Sabtu 21 Sep 2024 16:00 WIB

Greenpeace dan IKJ Kritik Indikator Pertumbuhan Ekonomi dengan Pameran Seni

Pertumbuhan ekonomi 5 persen tidak mencerminkan kesejahteraan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Foto: pixabay
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Greenpeace Indonesia menggelar pameran seni untuk mengajak masyarakat memikirkan kembali makna kesejahteraan yang tidak hanya bergantung pada numerasi pertumbuhan ekonomi. Greenpeace Indonesia mengatakan pertumbuhan ekonomi 5 persen yang selalu digaungkan pemerintah nyatanya tidak membawa kesejahteraan yang menyeluruh di Indonesia.

Greenpeace Indonesia mengatakan ambisi mendorong pertumbuhan ekonomi selama ini hanya mementingkan aktivitas ekonomi material. Menurut Greenpeace  Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan “mitos” kesejahteraan yang selama ini dilembagakan.

PDB tidak memperhitungkan distribusi pendapatan, kualitas hidup, kebahagiaan, dan faktor-faktor sosial lainnya yang penting untuk kesejahteraan manusia. Data Bank Dunia menunjukkan 10 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 77 persen kekayaan nasional.

Sementara, pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen yang selama ini digaungkan pemerintah juga tidak mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terbukti dari menurunnya proporsi kelas menengah, maraknya pemutusan hubungan kerja, serta mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan.