Jumat 20 Sep 2024 09:22 WIB

Libatkan Mahasiswa, Djarum Foundation Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Bali

Keberadaan mangrove di pesisir sangat penting untuk menahan abrasi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Satria K Yudha
Suasana kawasan hutan konservasi mangrove di Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Kamis (19/9/2024).
Foto: Bayu Adji P
Suasana kawasan hutan konservasi mangrove di Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Kamis (19/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Bakti Lingkungan Djarum Foundation atau BLDF melakukan aksi menanam bibit mangrove di kawasan hutan mangrove Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Rabu (19/9/2024). Aksi tanam bibit mangrove itu melibatkan sebanyak 46 mahasiswa dari berbagai kampus di Bali.

Program Officer BLDF Ira Ratnati mengatakan, terdapat 5.000 bibit mangrove yang ditaman di kawasan tersebut. Selain melibatkan mahasiswa yang telah menjadi bagian dari gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) atau Darling Squad, BLDF juga bekerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara, yang mengelola kawasan hutan mangrove di Pemogan, Bali.

"Tadi sekitar target kita 5.000 (bibit mangrove). Jadi kalau memang tadi enggak kebantu sama anak-anak (mahasiswa), nanti diselesaikan sampai pak Ketut (Darsana) dari Simbar Segara," kata dia di Bali, Rabu sore.

Ira menjelaskan, pihaknya sengaja melakukan penanaman mangrove karena tanaman itu sangat memiliki peran dalam kehidupan di pesisir. Keberadaan mangrove di pesisir sangat penting untuk menahan abrasi.