Kamis 10 Oct 2024 05:20 WIB

Viral Poster 'Berobat ke Malaysia Aja', Ini Strategi RI Cegah Warga Berobat ke Luar Negeri

Kurang maksimalnya layanan membuat masyarakat 'berduit' berobat ke luar negeri.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Spanduk berisi ajakan berobat di negara Malaysia terpasang di depan gedung Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Spanduk berisi ajakan berobat di negara Malaysia terpasang di depan gedung Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespon mengenai laman X (dulu Twitter) yang dihebohkan lewat poster sindiran yang dibuat salah satu rumah sakit asal Malaysia. Poster ini dipasang di pagar Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta Selatan.

Juru Bicara Kemenkes M Syahril menyampaikan lembaganya punya tiga solusi guna mencegah WNI berobat ke luar negeri. Ketiga solusi ini merupakan bagian dari program transformasi kesehatan yang digagas Kemenkes.

Baca Juga

Pertama, Syahril menyebut transformasi layanan rujukan. Intinya ialah rumah sakit yang jadi rujukan nasional baik itu swasta dan pemerintah harus punya kemampuan tangani pasien secara maksimal.

"Jadi pasien enggak perlu kemana-mana cukup di Indonesia saja. Karena apa? SDMnya, alatnya, harganya dianggap lebih murah dan bagus," kata dokter Syahril kepada Republika, Rabu (9/10/2024).

Syahril menduga kurang maksimalnya layanan membuat masyarakat "berduit" berobat ke luar negeri.

"Kalau diyakinkan dokternya, alatnya, rumah sakitnya ok, maka insya allah masyarakat Indonesia nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri," ujar Syahril.

Kedua, Syahril menyoroti transformasi sumber daya kesehatan. Lewat solusi ini, Kemenkes menyiapkan SDM kesehatan dari dokter, perawat dan penunjang itu harus cukup dan merata di Indonesia.

"Ini termasuk kemampuan dan keahliannya harus bagus sehingga apapun kebutuhan masyarakat yang sulit bisa ditangani oleh dokter di Indonesia," ujar Syahril.

Ketiga, Syahril menyebut perlunya transformasi teknologi kesehatan. Hal ini menyangkut teknologi terbaik harus dipakai dalam dunia medis di Tanah Air.

"Ini bagaimanapun kesehatan terkait teknologi. Jadi alatnya harus bagus, canggih kemudian update dan harga terjangkau," ujar Syahril.

Sebelumnya, unggahan mengenai poster sindiran rumah sakit Malaysia untuk Indonesia ini diunggah oleh akun @shyscia dan menjadi viral di X. Nampak dalam foto yang diunggah, klinik kesehatan asal Malaysia yang bernama Malaysia Healthcare ini mengajak orang Indonesia untuk berobat ke negara tersebut. Hal tersebut karena harga berobat yang jauh lebih terjangkau.

"Mau berobat? Ke Malaysia aja! Lebih dekat, lebih terjangkau" bunyi promosi di poster itu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement