Ahad 06 Oct 2024 11:11 WIB

Penyakit Kronis Anak Muda, Dari FOMO Sampai YOLO, Bikin Keuangan Makin Loyo

Gen Z-milenial sumbang 37,17 persen kredit macet pinjaman online

Fear of missing out (ilustrasi).
Foto: Freepik
Fear of missing out (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat. Tingkat konsumsi rumah tangga menempati 55 persen kontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto, kata Badan Pusat Statistik.

Mayoritas pengeluaran konsumsi ini didorong oleh konsumsi generasi muda. Menurut data sensus penduduk terbaru tahun 2023, Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 sudah mendominasi populasi nasional dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa, atau 27,94 persen populasi.

Baca Juga

Sementara milenial sebagai kelompok yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, menyusul dengan jumlah sekitar 69,38 juta jiwa. Milenial menjadi penduduk dominan urutan kedua dengan presentase 25,87 persen. Total keduanya mencapai 53,81 persen. 

Dua kelompok ini menjadi kekuatan utama ekonomi Indonesia, baik dari sisi produktif maupun konsumtif. Dari sisi produktif, generasi muda ini masih jauh dari potensinya. Mayoritas generasi muda masih meniti karir atau membangun pondasi ekonomi kemapanan.

Mayoritas generasi muda adalah kelas menengah. Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan satu tiga penduduk kelas menengah adalah generasi Z dan generasi Alpha. Keduanya menempati porsi 36,89 persen dari total kelas menengah, dengan jumlah 17,65 juta orang. 

Penduduk menuju kelas menengah juga didominasi oleh Gen Z yang menempati porsi 25,45 persen. Diikuti oleh milenial sebesar 24,08 persen. 

Menurut BPS, mayoritas kelas menengah bekerja di sektor formal, khususnya jasa. Mayoritas juga tamatan SMA dengan jumlah 37,07 persen. Yang lulus perguruan tinggi berjumlah sekitar 25,17 persen.

Dengan perkembangan ini, mayoritas generasi muda hanya punya penghasilan rata-rata setara Upah Minimum Regional (UMR). Selain itu, jumlah pekerja muda yang bergelut di sektor informal juga semakin naik jumlahnya.

Hasil Survei Angkatan Kerja BPS pada Februari 2024 mencatat jumlah pekerja informal naik menjadi 84,13 juta orang atau setara dengan 59,17 persen dari total penduduk yang bekerja, naik dari 57,27 persen pada 2019.

Jumlah pengangguran di usia muda pun cukup tinggi. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kelompok umur muda mencapai 16,42 persen. Artinya, dari 100 orang usia muda antara 15-24 tahun, yang menganggur ada sekitar 16 orang.

Sebanyak 8,15 persen dari pengangguran adalah penduduk umur muda. Rasio TPT umur muda itu juga lima kali lebih tinggi dibanding TPT umur dewasa. Di tengah kondisi keuangan dan pendapatan yang tidak mapan ini, generasi muda berhadapan dengan gaya hidup keuangan yang tak sehat.

 

Anak muda 'berkelahi' dengan promo Paylater... (baca di halaman selanjutnya)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement