Kamis 19 Sep 2024 14:35 WIB

Ribuan Keluarga Pengungsi Gaza Terima Paket Bantuan Kemanusiaan dari INH

Relawan INH di dalam Jalur Gaza juga terus membuat kegiatan dapur umum.

Red: Fernan Rahadi
Lembaga kemanusiaan Internastional Networking for Humanitarian (INH) berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan logistik untuk ribuan pengungsi yang ada di sejumlah wilayah Gaza bagian selatan seperti kamp pengungsian Al Mawasi, Khan Younis, Raffah dan Kamp Pusat wilayah timur.
Foto: dokpri
Lembaga kemanusiaan Internastional Networking for Humanitarian (INH) berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan logistik untuk ribuan pengungsi yang ada di sejumlah wilayah Gaza bagian selatan seperti kamp pengungsian Al Mawasi, Khan Younis, Raffah dan Kamp Pusat wilayah timur.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina masih memprihatinkan. Pembantaian dan gempuran militer Israel terus berlangsung di sejumlah wilayah di Jalur Gaza. Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang masuk kedalam wilayah yang terkepung tidak sebanding dengan kebutuhan harian bagi jutaan rakyat Palestina yang masih bertahan di kamp-kamp pengungsian.

Lembaga kemanusiaan Internastional Networking for Humanitarian (INH) terus berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan logistik untuk ribuan pengungsi yang ada di sejumlah wilayah Gaza bagian selatan seperti kamp pengungsian Al Mawasi, Khan Younis, Raffah dan Kamp Pusat wilayah timur.

Manager Hubungan Internasional INH Muhammed Z.M. Qaddoura, mengatakan, penyaluran program bantuan untuk Gaza ini rutin dilakukan setiap bulanya dengan jenis bantuan kemanusiaan bervariatif di antaranya, sayur-mayur, bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, paket kue dan trauma healing untuk anak-anak korban agresi dan genosida Israel.

“Alhamdulillah, setiap bulannya kami masih bisa menyalurkan bantuan secara rutin didalam area Gaza yang terkepung. Kami sangat berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang tak pernah bosan dan lelah membantu warga Palestina,” kata Qaddoura, Rabu (18/9/2024).