Senin 16 Sep 2024 16:51 WIB

Lima Syair Maulid Simthud Duror Perlihatkan Cinta yang Mendalam kepada Rasulullah

Syair-syair dalam Simthud Duror terkenal karena keindahan bahasa dan kekayaan makna.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Umat Islam menyalakan lampu pada gawainya saat Maulid Akbar sepuluh ribu rebana di Gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023). Sholawat dalam rangka haul penulis Kitab Maulid Simthudduror Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi yang diselenggarakan oleh Majelis Cinta Nabi tersebut mengharuskan hadirin membawa dan memainkan rebana.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Umat Islam menyalakan lampu pada gawainya saat Maulid Akbar sepuluh ribu rebana di Gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023). Sholawat dalam rangka haul penulis Kitab Maulid Simthudduror Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi yang diselenggarakan oleh Majelis Cinta Nabi tersebut mengharuskan hadirin membawa dan memainkan rebana.

REPUBLIKA.CO.ID, Simthud Duror adalah salah satu kitab maulid yang sangat populer di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia. Kitab ini ditulis oleh Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi dan berisi syair-syair pujian yang menggambarkan kelahiran Nabi Muhammad SAW, keagungan akhlak nabi, serta doa dan shalawat yang dipersembahkan bagi nabi.

Syair-syair dalam Simthud Duror terkenal karena keindahan bahasa, kekayaan makna, dan penghayatan cinta kepada Nabi. Karena itu, kitab ini mendapat banyak pujian dari penulis kitab Syarah Simthud Durar, Sayyid Ahmad bin Ali bin Alawi al-Habsyi. 

Baca Juga

Artinya: “Sungguh maulidmu yang agung ini (Simthud Durar) menonjol untuk orang-orang akhir zaman, di dalamnya terdapat (penjelasan) sifat-sifat (Rasulullah) yang agung, dan akhlak yang mulia. Saya mengira bahwa (Simthud Durar) merupakan kekhususan yang hanya dikhususkan untuk masyarakat era belakangan ini” (Syarah Simthid Durar fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min AkhlaqI wa Aushaf wa Siyar, h. 390).   

Berikut beberapa contoh syair indah dari Simthud Duror:

1. Shalawat untuk Nabi selama purnama

 

َيَا رَبِّ صَلِّ عَلَی مُحَمَّد ، مَا لَاحَ بَدْرٌ وَغَابَ غَيْهَب

 

Artinya: "Ya Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang."

Dalam syair ini, pengarang mengajak pembaca untuk terus berdoa kepada Allah agar Rasulullah SAW selalu dilimpahkan rahmat. Syair "selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang" menggambarkan sebuah kondisi yang penuh cahaya, keindahan, dan kedamaian.

Bulan purnama sendiri sering dikaitkan dengan pencerahan, harapan, dan keberadaan cahaya di tengah kegelapan. Sedangkan kegelapan yang hilang melambangkan akhir dari kesulitan, kesedihan, atau ketidaktahuan.

2. Shalawat untuk manusia paling manis

يَارَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ اَحْلَى الْوَارَى مَنْطِقًاوَاَصْدَقْ

Artinya: "Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat Kepada Nabi Muhammad SAW, manusia yang paling manis dan paling benar tutur katanya."

Syair ini menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang jujur dan pembimbing umat manusia menuju jalan yang benar. Penggunaan kata-katanya menggarisbawahi keistimewaan beliau.

 

Kehadiran Nabi Muhammad..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement