REPUBLIKA.CO.ID, Ulama dan Cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan sejumlah contoh dari mukjizat Nabi SAW yang terkait dengan keberkahan makanan yang diriwayatkan secara shahih dan kuat serta mutawatir secara maknawi.
Dalam buku berjudul Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW terbitan Risalah Nur Press halaman 76-78, Said Nursi menjelaskan, enam penulis kitab hadis shahih, terutama Bukhari dan Muslim, sepakat dengan kesahihan hadis Anas bin Malik yang berbunyi:
“Nabi SAW menjadi pengantin baru dengan Zainab. Maka ibuku, Ummu Sulaim, mengambil kurma, minyak samin, dan keju. Kemudian ia membuat haisah (semacam bubur) dan meletakkannya di periuk.
Lalu ia berkata, ‘Wahai Anas, Bawalah makanan ini kepada Rasulullah! Katakan, “Ibuku sengaja membuatnya untukmu. Dia juga mengirim salam dan meminta maaf karena makanannya hanya sedikit.”
Akupun pergi dan menyampaikan pesan ibuku. Nabi SAW bersabda, ‘Letakkanlah! Lalu undang fulan, fulan, dan fulan.’ Beliau menyebut sejumlah orang. ‘Undanglah siapa saja yang kau jumpai!’ ujar beliau.
Maka, aku segera mengundang nama-nama yang beliau sebut berikut setiap orang yang kujumpai. Ketika kembali, rumah itu sudah penuh.” Ada yang bertanya kepada Anas, “Berapa jumlah kalian ketika itu?” Anas menjawab, “Sekitar 300 orang.”