Rabu 25 Sep 2024 17:05 WIB

Sempat Viral karena Dapat Rating Buruk di Google, Ini Kata Pak RT Soal Masjid Al-Ikhlas

Pihak masjid segera melakukan evaluasi dan memperbaiki hal tersebut.

Rep: M Noor Alfian Choir/ Red: A.Syalaby Ichsan
Masjid Al-Ikhlas Jalan Mendungan No 8, Sukoharjo Jawa Tengah
Foto: Google Maps
Masjid Al-Ikhlas Jalan Mendungan No 8, Sukoharjo Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO – Masjid Al-Ikhlas di Jalan Mendungan No.8, Mendungan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah sempat viral di media sosial. 

Seperti diketahui, masjid tersebut sempat menjadi sorotan netizen karena mendapatkan rating buruk di Google Maps. Dimana viralnya masjid tersebut bermula dari akun media sosial tiktok @munaugeo yang mengungkapkan sejumlah review atas masjid tersebut. 

Baca Juga

"Diusir dari masjid karena sekedar buka hp, suara anak-anak, dan baju dianggap ga agamis," tulis akun tersebut dilihat Republika, Rabu (25/9/2024). "Kalo baca review-nya yang sama selama dua tahun terakhir sih, kejadiannya harusnya real ya. teman-teman yang di Solo mungkin bisa mengonfirmasi kebenarannya gimanamungkin teman-teman di daerah lain bisa berbagi juga tentang pengalaman yang sama di masjid-masjid yang lain?" tulisnya menambahkan. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua RT 01/04 Sunardi (58) mengatakan hal tersebut hanya salah paham saja. Menurut dia, oknum yang menyampaikan nasihat tersebut berniat baik meskipun cara penyampaian kurang. "Itu kan cuma oknum bukan kebijakan takmir jadi cuma salah paham penyampaian saja ya wis tidak usah diperpanjang," katanya ketika ditemui awak media, Rabu (25/9/2024). 

Dia juga mengatakan hingga kini belum ada evaluasi pasca viral masjid tersebut. Namun, ia mengatakan, pihak masjid segera melakukan evaluasi dan memperbaiki hal tersebut. "Nanti kita berusaha memperbaiki. Iya nanti untuk evaluasi semuanya," kata dia.

Pihaknya mengatakan masjid tersebut juga selayaknya masjid pada umumnya. Menurut dia, oknum yang memberi nasehat tersebut sebenarnya berniat baik. Dimana di masjid tersebut juga disediakan kemeja untuk jamaah yang menggunakan kaos. 

"Niatnya baik kan kalau ke masjid pakai pakaian bagus kan sunahnya seperti itu kan kadang kadang dia (jamaah yang ) datang ke masjid menggunakan pakaian seadanya kadang dikandani dan belum bisa menerima," katanya. 

"Itu pendatang, jadi kan review dia dari bengkel ke sini mau sholat jadi bukan orang sini, jadi belum tahu kebiasaan kaget kalau warga sini sudah biasa. Iya seperti masjid umumnya," katanya. 

"Coba kalau ada orang datang ke masjid duduk duduk di teras sambil merokok pantes tidak? Jadi diperingati kan hal biasa kadang kadang tidak siap dipersiapkan seperti itu," kata dia. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement