REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Israel satu per satu membunuh pemimpin Hizbullah. Namun gerakan yang didukung oleh Iran itu belum menunjukkan bakal menyerahkan.
Bahkan, menurut kantor berita Iran, Tasnim, tidak ada satu pun posisi komando dalam gerakan Hizbullah Lebanon yang tetap kosong.
"Karena setiap komandan yang gugur dalam serangan Israel telah digantikan oleh tokoh baru," kata mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi.
Dalam wawancara dengan Tasnim, Brigadir Jenderal Vahidi mengatakan Hizbullah memiliki kapasitas yang diperlukan dalam hal sumber daya manusia untuk mencari pengganti bagi komandan yang telah meninggal seperti Fuad Shukr, Ibrahim Aqil, atau Ali Karki.
“Saya mendapat informasi bahwa orang-orang baru telah menggantikan komandan (Hizbullah) segera setelah mereka gugur. Hari ini, dapat dikatakan bahwa tidak ada posisi komando dalam bagan komando Hizbullah Lebanon yang tetap kosong, karena semua komandan (yang telah meninggal) telah diganti," ujarnya.
"Sebagai orang yang terinformasi, saya ingin menekankan bahwa semua komandan (Hizbullah) telah diganti dan melakukan tugas mereka dengan penuh semangat.”
Jenderal Iran itu menyatakan bahwa generasi baru komandan Hizbullah yang saleh, inovatif, dan berani telah mulai memberikan pukulan beruntun kepada rezim Zionis secara langsung dan kuat.
Ketika ditanya tentang pengganti Seyed Hassan Nasrallah? Jenderal Vahidi mengatakan ada banyak individu kuat di tubuh Hizbullah yang dapat mengambil alih kendali dan mengikuti jalan dengan pelajaran yang dipetik dari mendiang sekretaris jenderal.