REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Media Italia ANSA melansir bahwa sumber mereka di Lebanon melaporkan bahwa setidaknya seorang tentara Indonesia jadi korban serangan Israel terhadap pos pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Kamis. Selain WNI itu, pos Italia juga diserang.
“Menurut sumber militer Lebanon, pasukan penjaga perdamaian tersebut adalah warga negara Indonesia yang terluka ketika tank Israel melepaskan tembakan ke menara observasi di pangkalan tersebut,” tulis ANSA yang merupakan media terkemuka di Italia tersebut. Sumber medis setempat mengatakan kedua penjaga perdamaian PBB tersebut tidak mengalami cedera serius.
Republika sudah mencoba menghubungi Mabes TNI namun belum mendapatkan pernyataan resmi yang segera.
Israel pada hari Kamis menargetkan tiga pangkalan UNIFIL di Lebanon selatan, kata juru bicara misi PBB Andrea Tenenti kepada ANSA. Misi tersebut mencakup sekitar 1.000 personel militer Italia dan sekitar 1.200 pasukan TNI.
Dua pos terdepan diisi oleh pasukan Italia sedangkan pos ketiga yang diserang merupakan markas besar UNIFIL. Sumber intelijen militer Lebanon mengatakan kepada ANSA bahwa tentara Israel pada Kamis melepaskan tembakan ke salah satu pangkalan Italia di sepanjang garis demarkasi dengan Lebanon.
Sumber tersebut menyebutkan, lokasi penembakan IDF adalah pangkalan UNP 1-31 di bukit Laboune, wilayah yang menjadi tanggung jawab kontingen Italia. Menurut sumber yang sama, setelah drone Israel berulang kali terbang di atas pangkalan tersebut, tembakan artileri Israel menargetkan pintu masuk bunker yang melindungi tentara Italia.
Sistem komunikasi antara pangkalan dan komando UNIFIL di Naqura rusak dalam serangan itu, kata mereka. Setidaknya dua penjaga perdamaian PBB terluka di Naqoura, kata sumber keamanan militer Lebanon kepada ANSA.
Beberapa kamera yang terletak di dua pos terdepan UNIFIL Italia dihantam dan dihancurkan di Naqura tetapi tidak ada personel militer Italia yang terluka, kata sumber yang mengetahui informasi tersebut kepada ANSA.
Kronologis serangan...
Ikuti Whatsapp Channel Republika