Rabu 18 Sep 2024 17:08 WIB

Erick Thohir: Merger BUMN Karya Dilanjutkan pada Pemerintahan Prabowo

Kementerian akan melakukan merger tujuh BUMN karya menjadi tiga.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, merger BUMN karya kemungkinan besar tidak akan rampung pada periode pemerintahan saat ini. Sehingga proses merger bakal dilanjutkan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia menerangkan, proses penyelesaian merger tersebut sudah dalam tahap di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, kemungkinan besar tidak akan rampung dalam waktu dekat mengingat transisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang sebentar lagi atau tepatnya pada 20 Oktober 2024.

Baca Juga

Merger BUMN karya menjadi satu dari empat Proyek Strategis Nasional (PSN) yang kemungkinan besar belum dapat diselesaikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dari 88 (PSN) mestinya 84 (PSN) selesai, yang belum itu BSI, kan kita mencari strategic partner (investor), cuman BSI sih. BSI sudah gede banget. Jadi agak-agak enggak mudah gitu. Yang lain masih coba. Restrukturisasi (BUMN) karya. Karya sama (BUMN) farmasi,” kata Erick saat konferensi pers peresmian Mandiri Digital Tower di Jakarta Barat, Rabu (18/9/2024).