Rabu 18 Sep 2024 08:25 WIB

Raihan Sementara PON Aceh-Sumut, Jabar Berada di Puncak Klasemen Ungguli Jakarta

Jabar optimistis semua atlet bisa menjaga performa agar mendapat hasil maksimal Cabor

Kontingen Jabar di PON Aceh-Sumut
Foto: Dok Republika
Kontingen Jabar di PON Aceh-Sumut

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kontingen Jawa Barat (Jabar) untuk sementara berada di puncak klasemen sebagai peraih medali terbanyak dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Per Selasa (17/9) malam, atlet Jabar meraih 133 medali emas, 123 perak dan 124 perunggu.

Jumlah medali yang berhasil diraih itu mengungguli daerah lain berdasarkan data yang dihimpun di website konijabar.or.id. Kontingen Jakarta membuntuti di urutan kedua dengan raihan 132 medali emas, 108 perak dan 105 perunggu. Lalu, kontingen dari Jawa Timur berada di bawahnya dengan raihan 104 medali emas, 108 perak dan 99 perunggu.

Baca Juga

Wakil Ketua Kontingen Jawa Barat, Dedi Taufik optimistis semua atlet bisa menjaga performa untuk mendapat hasil maksimal dalam setiap cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan. Semua pihak yang terlibat akan berusaha merealisasikan target hattrick juara umum.

“Kami mengapresiasi perjuangan semua atlet yang berlaga. Hasil ini patut disyukuri dan bisa menambah motivasi untuk merealisasikan target juara umum PON tiga kali berturut-turut,” ujar Dedi Taufik, Selasa (17/9) malam.

Menurut Dedi, pihaknya terus memantau semua perkembangan dan kondisi atlet Jawa Barat yang berlaga di Aceh dan Sumatera Utara. “Semua atlet, ofisial dan pelatih pasti menjaga fokusnya. Persaingan sekarang sangat ketat. Masyarakat Jawa Barat mendoakan para atlet. Semoga cabor yang tersisa bisa dimenangkan, sehingga ketika PON berakhir, Jawa Barat bisa menjadi juara umum,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Jawa Barat, Muhammad Budiana mengatakan raihan medali yang sudah dikoleksi kontingen Jawa Barat sudah sesuai dengan skenario dan perhitungan tim satuan pelaksana (Satlak) KONI Jabar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement