Selasa 17 Sep 2024 06:18 WIB

Sekolah Swasta Gratis yang Dijanjikan Emil-Suswono Ternyata Terbatas, Ini Prasyaratnya

Sekolah swasta gratis merupakan salah satu dari 70 program Emil-Suswono.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Ridwan Kamil dan Suswono menjanjikan sekolah gratis di institusi pendidikan swasta. Namun, sekolah gratis tersebut berlaku terbatas.
Foto: Republika/Prayogi
Ridwan Kamil dan Suswono menjanjikan sekolah gratis di institusi pendidikan swasta. Namun, sekolah gratis tersebut berlaku terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (Emil) menjanjikan sekolah gratis di institusi pendidikan swasta. Namun, sekolah gratis tersebut berlaku terbatas, yakni hanya diperuntukkan bagi pelajar atau siswa yang berasal dari kalangan keluarga tak mampu dan tidak berlaku di semua sekolah swasta.

Bang Emil, begitu Ridwan Kamil ingin disapa, mengatakan, sekolah gratis merupakan salah satu dari 70 program yang dikampanyekannya bersama cawagub Suswono. “Jadi buat keluarga prasejahtera itu gratis. Tidak hanya di sekolah negeri, tetapi juga di swasta. Tetapi, swasta yang masuk dalam jangkauan pemerintah provinsi DKI Jakarta,” begitu kata Emil di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Baca Juga

Mantan gubernur Jawa Barat (Jabar) itu mengatakan, sekolah gratis tersebut selama ini dinikmati oleh para siswa yang belajar di institusi sekolah negeri. Pada 2025, kata Emil, bersama Suswono, jika keduanya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta akan memperluas jangkauan gratis tersebut ke sektor swasta.

Kata dia, program tersebut sebetulnya sudah dicanangkan oleh gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya. Akan tetapi belum terealisasi, dan akan dieksekusi pada periode kepemimpinan mendatang. “Jadi program sekolah gratis ini, untuk memperkuat program di tahun 2025,” ujar Emil.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, tahun lalu sudah menyampaikan kesanggupan Jakarta untuk melaksanakan pendidikan gratis di sekolah-sekolah swasta. Dikatakan, ada sekitar 2.000-an sekolah swasta yang siap masuk dalam pembiayaan belanja Jakarta untuk pendidikan gratis. Namun, tak semua lembaga pendidikan swasta yang bersedia untuk terlibat dalam memberikan layanan pendidikan gratis tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement