Ahad 15 Sep 2024 18:30 WIB

Maulid Nabi, Menag Minta Umat Teladani Rasulullah tentang Persatuan dalam Keragaman

Maulid Nabi Muhammad mengingatkan banyak orang tentang manusia terbaik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Foto: MGROL100
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam momentum peringatan Maulid Nabi 1446 H, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada umat Islam untuk meneladani Rasulullah SAW tentang persatuan ddalam keragaman. Menurut dia, Maulid Nabi bukan hanya momentum mengenang kelahiran Rasulullah SAW tetapi juga menghayati ajaran-ajaran luhur yang disampaikan.

Menag yang biasa dipanggil Gus Men ini menjelaskan, Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai hamba Allah, pemimpin umat, hingga sebagai negarawan yang membangun masyarakat Madinah dengan prinsip keadilan, toleransi, dan kasih sayang.

Baca Juga

“Peringatan Maulid Nabi SAW mengandung makna yang dalam bagi Indonesia. Sosok Rasulullah mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman,” ujar Gus Men dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (15/9/2024).

Rasulullah mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati. Di Madinah, lanjut Gus Men, Rasulullah membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman suku dan agama.

“Sudah seharusnya, kita terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang rukun, damai, dan berkeadilan. Sebagai bangsa yang beragam, kita harus terus mengamalkan moderasi beragama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan saling menghargai. Inilah kunci dari kebersamaan dan perdamaian yang berkelanjutan,” ucap Gus Men.

Melalui peringatan Maulid Nabi, Gus Men berharap umat Islam dapat terus meningkatkan kecintaannya kepada Rasulullah SAW dan mengaplikasikan ajaran-ajarannya dalam setiap langkah kehidupan.

“Mari, jadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam meneladani akhlak Rasulullah, baik dalam hubungan kita dengan Allah, hubungan antarsesama manusia, maupun dalam menjaga bangsa dan negara,” kata Gus Men. 

Sebelumnya, 

Bupati Manokwari, Papua Barat Hermus Indou menyatakan Nabi Muhammad SAW merupakan sosok sempurna yang bisa dijadikan teladan untuk pemersatu masyarakat majemuk.

"Saya mengajak umat Muslim untuk terus meningkatkan dan memperdalam kecintaan terhadap sosok Rasulullah yang telah menyempurnakan ajaran Islam," kata Hermus saat memberi sambutan pada Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad 1446 H/2024 di Masjid Al Falah Manokwari, Minggu.

Ia mengatakan, dengan rasa cinta dan kasih sayang Nabi Muhammad mampu membangun peradaban Muslim yang bisa hidup rukun dengan umat beragama lain.

Selain itu, juga melalui ajaran Islam, Nabi Muhammad juga mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan suku, warna kulit, ras, daerah dan sebagainya.

Nabi Muhammad juga merupakan contoh sempurna dari seorang pemimpin sehingga keteladanan Rasulullah harus menjadi pegangan dalam membangun masyarakat yang adil, damai dan sejahtera.

"Kita harus mencontoh Nabi Muhammad terutama untuk menciptakan perasaan saling menghargai, tolong-menolong serta menghormati antara kita di Manokwari sebagai daerah yang majemuk," ujarnya.

Ia menambahkan, perayaan Maulid Nabi Muhammad merupakan momentum yang tepat untuk meneladani dan memperdalam kecintaan pada Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan baik individu, keluarga maupun masyarakat.

"Marilah semangat tolong-menolong dan cinta kasih sayang yang diajarkan Rasulullah menjadi semangat kita untuk mengatasi masalah sosial di Kabupaten Manokwari," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement