REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Salib IV terjadi antara tahun 1202–1204 M. Pergerakan pasukan yang diinisiasi Paus Inosensius III itu memang digadang-gadang bermaksud merebut Baitul Makdis (Yerusalem) dari tangan daulah Islam. Namun, dalam perjalanan dari Eropa Barat ke sana, kaum Salibis ini juga mengepung Konstantinopel (kini bernama Istanbul).
Padahal, kota itu merupakan ibu kota Kekaisaran Bizantium, yang notabene beragama Kristen. Rupanya, kaum Salibis tersebut menganggap Konstantinopel sebagai rival Roma. Ini pun mempertegas perpecahan antara Romawi Barat dan Romawi Timur (Bizantium).
Gereja utama Bizantium, Hagia Sophia, turut menjadi sasaran Pasukan Salib. Nyaris seluruh benda berharga di dalamnya habis dijarah.
Menurut sejarawan Yunani, Niketas Choniates, pada 1203 semua ornamen emas di Hagia Sophia dikelupas. Semua lampu-lampu peraknya dilepas.