REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Banjir besar yang melanda umat manusia pada masa Nabi Nuh alaihissalam, adalah peristiwa terbesar dalam sejarah. Kejadian ini pun diabadikan dalam Alquran.
Lantas muncul pertanyaan, apakah ada manusia yang selamat dari terjangan banjir selain mereka yang berada di bahtera Nabi Nuh?
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Quran al-Adhim menjelaskan, Alquran secara eksplisit menyatakan bahwa semua orang di bumi ditenggelamkan dalam air bah, dan hanya orang-orang yang dibawa Nuh 'alaihissalam di dalam bahtera yang selamat. Beberapa ayat itu ada sebagai berikut:
QS as-Syuara: 119-12
فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ
"Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan."
QS Hud: 40
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ ۚ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ
"Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit."
QS Yunus: 73
فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَجَعَلْنَاهُمْ خَلَائِفَ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِينَ
"Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu."
Juga dinyatakan dalam Alquran bahwa bumi saat itu hanya dihuni oleh keturunan keturunan Nuh 'alaihissalam, dan orang-orang beriman yang selamat bersamanya di dalam bahtera tidak memiliki keturunan lagi, sehingga seluruh penduduk bumi saat ini adalah keturunan Nuh 'alaihissalam. Allah Ta'ala berfirman:
وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ سَلَامٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
"Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. "Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam." Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman." (QS Al-Safat 77-81).
Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas: "Yang tersisa hanyalah keturunan Nuh 'alaihissalam."
Qatadah mengomentari ayat "وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ" bahwa: "Semua manusia berasal dari keturunan Nuh 'alaihis salam."
Masih menurut...