Sabtu 21 Sep 2024 18:51 WIB

Siap Cetak Generasi Unggul, Umsida Beri Delapan Kiat Agar Maba Semangat Kuliah

Umsida memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi unggul dan inovatif.

Dalam Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) tahun ajaran 2024-2025, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyambut 2.145 mahasiswa baru (maba) dengan meriah.
Foto: Humas Umsida
Dalam Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) tahun ajaran 2024-2025, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyambut 2.145 mahasiswa baru (maba) dengan meriah.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Dalam Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) tahun ajaran 2024-2025, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyambut 2.145 mahasiswa baru (maba) dengan meriah.

Kegiatan yang bertema 'Membangun Karakter Mahasiswa Berkemajuan Menuju National Competitiveness' ini dilaksanakan pada Kamis (19/9/2024) di dua tempat, yaitu Auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida dan Auditorium KH A R Fachrudin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda).

Fortama 2024 ini, Umsida mengundang beberapa tokoh penting untuk memotivasi para maba. Diantaranya, dr Gamal Albinsaid MBiomed, Prof Dr Widodo Muktiyo MCom, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, dan dr Anggind Grandika Andromeda.

Memantaskan diri jadi kampus unggul

Umsida memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi unggul dan inovatif dalam pengembangan IPTEKS berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kesejahteraan masyarakat. Visi ini dimulai sejak tahun 2018 dan telah diproyeksikan untuk mencapai target utama pada tahun 2038, yaitu ASEAN recognition.

Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi menyampaikan beberapa pesan kepada para maba, terlebih saat ini Umsida sudah terakreditasi unggul secara institusi. 

“Oleh karena itu, kami memantaskan diri untuk menjadi perguruan tinggi unggul. Menjaga, mewujudkan, dan mempertahankan nilai-nilai utama adalah kunci keberhasilan kita. Mari kita bangun dan jaga integritas kita bersama,” ujarnya di hadapan 973 mahasiswa yang hadir di Auditorium KH Ahmad Dahlan.

Seperti proyeksi Umsida, Dr Hidayatulloh mengingatkan maba akan pentingnya peran mereka dalam mencapai tujuan dan menciptakan masa depan yang cerah. 

"Kewajiban mahasiswa adalah untuk tetap melaksanakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Tetap fokus dan terus berusaha untuk mencapai yang terbaik," katanya.

photo
Dalam Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) tahun ajaran 2024-2025, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyambut 2.145 mahasiswa baru (maba) dengan meriah. - (Humas Umsida)

Kiat sukses kuliah

Lalu di tempat lain, tepatnya di Auditorium KH AR Fachrudin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), wakil rektor 1 Umsida, Dr Hana Catur Wahyuni ST MT menyampaikan tentang delapan kunci sukses kuliah.

Delapan kiat tersebut di antaranya:

1. Berintegritas

Yang pertama mahasiswa harus memiliki integritas. "Mulai hari ini kalian bukan lagi siswa tapi mahasiswa. Mungkin dulu kalian masih bergantung kepada orang tua saat mengurus sesuatu, hal itu tidak akan kalian alami mulai saat ini," kata Dr Hana.

Selama menjadi mahasiswa, kata Dr Hana, semua hal telah terstruktur di sistem yang bisa diakses secara mandiri.  

2. Hormat & Patuh kepada Orang Tua & Guru/Dosen

Kemudian kiat yang kedua, Dr Hana berpesan agar mahasiswa hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, dalam perkuliahan sendiri, orang tersebut adalah dosen.

“Semua yang disampaikan oleh bapak dan ibu dosen bisa ditaati, dimengerti, dan diimplementasikan,” ujar dosen prodi Teknik Mesin itu.

3. Kerja keras, Kerja cerdas, Tuntas, dan Ikhlas

“Menjadi mahasiswa tidak boleh mengeluh,” kata Dr Hana.

Karena pada saat SMA atau masih sekolah, siswa memiliki jadwal yang sudah ditetapkan. Hal tersebut berbeda dengan kuliah yang memiliki waktu dan durasi tidak menentu. 

Misalnya saja jam perkuliahan yang dimulai pagi atau siang yang menyesuaikan dengan jadwal mata kuliah.

“Mahasiswa lebih bebas daripada siswa, tapi nanti bisa dilihat hasil akhirnya bagaimana. Jadi jika seorang mahasiswa tidak bijak dalam mengatur aktivitasnya, maka nanti akan berdampak di hasil akhir,” ucap Dr Hana di hadapan maba FPIP dan FST.

4. Kreatif, Inovatif, dan Kolaboratif

Menurut Dr Hana, mahasiswa sangat perlu untuk berkolaborasi. Dari kolaborasi itulah, mereka bisa menciptakan berbagai inovasi dan mencetak prestasi baru.

“Terlebih saat perkuliahan nanti, akan ada banyak kegiatan Umsida yang membutuhkan kolaborasi mahasiswa antar program studi untuk berinovasi dan menambah prestasi Umsida,” tuturnya.

5. Tertib Ibadah, Kuliah, dan Berorganisasi

Selanjutnya, mahasiswa juga harus bisa mensinkronisasikan antara tertib ibadah, kuliah, dan berorganisasi.

Dengan disiplin dalam beribadah, mereka menjaga hubungan spiritual. Ketertiban dalam kuliah memastikan prestasi akademik, sementara keterlibatan dalam organisasi mengembangkan soft skills dan kepemimpinan.

6. Peduli dan Tangguh

Dr Hana berpesan, “Mahasiswa harus memiliki pribadi yang peduli dan tangguh. Jangan sedikit-sedikit mengeluh, terlebih di media sosial."

Mahasiswa harus peduli dan tangguh dalam menghadapi berbagai situasi. Dengan kepedulian, mereka dapat memahami kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

Ketangguhan membantu mereka bertahan menghadapi tantangan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan diri dan bangsa.

7. Menghasilkan Karya Ilmiah dan Publikasi Ilmiah

Mahasiswa harus produktif. Mereka bisa berinovasi dan berprestasi melalui berbagai hal. Hal tersebut ditujukan untuk menambah kekuatan dan prestasi untuk masa depan.

Umsida memberi banyak kesempatan melalui berbagai kerja sama dengan perguruan tinggi dan mitra yang bisa dimaksimalkan mahasiswa.

8. Lulus Tepat Waktu

“Dan yang terakhir, dari semua usaha tersebut, diharapkan kita bisa lulus kuliah tepat waktu, bukan di waktu yang tepat. Kalau lulus tepat waktu itu bisa diselesaikan dalam waktu 3,5 sampai empat tahun," katanya.

Sebaliknya, jika lulus di waktu yang tepat, akan memakan waktu sampai tujuh tahun atau 14 semester, dan Umsida tidak berharap hal itu terjadi.

"Oleh karena itu, mohon mulai hari ini, kunci sukses tersebut benar-benar bisa diimplementasikan dalam proses akademik kita,” pesan Dr hana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement