REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengingatkan peran generasi muda Indonesia untuk terlibat dalam upaya penanganan perubahan iklim yang memberikan dampak kepada ekosistem. Hal itu disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya kepada para peserta Youth Conservation Fest 2024 di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
"Kita semua, terutama generasi muda, perlu merespons ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu sekali lagi langkah apapun, sekecil apapun yang dilakukan oleh para green leaders dan green ambassador merupakan hal yang sangat baik untuk meringankan beban ancaman dari krisis kepada bangsa dan negara Indonesia kita," ujarnya dalam acara wisuda bersama dan puncak Youth Conservation Fest 2024.
Siti merujuk kepada data dari Copernicus Climate Change Service Uni Eropa pada Februari 2023-Januari 2024 yang memperlihatkan kenaikan suhu rata-rata yang cukup signifikan mencapai 1,52 derajat Celcius dibandingkan era pra-industri.
Selain itu, dia juga merujuk ancaman kehilangan keanekaragaman hayati mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Ancaman itu dipengaruhi dengan situasi global saat ini selain faktor dari perubahan iklim.
Dia memberikan contoh bagaimana efek pemanasan global berpengaruh terhadap ekosistem laut, penurunan jumlah spesies endemik dan mengancam beragam jenis hewan dan tumbuhan di kawasan hutan. "Ini akan berakibat cukup fatal bagi keseimbangan ekosistem masa depan di Indonesia, selain secara global," ujarnya.
Youth Conservation Fest 2024 adalah salah satu bentuk inisiasi yang melibatkan generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan yang dilaksanakan oleh KLHK bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan Institut Hijau Indonesia (IHI).
Youth Conservation Fest 2024 dilaksanakan pada 24 September - 3 Oktober 2024, dengan serangkaian kegiatan. Para peserta yang hadir dalam Youth Conservation Fest 2024 diharapkan dapat menyampaikan gagasan berupa inovasi sebagai solusi dalam menghadapi tiga krisis planet yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan.