Selasa 15 Oct 2024 18:19 WIB

Ini Hasil Pertemuan dengan Prabowo, Pramono Anung Ditawari Menteri?

Pram menyampaikan tentang komitmen politiknya untuk tetap menjalankan mandat partai.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan) menyampaikan visi misi pada debat pertama pasangan cagub-cawagub Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan) menyampaikan visi misi pada debat pertama pasangan cagub-cawagub Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan memastikan minat politik Pramono Anung bukan untuk jabatan menteri ataupun wakil menteri dalam pemerintahan mendatang. Juru Bicara PDI Perjuangan Chico Hakim menegaskan, Pramono masih tetap komitmen untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2024.

Chico mengatakan hal tersebut, terkait dengan Pramono yang datang menemui presiden terpilih Prabowo Subianto pada Selasa (15/10/2024). Kedatangan Pramono ke Rumah Kertanegara IV itu terkait dengan Prabowo yang sedang menyusun para anggota kabinetnya untuk pemerintahan mendatang.

Baca Juga

Prabowo resmi dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024 nanti. Dan sejak Senin (14/10/2024), Prabowo mulai memanggil para calon-calon menteri dan wakil menterinya. Kemarin, sedikitnya 49 nama tokoh dan elite parpol yang menghadap Prabowo untuk ditunjuk sebagai menteri. Dan hari ini, sampai lewat Ashar, sudah memanggil lebih dari 52 nama yang Prabowo panggil untuk posisi wakil menteri dan kepala lembaga pemerintahan.

Salah satu yang dipanggil adalah Pramono Anung. Kata Chico melanjutkan, pertemuan Pramono dengan presiden terpilih itu atas sepengetahuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri. Kata Chico, Pramono dalam pertemuan tersebut pun menyampaikan pesan Megawati untuk Prabowo.

"Mas Pram (Pramono) bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto semata-mata membawa pesan Ibu Megawati Sukarnoputri," kata Chico.

Kata Chico, pertemuan dengan Prabowo yang sedang menyusun kabinetnya, menunjukkan Pramono sebagai politikus luwes. Meskipun PDI Perjuangan dan Megawati, adalah faksi politik yang berival dengan pencapresan Prabowo dalam Pilpres 2024 lalu.

"Ini membuktikan bahwa Mas Pram adalah orang yang selalu diterima oleh semua pihak dalam tatanan politik dan juga sebagai komunikator yang baik," kata Chico.

Menyangkut pertemuan tersebut, kata Chico, Pram menyampaikan tentang komitmen politiknya untuk tetap menjalankan mandat partai sebagai calon gubernur (cagub) PDI Perjuangan untuk Pilkada Jakarta 2024. Komitmen tersebut, kata Chico, menunjukkan Pramono yang menolak tawaran Prabowo untuk menjadi menteri ataupun wakil menteri dalam pemerintahan mendatang.

"Mas Pram tetap fight sebagai calon gubernur Jakarta. Bukan sebagai calon menteri," kata Chico.

Dia melanjutkan, dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Pramono juga menyampaikan komitmennya itu. "Bapak Prabowo dan Mas Pram saling mendoakan untuk kelancaran pelantikan presiden dan kelancaran dalam kontestasi Pilkada Jakarta," kata Chico.

Dalam Pilpres 2024, PDI Perjuangan dan Megawati merupakan faksi politik rival Prabowo yang berpasangan dengan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Dalam Pilkada Jakarta 2024, PDI Perjuangan memasangkan Pramono dengan Rano Karno. Pasangan tersebut, juga rival politik Prabowo yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

Rivalitas politik di level nasional dan kontestasi elektoral di daerah tersebut, membuat Prabowo berniat menggandeng PDI Perjuangan untuk bergabung di pemerintahan. Beberapa elite PDI Perjuangan dan juga Partai Gerindra beberapa kali menyampaikan untuk mempertemukan Prabowo dengan Megawati untuk sama-sama dalam pemerintahan 2024-2029 mendatang. Akan tetapi pertemuan tersebut hingga saat ini belum terealisasikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement