Sabtu 12 Jul 2025 16:24 WIB

Penasihat Pemimpin Iran: Kami tak Lagi Percaya dengan Amerika Serikat

Teheran masih meninjau pesan terkait kemungkinan perundingan nuklir.

Ali Larijani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ali Larijani

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Larijani, mengatakan pada Jumat (11/7) bahwa Teheran sedang meninjau pesan dari Washington terkait kemungkinan dimulainya kembali perundingan nuklir, menurut media Iran. Namun, Larijani menegaskan bahwa Iran sama sekali tidak mempercayai Amerika Serikat.

“Kami tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap Amerika,” kata dia seperti dikutip kantor berita ISNA.

Baca Juga

Ia mengkritik pendekatan Amerika yang berdasarkan prinsip bahwa negara-negara harus menyerah atau berperang. “Timur Tengah yang baru, akan menjadi Timur Tengah yang tangguh,” ucapnya.

Iran pada Selasa (8/7) membantah pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang permintaan Teheran menggelar pertemuan mengenai program nuklir Teheran. “Kami tidak mengajukan permintaan apa pun kepada pihak AS terkait pertemuan,” ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Esmaeil Baqaei, dalam pernyataan yang disampaikan kantor berita Tasnim yang dikelola negara.

Trump sebelumnya mengatakan pada Senin (7/7) bahwa Washington akan mengadakan perundingan nuklir dengan Iran. “Kami telah menjadwalkan perundingan dengan Iran, dan mereka ingin berunding,” ujar Trump kepada wartawan saat berdampingan dengan Kepala Otoritas Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

Pada 22 Juni, pesawat pengebom B-2 milik AS menjatuhkan 14 bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), yang juga dikenal sebagai bom penghancur bunker, ke situs nuklir Iran di Fordo dan Natanz. Puluhan rudal jelajah Tomahawk berbasis kapal selam juga diluncurkan ke fasilitas nuklir di Isfahan sebagai bagian dari serangan Washington terhadap program nuklir Iran.

Putaran keenam perundingan antara AS dan Iran dijadwalkan pada 15 Juni, tetapi Israel meluncurkan serangan udara ke sasaran militer, nuklir, dan sipil Iran pada 13 Juni. Konflik selama 12 hari antara Israel dan Iran diakhiri dengan gencatan senjata yang disponsori AS yang mulai berlaku pada 24 Juni.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement