REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) berdiskusi dengan Israel terkait dengan apakah perlu untuk menyerang fasilitas perminyakan Iran. Presiden AS Joe Biden menyebut langkah itu mungkin dilakukan sebagai tanggapan atas serangan rudal balasan Negara Mullah tersebut pada awal pekan ini.
"Kami tengah mendiskusikan hal itu, saya pikir itu akan menjadi kecil kemungkinan…," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah kepala negara AS itu akan mendukung Israel untuk menyerang fasilitas perminyakan Iran.
Biden menambahkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada hari ini sehubungan dengan rencana serangan balik yang akan dilakukan oleh pihak Israel terhadap Iran.
Sebelumnya pada Rabu (2/10/2024), Biden menyatakan tidak mendukung Israel menyerang fasilitas nuklir Iran setelah Iran menembakkan serangkaian rudal secara besar-besaran ke Israel pada Selasa (1/10/2024).
Rangkaian rudal yang diluncurkan oleh Iran itu merupakan bentuk tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Abbas Nilforoushan.
Sementara itu, militer Israel mengatakan ada sekitar 180 rudal balistik yang ditembakkan Iran, di mana sebagian besar rudal berhasil dicegat.
Ancaman Presiden Iran.. baca di halaman selanjutnya.