REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) sukses menggelar kontes Stand Up Comedy Kepemiluan yang berlangsung di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). Menurut Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni, kontes komedi tunggal ini menjadi yang pertama kali digelar setelah 10 tahun dirinya mengabdikan diri di lembaga penyelenggaran pemilu ini.
"Saya sangat mengapresiasi hari ini, jujur hari ini luar biasa Kang Hedi sudah menyusun kegiatan hari ini, bagaimana menawarkan pendidikan pemilih untuk temen-temen masyarakat dapat inovasi yang berbeda," ujar Ummi.
Lewat kontes Stand Up Comedy Kepemiluan, kata Ummi, KPU Jabar ingin menciptakan pesta demokrasi ini sesuai dengan tema Pilkada 2024 yakni Gembira Memilih Langsung (Gemilang). "Setelah saya 10 tahun di KPU, baru kali ini kita mengadakan lomba seperti ini dengan mengundang komunitas Stand Up dan kita ingin sesuai dengan tema KPU Provinsi Jawa Barat hari ini ‘GEMILANG’ Gembira Memilih Langsung," katanya.
Oleh karena itu, Ummi pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pilkada 2024 yang berlangsung pada 27 November mendatang dengan riang gembira. "Mari jadikan pelaksanaan demokrasi, pesta Pilkada serentak kita di Jabar dengan riang gembira, datang pada tanggal 27 November 2024 dengan riang gembira. Membawa seluruh sanak keluarga, mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, untuk memilih pemimpin daerah masing-masing," paparnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, kontes komedi tunggal ini juga akan diselenggarakan di KPU tingkat daerah. "Setelah KPU Jabar membuat kegiatan seperti ini, beberapa hari yang akan datang di semua KPU kabupaten/kota akan melakukan kegiatan serupa," kata Hedi.
Oleh karena itu, Hedi pun mengajak para peserta yang telah mengikuti Stand Up Comedy Kepemiluan di tingkat provinsi untuk kembali mengikuti kontes seru di daerahnya masing-masing. "Anggap saja ini pemanasan temen-temen karena di KPU kabupaten/kota akan melakukan kegiatan yang serupa. Mudah-mudahan bisa ikut meramaikan kegiatan di setiap kabupaten/kotanya masing-masing," katanya.
Menurutnya, teknis penjaringan peserta dan penjurian pun akan sama seperti yang telah dilakukan KPU Jabar. "Kira-kira seperti yang provinsi lakukan, pengumuman untuk menjaring peserta sebanyak-banyaknya, memanfaatkan media sosial atau media apapun yang kiranya bisa menyebar luaskan informasi kegiatan ini," katanya.
"Selanjutnya nanti diaudisi, lalu diambil 10 untuk masuk ke dalam Grand Final," imbuhnya.
Salah satu dewan juri, Kamal Ocon mengatakan, orisinalitas dan penyampaian materi menjadi salah satu bahan penilaian dalam kontes ini. "Ada beberapa penilaian dari juri seperti Delivery (penyampaian), orisinalitas materi dan pitch control. Ini durasi juga hanya 4 menit jadi para peserta juga harus disiplin dengan waktu," kata Kamal.
Selain itu, materi kontestan pun tidak boleh berpihak kepada salah satu calon atau partai politik tertentu. "Materi juga ada peraturannya, tidak boleh yang menguntungkan salah satu calon atau partai, tidak boleh yang kasar, tidak boleh yang berbau pornografi," katanya.
Sementara itu, Aldi Burik yang terpilih menjadi juara 1 mengatakan, dirinya mengetahui kontes Stand Up Comedy Kepemiluan ini dari komunitas Stand Up Indo Kuningan. "Temen saya yang udah follow instagram KPU Jawa Barat, dia nyebarin bahwa akan ada kompetisi Stand Up di KPU Jawa Barat," kata Aldi.