REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Usai serangan pager maut yang menewaskan sembilan jiwa dan ribuan orang terluka, Lebanon kembali mendapat serangan teror yang diduga dari agen mata-mata Israel, Mossad, pada Rabu (18/9/2024).
Radio genggam yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah meledak di selatan Lebanon pada hari paling mematikan di negara itu sejak pertempuran lintas batas meletus antara militan dan Israel hampir setahun yang lalu, lapor Reuters.
BACA JUGA: 5 Hadits Rasulullah SAW tentang Keutamaan Shalawat Nabi
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka di pinggiran kota Beirut dan Lembah Bekaa. Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan teror pager pada Selasa meningkat menjadi 12 orang, termasuk dua anak-anak, dengan hampir 3.000 orang terluka.
Pejabat Israel belum mengomentari ledakan itu, tetapi sumber keamanan mengatakan badan mata-mata Israel Mossad bertanggung jawab. Seorang pejabat Hizbullah mengatakan, serangan tersebut menjadi pelanggaran keamanan terbesar dalam sejarah kelompok itu.
Operasi tersebut, yang dinilai mengacaukan Hizbullah, terjadi bersamaan dengan perang Israel yang telah berlangsung selama 11 bulan di Gaza. Serangan tersebut berpotensi meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi di perbatasan Lebanon dan risiko perang regional yang besar.
Halaman selanjutnya ➡️