Rabu 11 Sep 2024 09:41 WIB

BPJPH: IGHF Jadikan Fashion Halal Indonesia Kompetitif di Kancah Global

Indonesia harus memperkuat pengembangan ekosistem fashion halal secara komprehensif.

Peragaan busana Muslim. BPJPH: IGHF Jadikan Fashion Halal Indonesia Kompetitif di Kancah Global
Foto: Republika/Prayogi
Peragaan busana Muslim. BPJPH: IGHF Jadikan Fashion Halal Indonesia Kompetitif di Kancah Global

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) menyebut Program Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) merupakan upaya negara menjadikan fashion halal Indonesia kompetitif di kancah global.

"IGHF lebih dari sekadar mempromosikan produk fashion halal Indonesia ke pasar dunia. Lebih dari itu, IGHF ingin membuktikan bahwa produk halal kita mampu kompetitif secara kualitas di pasar dunia," kata Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham melalui keterangan di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga

Untuk menjadi nomor satu di dunia di sektor fashion halal, Aqil mengatakan Indonesia harus memperkuat pengembangan ekosistem produk fashion halal dalam negeri secara komprehensif dari hulu ke hilir.

"IGHF yang kita launching pada 28 Maret 2024 lalu di gelaran Indonesia Fashion Week ini adalah hal baru. Sebagai wadah kolaborasi kita dalam mendorong pengembangan ekosistem industri fashion halal yang merupakan langkah penting untuk mengantarkan Indonesia sebagai kiblat fashion halal dunia," ujarnya.

Untuk itu, kata Aqil, perlu dilakukan inovasi penguatan industri kain halal untuk membangun halal value chain industri fashion halal. Sedangkan promosi fashion halal dilakukan melalui partisipasi IGHF di sejumlah ajang fesyen internasional di sejumlah negara, termasuk di London, Milan, dan Paris.

"Kami melihat produk fashion halal bukan hanya soal administratif sertifikasi halal saja. Kain halal sebagai bahan bisa menjadi pembeda, yang menjadi nilai tambah, dan meningkatkan daya saing produk di pasar global," ucapnya.

Aqil menyatakan bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait maju ke depan untuk membuktikan pemerintah hadir memfasilitasi pelaku usaha agar produk fashion bersertifikat halal memiliki daya saing dan keunggulan tidak hanya bagi konsumen dalam negeri namun juga bagi konsumen dunia.

"Event partisipasi IGHF yang telah dimulai dari Jakarta, Malaysia, dan selanjutnya ke London, Milan, dan Paris itu bukan sekedar fashion show, tapi kita juga menjajaki pasar global, dan mempertemukan produsen dan buyer khususnya industri tekstil dan fashion," katanya.

Terkait hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono mengatakan visi IGHF ini selain relevan dengan potensi industri fashion di Indonesia, juga sangat sejalan dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami sangat mengapresiasi BPJPH yang sudah sangat tepat mengawal kolaborasi (IGHF) ini untuk tujuan yang baik sekali bagi pengembangan fashion halal di Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, fashion halal sangat relevan dengan eco-conscious fabric dalam pengembangan sustainable fashion, yang berupaya mengembalikan ekosistem lingkungan agar seimbang dengan tren fashion sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

Sedangkan dari sisi potensi, Poppy juga melihat bahwa pengusaha dan perancang busana di Tanah Air memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan bersaing di kancah global.

Selain itu, potensi pasar fashion di dunia begitu besar, tidak hanya menyasar pasar Muslim saja yang saat ini mencapai 1,9 miliar orang di berbagai negara, namun fashion halal saat ini juga telah menjadi perhatian masyarakat dunia yang terus dinamis.

"Partisipasi kita di tiga negara fashion yakni Inggris, Italia, dan Prancis, ini merupakan langkah penting supaya fashion kita dapat masuk ke pasar Timur Tengah dan juga negara-negara dengan populasi Muslim," kata Poppy.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement