Tidak ada (bukti), tidak ada media tidak ada liputan apapun. Tapi saya yakin di sana ada CCTV-nya. Teman-teman yang datang sudah saya tulis semua termasuk Pak Purwono, Taufik," katanya mengakhiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement