Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)
REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu yang terasa berbeda saat menghadiri wisuda anak di Ghent University, Belgia adalah alat transportasi di kota Ghent. Pejalan kaki dan khususnya pesepeda mendapat prioritas dalam sistem transportasi yang ada di kota ini. Jalur khusus sepeda dan trotoar bagi pejalan kaki yang dapat menjangkau sudut-sudut kota dapat mudah ditemui.
Saat menghadiri wisuda 17 September 2024 yang lalu tampak dengan mudah dijumpai sepeda yang terparkir di seputaran kampus. Sepeda sepertinya menjadi salah satu alat transportasi andalan bagi mahasiswa di kota ini.
Naufal merupakan salah satu yang menggunakan sepeda untuk beraktivitas selama kuliah di kota Ghent ini. Sepeda yang dibeli saat mulai berkuliah setahun lalu dari mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya. Sabtu (21/9/2024) malam yang lalu kembali sepeda tersebut berpindah tangan ke mahasiswa yang baru masuk tahun ini.
Selain sepeda, kemudahan mendapatkan transportasi umum seperti bus maupun trem bagi pejalan kaki untuk berpindah lokasi memanjakan wisatawan atau warga dalam bepergian di kota ini.
Sabtu pagi sampai dengan sore yang lalu, kami menghabiskan waktu di kota terbesar di provinsi Flandira Timur ini. Suasana di kota yang penuh dengan bangunan bersejarah dari abad pertengahan ini dapat dilakukan dengan mudah, baik dengan bersepeda maupun berjalan kaki.
Keindahan arsitektur bangunan kuno, seperti gereja, stasiun kereta, kantor pemerintahan, museum, dan lain sebagainya benar-benar memanjakan mata dan dapat dinikmati santai dengan berjalan kaki. Demikian pula dengan kanal yang dapat disusuri, baik dengan sampan, kano, atau berjalan di kedua sisinya sungguh menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Sabtu sore itu di pusat kota, baik di resto, kafe, maupun berbagai tempat wisata penuh dengan pengunjung. Tidak dimungkiri bahwa selain keindahan bangunan lawas indah yang terjaga dengan baik, dukungan sistem transportasi umum menjadi dukungan kuat ramainya wisatawan di kota ini.
Transportasi umum berupa bus ataupun trem secara reguler melewati berbagai tempat, termasuk lokasi wisata. Wisatawan dengan mudah dapat berpindah lokasi dengan menggunakan trem atau bus tersebut dengan membeli tiket melalui aplikasi atau mesin yang tersedia.
Penggunaan sistem transportasi dalam kota ini juga sangat berbeda dengan pengalaman menggunakan bus atau kereta di tanah air. Pengguna transportasi dituntut secara mandiri, baik untuk mendapatkan tiket dan dalam menggunakannya merupakan salah satu perbedaan yang ada. Tampak bahwa terdapat sebuah sistem yang terbentuk dan di dalamnya membutuhkan berbagai sektor dan faktor untuk dapat bekerja dengan baik.
Indahnya sistem transportasi yang bekerja di kota Ghent tersebut tentu dapat juga diimplementasikan dalam bidang akademik, seperti di Universitas Amikom Yogyakarta. Bekerjanya sebuah sistem memerlukan dukungan dari banyak pihak dan masing-masing mampu berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diembannya.
Kesungguhan dalam menjalankan tugas sebagai bagian dari sebuah sistem menjadi poin penting yang terus harus diperjuangkan. Ayat ke-69 dari surat Al-'Ankabut, semoga dapat menjadi pengingat dalam menjadi bagian dari sebuah sistem, “Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.” Wallahu a’lam.