REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rentetan roket Hizbullah diluncurkan dari Lebanon Selatan ke wilayah-wilayah utara yang diduduki Israel, lapor media yang berbasis di Beirut, Al-Mayadeen, Ahad (21/9/2024). Serangan tersebut menandai salah satu serangan roket terdalam terhadap target-target Israel sejak dimulainya Pertempuran Badai Al-Aqsa.
Sirene meraung-raung di wilayah-wilayah yang sangat luas di wilayah-wilayah yang diduduki, meliputi rentang 40 km dari Palestina timur yang diduduki hingga wilayah-wilayah utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Beberapa permukiman tempat sirene dibunyikan terletak hampir 60 km dari garis penarikan Israel dari Lebanon.
Serangan roket besar-besaran itu terjadi setelah serangkaian serangan Israel dan serangan teror yang menargetkan wilayah Lebanon dan warga sipil sepanjang pekan. Ledakan juga terdengar di sekitar Pangkalan Udara Ramat David pada Ahad.
Untuk merespons serangan itu, sistem pengamanan Israel membunyikan sirene di 74 permukiman Israel, menurut laporan dari media Israel, termasuk di kota Afula.
Komando militer Israel mengatakan, Hizbullah meluncurkan 15 peluru artileri roket jarak jauh 333mm, yang membawa hulu ledak peledak seberat 175 kg, ke Pangkalan Udara Ramat David. Berdasarkan klaim tersebut, ini akan menjadi pertama kalinya Hizbullah meluncurkan roket kaliber itu ke wilayah pendudukan Israel sejak 7 Oktober 2023.
BREAKING:
Confirmed impacts from Hezbollah missiles in Israeli towns pic.twitter.com/ZD4eaLE47J
— Megatron (@Megatron_ron) September 21, 2024
Media Israel melaporkan bahwa hanya delapan dari 15 roket yang berhasil dicegat oleh pertahanan udara. Namun, laporan media Israel juga menunjukkan bahwa daerah lain di dekat Haifa dan di al-Jalil yang diduduki menjadi sasaran hampir 100 roket.
Pada Ahad, Unit Media Militer Hizbullah mengumumkan bahwa para pejuangnya menembakkan puluhan roket jenis Fadi-1 dan Fadi-2 ke Pangkalan Udara Ramat David sebagai tanggapan atas serangan gencar Israel yang terus-menerus di wilayah Lebanon, yang menyebabkan tewasnya beberapa warga sipil.
Dalam beberapa hari terakhir, pesawat tempur Israel telah melancarkan hampir 50 serangan per hari di berbagai wilayah di Lebanon, serta serangan berbahaya yang menargetkan sebuah bangunan di pinggiran selatan Beirut.
Laporan terus bermunculan dari wilayah yang diduduki Israel, mengenai dampak di dekat dan di pangkalan udara yang menjadi sasaran. Koresponden Radio Angkatan Darat Israel menyebutkan bahwa serangan ini dilancarkan terhadap target yang telah ditayangkan Hizbullah dalam salah satu videonya dua bulan lalu.