Sabtu 14 Sep 2024 14:50 WIB

10 Langkah Agar Senantiasa Istiqomah

Allah memerintahkan seorang mukmin itu senantiasa Istiqomah dalam menjalankan perintah Allah.

Rep: sajada.id/ Red: Partner
.
Foto: network /sajada.id
.

10 Langkah Agar Senantiasa Istiqomah

.

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Setiap orang beriman senantiasa berusaha untuk dapat Istiqomah dalam beriman dan kepada Allah SWT. Sayangnya, untuk selalu Istiqomah alias konsisten dalam beribadah, sering banyak ujian dan rintangan.

Berikut ini ada 10 langkah bagi seorang muslim untuk senantiasa Istiqomah dan beriman dan beribadah kepada Allah. Apa saja langkah-langkahnya? Simak selengkapnya cara yang dihimpun tim sajada.id dari berbagai sumber untuk kita senantiasa bisa istiqomah.

1. Merenungkan atau tadabbur Al-Quran

Membaca dan mengamalkan atau menadabburi Al-Quran niscaya akan membuat pribadi seorang muslim menjadi kuat dan yakin. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:"Sembahlah Tuhan kalian, hingga datang keyakinan kepadamu." Kalimat ini menegaskan bahwa dalam beribadah dan menyembah Allah, kita harus yakin. Karena, dengan keyakinan itu akan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT.

Membaca Al-Quran harus sering dan istiqomah. Mengapa, karena banyak orang yang dulu lancar membaca Al-Quran, namun karena jarang menyentuh dan membacanya, dampaknya bisa membuatnya lupa huruf dan bacaan Al-Quran. Dan membaca Al-Quran itu harus dilakukan secara rutin dengan meluangkan waktu secara khusus, bukan sebaliknya menunggu waktu luang baru khusus membaca Al-Quran.

2. Mengamalkan Ajaran Allah

Mengamalkan ajaran Allah artinya mengamalkan Islam dengan baik, yakni melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Seperti mendirikan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menunaikan zakat, serta menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.

3. Memperbanyak Doa

Memperbanyak doa kepada Allah adalah salah satu upaya agar bisa Istiqomah untuk dekat kepada Allah. Berdoa menunjukkan seorang hamba itu kecil, miskin, dan hina dina. Mereka yang berdoa adalah mereka yang tak memiliki kuasa apapun, selain kuasa yang diberikan Allah. Tanpa izin dari Allah, maka sesungguhnya dirinya hanyalah seorang yang tak punya apa-apa. Berdoa berarti memohon kepada Allah yang Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Kaya. Sedangkan dirinya adalah makhluk rendah, miskin, dan tak punya kuasa.

4. Zikir

Zikir akan membuat hati menjadi tenang. Mengingat Allah dalam setiap kesempatan akan menjauhkan dirinya dari perbuatan dosa dan maksiat, khususnya dari lisannya. Lisan yang jarang berzikir akan akan sering berkata dusta, berkata palsu, dan fitnah serta hasud.

Berapa banyak terjadi perbunuhan disebabkan oleh lisan yang berdusta bahkan memfitnah dan hasud. Karena itu, dengan berzikir, maka mulutnya akan terjaga dari perkataan tidak baik, caci maki, mengumpat, dan berkata bohong. Dengan banyaknya berzikir, maka dari mulutnya hanya keluar perkataan yang baik, jujur, dan memiliki sopan santun serta budi pekerti yang baik.


5. Pembinaan iman

Pembinaan iman artinya senantiasa mendekatkan dirinya dengan Allah melalui kajian-kajian atau mengikuti pengajian atau majelis taklim. Di majelis taklim akan diterangkan masalah-masalah fikih, akidah, akhlak, hadits, Al-Quran dan berbagai kisah teladan.

6. Meneladani Salafush-Shalih dan ulama yang istiqomah

Ulama adalah pewaris Nabi. Dari mereka ditemukan teladan yang baik. Yang dikatakannya senantiasa membawa kita untuk semakin dekat dengan Allah SWT.

Seorang ulama akan menjaga dirinya dengan akhlak mulia. Ia tak akan melakukan perbuatan dusta dan omongan merendahkan atau melecehkan. Karena itu, bila ada orang yang mengaku dirinya sebagai orang alim, tapi tutur katanya busuk, mengadu domba, fitnah, dan caci maki, maka jauhilah, walaupun dia memiliki latar belakang ilmu yang kuat.

Keteladanan juga bisa didapatkan dari pengamatan lingkungan sekitar. Dalam sebuah maqalah dikatakan, "ambillah ilmu walaupun keluarnya dari mulut anjing." Apapun yang baik, walau datangnya dari seorang pendosa, selama itu baik, maka ambillah. Dan tinggalkan yang buruk atau jahat, walaupun datangnya dari seorang ahli ibadah atau ahli ilmu.

7. Mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi yang lainnya

Dalam Al-Quran, dikatakan: "Kalian tidak akan sampai pada suatu kebaikan (abadi) bila kalian tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya, melebihi kecintaan kalian pada lainnya." Berdasarkan hal ini, mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah nomor satu.

8. Mencintai dan membenci sesuatu karena Allah

Bila cinta kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan yang utama, maka apapun yang dibenci Allah dan Rasul-Nya juga harus diutamakan. Benci karena Allah, dan mencintai juga karena Allah. Silakan mencintai sesuatu tetapi jangan berlebih-lebihan, apalagi melebihi kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.


9. Saling berwasiat dengan kebenaran, kesabaran, dan kasih-sayang

Muslim dan mukmin yang baik, tak akan membiarkan saudara atau sahabatnya, terlebih anggota keluarganya terjerumus pada hal-hal yang buruk. Karena itu, nasihatilah mereka dengan perkataan dan perbuatan yang baik.

10. Meyakini masa depan bagi agama Islam

Dalam Al-Quran, Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, takutlah (bertakwalah) kalian kepada Allah, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan seorang muslim." (QS. Ali Imran: 102).

Maksud ayat diatas, seorang muslim harus teguh memegang prinsip keimanan dan keislamannya. Seperti kisah Bilal bin Rabah, tak tergoyahkan walau banyak ujian dan rintangan yang dialaminya, dirinya tetap beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Begitulah seharusnya seorang muslim dan beribadah dan beriman kepada Allah. Dia harus istiqomah hingga ajal menjemputnya.

Demikian 10 langkah agar kita bisa istiqomah dalam beribadah dan beriman kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.

(sajada.id)

sumber : https://sajada.id/posts/330650/10-langkah-agar-senantiasa-istiqomah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement