Rabu 25 Sep 2024 01:44 WIB

Ada Potensi Window Dressing di Pasar Modal pada November, Ini Penjelasan Analis

Potensi terjadinya window dressing di pasar saham domestik cukup rendah.

Red: Andri Saubani
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan terkait potensi terjadinya fenomena window dressing di pasar modal Indonesia pada November tahun ini. Ia menjelaskan, apabila pasar modal domestik bergerak volatile pada saat transisi pemerintahan baru Indonesia dan Pemilihan Umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) pada November 2024 mendatang, ada potensi kemunculan fenonema window dressing.

"Sebab Oktober sampai November (2024) masih ada kabinet yang baru dan November ada pemilihan presiden AS. Dan jika market itu bergejolak, potensi window dressing ada," ujar Martha saat sesi doorstop di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Baca Juga

Di sisi lain, Martha mengatakan potensi terjadinya window dressing di pasar saham domestik cukup rendah di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung menguat sepanjang Agustus dan September 2024.

“Jadi kalau kita lihat potensi window dressing, kalau dalam dua bulan ini IHSG masih kencang, mungkin window dressing nya tidak terlalu banyak sebab kenaikan (IHSG) juga sudah cukup besar," ujar Martha.