Selasa 10 Sep 2024 21:17 WIB

Tak Mau Minta Dukungan dari Lembaga Keagamaan, Dedi Mulyadi Sebut Tidak

Dedi Mulyadi mengunjungi kantor PW Persis Jawa Barat.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Kantor PW Persis Jawa Barat di Jalan Peta, Kota Bandung, Senin (9/9/2024).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Kantor PW Persis Jawa Barat di Jalan Peta, Kota Bandung, Senin (9/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Persis Jawa Barat di kantornya di Jalan Peta Kota Bandung, Senin (9/9/2024) siang. Ia datang bersama rombongan dan langsung disambut oleh para pengurus PW Persis Jabar.

Dedi Mulyadi berdialog dengan pengurus PW Persis Jabar lebih dari satu jam. Seusai berdialog kepada awak media, Dedi menyebut kehadirannya di kantor PW Persis Jawa Barat bukan untuk meminta dukungan.

Baca Juga

Namun, ia mengaku ingin berdialog tentang Jawa Barat ke depan. Apalagi, Dedi Mulyadi semasa mahasiswa mengaku sering mengadakan pelatihan dasar kepemimpinan bagi RG-UG di pesantren Persis.

"Kami tadi berdialog tentang bagaimana perspektif Jawa Barat ke depan, pertama saya tidak minta dukungan," ucap Dedi Mulyadi kepada awak media, Senin (9/9/2024).

Dedi menegaskan tidak akan meminta dukungan kepada lembaga keagamaan dalam hal ini ormas Islam. Sebab ia tidak ingin menodai lembaga seperti Persis yang berpegang teguh kepada amar maruf nahi munkar.

"Dia tidak boleh berpihak pada perorangan tapi dia harus berpihak kepada kebenaran," tegas Dedi.

Dedi melanjutkan berdialog dengan PW Persis Jawa Barat tentang aktivitas pendidikan yang dijalankan organisasi tersebut. Ia melihat banyak bangunan sekolah Persis yang mulai tertinggal dan harus segera ditingkatkan.

"Persis ini ada keprihatinan, selama ini karena terlalu baik jarang sekali mengajukan proposal ke pemerintah sehingga bangunan-bangunannya agak tertinggal padahal ruang pendidikan baik untuk anak-anak dan pendidikan akhlak dan Persis itu baik," kata dia.

Ke depan, Dedi berharap pengembangan pendidikan Persis tidak eksklusif hanya pada keluarga besar Persis. Namun, dapat membuka diri lebih luas dengan sistem yang memadai.

"Ke depan harus ada keadilan perhatian pemerintah provinsi pada pendidikan,  keluarga besar Persis harus menjadi prioritas karena problem satu persis jarang minta," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement