Selasa 01 Oct 2024 19:29 WIB

Ketika Rasulullah Ditawari Kekuasaan dan Harta

Kaum Quraisy menawarkan kepada Nabi SAW opsi-opsi agar beliau setop dakwah Islam.

ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Foto: dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Hamzah dan Umar bin Khattab radhiallahuanhuma beriman, posisi syiar Islam kian kuat. Jumlah kaum Muslimin pun semakin banyak. Karena itu, orang-orang kafir Quraisy semakin kalang kabut. Upaya mereka untuk menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW kian kehilangan arah.

Dalam keadaan frustasi, mereka mengutus Utbah bin Rabi'ah untuk menghadap Rasulullah SAW. Kaum kafir hendak menawarkan kepada beliau beberapa opsi yang menurut mereka dapat menghentikan dakwah Islam, tetapi tetap menjaga reputasi Muhammad di tengah masyarakat Makkah.

Baca Juga

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah SAW, disarikan dari kitab Ar-Rahiqul Makhtum, Utbah menyampaikan tawaran dari kafir Quraisy tersebut kepada Rasulullah SAW. Ada sejumlah opsi.

Pertama, jika Rasulullah SAW menginginkan harta yang banyak, maka kaum Quraisy akan memberikan kepadanya. Bahkan, bila tawaran ini diterima, Nabi Muhammad SAW dapat menjadi orang yang paling kaya raya di antara mereka.

Kedua, jika Rasulullah SAW menginginkan kekuasaan, maka mereka akan menjadikan beliau penguasa di antara mereka. Tentu, hal itu dengan syarat bahwa Nabi SAW menghentikan dakwah Islam.

Setelah mendengar dua tawaran yang disampaikan sosok berjulukan Abul Walid itu hingga tuntas, Rasulullah SAW tetap tenang. Beliau lalu membacakan ayat Alquran.

حٰمٓ‌ تَنۡزِيۡلٌ مِّنَ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ‌ۚ كِتٰبٌ فُصِّلَتۡ اٰيٰتُهٗ قُرۡاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوۡمٍ يَّعۡلَمُوۡنَۙ بَشِيۡرًا وَّنَذِيۡرًا‌ ۚ فَاَعۡرَضَ اَكۡثَرُهُمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُوۡنَ وَقَالُوۡا قُلُوۡبُنَا فِىۡۤ اَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدۡعُوۡنَاۤ اِلَيۡهِ وَفِىۡۤ اٰذَانِنَا وَقۡرٌ وَّمِنۡۢ بَيۡنِنَا وَبَيۡنِكَ حِجَابٌ فَاعۡمَلۡ اِنَّنَا عٰمِلُوۡنَ‏

“Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya), maka mereka tidak mau mendengarkan. Mereka berkata: Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya...." (QS. Fushshilat ayat 1-5)

Akhirnya Abul Walid kembali menemui kaumnya dengan membawa kegagalan. Bahkan, dengan jujur ia mengakui kekagumannya pada ayat-ayat yang telah dibacakan Rasulullah SAW itu. Alhasil, kaumnya sendiri menuduh bahwa Muhammad SAW telah menyihir Utbah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement