REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sedikitnya delapan meninggal dan 2.750 orang lainnya termasuk anggota Hizbullah, tenaga medis, dan utusan Iran di Beirut, Lebanon luka-luka pada Selasa (17/9/2024) setelah alat komunikasi penyeranta (pager) mereka meledak. Analis intelijen Israel meyakini, insiden ini hasil dari operasi sabotase oleh Mossad.
Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary mengatakan, pemerintah mengutuk peledakan serentak ratusan pager itu dengan menyebutnya sebagai 'serangan Israel'. Hizbullah juga telah mengeluarkan pernyataan dan menegaskan Israel akan menerima 'hukuman setimpal'. Pejabat militer Israel menolak upaya konfirmasi dari Reuters.
BACA JUGA: Tinggi Nabi Adam 37 Meter? Hadits Ini Ungkap Faktanya dan Dibenarkan Sains Modern