Senin 07 Oct 2024 14:55 WIB

Saat Aulia Tuntaskan Pendidikan Tinggi Berkat Toko Grosir Rintisan Sang Ayah

Kini, Toko Harapan Baru punya tiga cabang.

Red: Fernan Rahadi
Pekerja toko kelontong Sampoerna Retail Community (SRC) Barokah memasang materi sosialisasi Program Pencegahan Akses Pembelian Rokok oleh Anak-anak (PAPRA), di Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (17/11).
Foto: Dok SRC
Pekerja toko kelontong Sampoerna Retail Community (SRC) Barokah memasang materi sosialisasi Program Pencegahan Akses Pembelian Rokok oleh Anak-anak (PAPRA), di Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Aulia Hardiyanti terlihat sibuk memberi arahan kepada karyawannya di Toko Harapan Baru yang ada di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Aulia adalah generasi kedua pemilik toko grosir itu, meneruskan dari ayahnya sejak tiga tahun lalu.

Siang itu dia menceritakan perjalanan Toko Harapan Baru, dari sebuah toko kecil di pinggir sungai sampai berkembang hingga menjadi toko grosir dengan tiga cabang seperti sekarang.

Aulia membuka cerita dengan menyebut tahun 2018 sebagai tahun yang penting bagi perkembangan Toko Harapan Baru. Pada tahun itu, ayahnya memutuskan untuk bergabung sebagai Mitra Sampoerna Retail Community (SRC).

“Kita mengharapkan toko semakin berkembang, ingin lebih maju,” kata Aulia menjelaskan alasan ayahnya mengambil keputusan itu.

Mitra SRC adalah pedagang grosir yang berperan untuk memasok produk ke Toko SRC atau toko-toko kelontong lainnya. Mitra SRC mendapatkan pendampingan pengembangan usaha dan dukungan digitalisasi dari PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) sebagai bagian dari program pemberdayaan SRC yang ditujukan bagi toko kelontong maupun toko-toko grosir. Kini, terdapat 6.300 Mitra SRC yang aktif berkolaborasi dengan lebih dari 250 ribu toko kelontong anggota SRC di seluruh Indonesia.

Ia mengingat, sejak awal bergabung dengan Mitra SRC, Toko Harapan Baru telah banyak menerima program pelatihan.

“Ada pelatihan digitalisasi yang bermanfaat sekali untuk toko saya yang dulu masih toko jadul. Lalu, dibina juga agar menjadi lebih modern, seperti bagaimana menata toko yang menarik, rapi, dan bersih. Masih banyak lagi pelatihan-pelatihan yang kami terima,” kata Aulia.

Berbagai perubahan dirasakan setelah enam tahun bergabung dengan Mitra SRC. Toko Harapan Baru yang sebelumnya dikelola dengan cara konvensional, kini menjadi lebih modern dan merambah dunia digital. Jauh lebih baik, dan minim kesalahan dibandingkan dulu saat semua dikerjakan secara manual.

Aulia mengatakan, semua proses jual-beli di tokonya sudah dilakukan secara digital. Misalnya, pendataan stok barang dan proses pembayaran.

“Kami juga ada toko online di aplikasi AYO Mitra. AYO Mitra itu kan seperti toko kekinian ya. Jadi, orang bisa belanja ke toko kita dari rumah. Jadi kita menaruh semua barang dan produk kita di AYO Mitra, dan nanti ada orang-orang belanja lewat aplikasi itu,” kata Aulia.

Dengan aplikasi ini, toko kelontong dapat berbelanja langsung ke toko grosir terdekat sehingga proses pembelian stok menjadi lebih mudah.

Kemudahan berbelanja secara daring ini membuat Aulia tidak ragu untuk merekomendasikan pelanggannya berbelanja melalui aplikasi. Bahkan kepada para pelanggan yang datang secara langsung ke Toko Harapan Baru.

Dengan adanya aplikasi AYO Mitra dengan fitur belanja online, Aulia pun mampu menambah karyawan tokonya, terutama untuk memenuhi kebutuhan pengiriman lewat motor dan mobil.

“Kita juga ada penambahan karyawan onsite. Karena harus ada yang menyiapkan barang, print nota, dan pengecekan. Jadi selain menambah pelanggan, (bergabung dengan Mitra SRC) juga menambah karyawan dan membuka lapangan pekerjaan,” ujar Aulia.

Ia bersyukur, usaha keluarganya mampu berkembang sekaligus berdampak bagi orang lain. Kini, Toko Harapan Baru punya tiga cabang. Para karyawan juga merasakan hasilnya melalui bonus dan insentif. “Sebagai motivasi buat karyawan, sehingga mereka lebih giat mencari pelanggan,” katanya.

Bagi Aulia, Toko Harapan Baru punya arti lebih dari sekadar usaha yang ia teruskan dari sang ayah. Lebih dari itu, toko inilah yang membuat Aulia dan adiknya mampu menuntaskan pendidikan tinggi.

“Kayaknya, jika tidak ikut bergabung dengan Mitra SRC, belum tentu saya bisa mencapai itu,” ucap Aulia.

Oleh karena itu, ia berharap, jaringan Mitra SRC semakin berkembang bersama para toko kelontong anggota SRC sehingga bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi.

Satu pesan Aulia kepada sesama pelaku UMKM, agar mereka yang berwirausaha terus berupaya untuk menjadi lebih baik. “Terus belajar dari hal yang benar-benar kita tidak tahu. Dan setelah belajar, jangan lupa untuk berubah menjadi lebih baik lagi," ujar Aulia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement